SEMANGAT MENGEJAR IMPIAN

SEMANGAT MENGEJAR IMPIAN
BELAJAR MANAJEMEN

Hasil karya kiki mey

Sabtu, 25 Desember 2010

TULISAN KIKI

KONSUMSI

Apa yang dimaksud dengan Konsumsi?

Dilihat dari arti Ekonomi, konsumsi adalah setiap tindakan untuk mengurangi atau menghabiskan guna ekonomi suatu benda.
Contoh: memakan makanan, memakai baju, mengendarai sepeda motor, menempati rumah.Mengapa Manusia Mengkonsumsi sesuatu?
Tujuan dari konsumsi adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia dan memperoleh kepuasan dari pemenuhan tersebut. Sedangkan orang, badan usaha, atau organisasi yang memakai, menggunakan, mengurangi atau menghabiskan guna ekonomi suatu benda disebut sebagai konsumen.
Teori KonsumsiSetiap orang atau keluarga mempunyai skala kebutuhan yang dipengaruhi oleh pendapatan. Kondisi pendapatan seseorang akan mempengaruhi tingkat konsumsinya. Makin tinggi pendapatan, makin banyak jumlah barang yang dikonsumsi. Sebaliknya, makin sedikit pendapatan, makin berkurang jumlah barang yang dikonsumsi.
Bila konsumsi ingin ditingkatkan sedangkan pendapatan tetap, terpaksa tabungan digunakan akibatnya tabungan berkurang. Dapat dicontohkan, misalnya seorang siswa diberikan uang saku oleh orang tuanya sebulan Rp. 100.000. Dia harus bisa mengatur keuangan tersebut agar cukup untuk satu bulan, mulai untuk uang transport, untuk jajan, membeli alat-alat tulis dan menyisihkan untuk menabung, diluar dari uang sekolah tentunya. Bila ternyata suatu ketika uang yang Rp. 100.000 tersebut tidak cukup, maka ia dapat menggunakan tabungannya untuk memenuhi keperluannya yang masih kurang. Demikian pula kemampuan untuk investasi, bila tingkat bunga tinggi masyarakat terdorong untuk lebih banyak menabung dan mengurangi konsumsi. Sebaliknya, bila tingkat bunga rendah orang lebih cenderung menaikkan konsumsi.Contoh sederhananya, pada saat terjadi krisis moneter tahun 1999 orang berlomba-lomba untuk menarik uangnya dari bank dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Untuk mengatasi hal ini pemerintah mengeluarkan kebijakan dengan menaikkan nilai suku bunga bank dengan harapan orang akan tergoda untuk menabungkan kembali uangnya ke bank karena tingkat suku bunga yang besar.

Apa yang dimaksud dengan Perilaku Konsumen?
Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: pendapatan, selera konsumen, dan harga barang, disaat kondisi yang lain tidak berubah (ceteris paribus).
Perilaku konsumen ini didasarkan pada Teori Perilaku Konsumen yang menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli berbagai barang dan jasa sehingga tercapai kepuasan tertentu sesuai dengan apa yang diharapkannya.

MANFAAT DAN NILAI DARI SUATU BARANG Apa yang dimaksud dengan Manfaat dan Nilai dari Suatu barang?Manfaat dari suatu barang adalah kemampuan dari barang itu untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhan manusia. Manfaat suatu barang dapat bersifat subjektif, artinya bergantung pada orang yang membutuhkannya dan hanya dapat diukur dengan menggunakan tingkat intensitas kebutuhan yang dapat dipenuhi oleh barang itu.

Contohnya: Buku dan alat-alat tulis memiliki tingkat intensitas yang tinggi bila dilihat dari sudut pandang seorang pelajar, bila dibandingkan dengan petani maka petani akan menilai buku dan alat-alat tulis tersebut kurang bermanfaat dan lebih bermanfaat cangkul, pupuk dan alat-alat pertanian lainnya.Suatu Barang akan terasa manfaatnya apabila:
1. Sudah diubah bentuknyamisalnya: rotan di hutan akan lebih bermanfaat bila sudah dirubah bentuk menjadi kursi, meja, lemari.

2. Sudah dipindahkan tempatnyamisalnya: batu di gunung, pasir dipantai akan lebih bermanfaat bila sudah dipindahkan ke tempat-tempat pembangunan.

3. Sesuai waktu penggunaannyamisalnya: jas hujan dan payung akan lebih bermanfaat bila digunakan pada musim hujan.

4. Sudah berpindah kepemilikanmisalnya: rumah akan bertambah nilai kegunaannya bila sudah dibeli dan dimiliki.Berikut ini adalah pengertian dari nilai suatu barang:Nilai Pakai adalah kemampuan suatu barang atau jasa yang dipakai untuk memenuhi kebutuhan.Nilai Pakai Objektif adalah kemampuan suatu barang atau jasa untuk memuaskan atau memenuhi kebutuhan manusia. (misal: pakaian, perhiasan)Nilai Pakai Subjektif adalah suatu arti yang diberikan oleh seseorang atas suatu barang / jasa tertentu sesuai kemampuan barang itu dalam memenuhi kebutuhannya.(misal: buku pelajaran memiliki arti yang berguna bagi pelajar)Nilai Tukar adalah kemampuan suatu barang untuk dapat dipertukarkan dengan barang lain.Nilai Tukar Objektif adalah kemampuan suatu barang untuk dapat ditukarkan dengan barang lain, nilai tukar objektif ditentukan oleh adanya hubungan tukar-menukar. Misalnya dalam membuat suatu barang yang diperlukan konsumen (sebut saja untuk membuat tas atau sepatu dari kulit) seorang produsen membuatnya berdasarkan apa yang diperlukan/diminta oleh konsumen, bukan untuk keperluan pribadi, jadi produsen menilai barang berdasarkan nilai tukar.Nilai Tukar Subjektif adalah arti yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu barang berdasarkan kesanggupan barang tersebut untuk dipertukarkan.

Misalnya si Ani sebagai konsumen mengatakan harga kemeja Rp.198.000, maka yang dimaksud adalah nilai tukar objektifnya. Tetapi bila si Ani adalah seorang produsen, maka dia melihatnya sebagai nilai tukar subjektif, karena ada faktor yang mempengaruhi, diantaranya:- biaya pembuatan dan biaya lain dari barang tersebut- persaingan dengan produsen kemeja lainDi lain pihak, bila si Ani adalah seorang pedagang, maka ia akan menilai barang tersebut berdasarkan biaya yang akan dikeluarkan.HUKUM GOSSENBagaimana Isi dari Hukum Gossen?Berdasarkan hasil penelitian seorang ahli ekonomi Jerman yang bernama Gossen, ia membuat suatu kesimpulan bahwa “Jika pemuas terhadap suatu benda berlangsung terus menerus, kenikmatan mula-mula mencapai kepuasan tertinggi. Namun makin lama makin turun, sampai akhirnya mencapai titik nol.”PRODUKSIApa yang dimaksud dengan Pengertian Produksi?engertian produksi dapat diartikan sebagai usaha untuk menciptakan atau menambah fedah ekonomi suatu benda dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sedangkan orang, badan usaha, atau organisasi yang menghasilkan barang dan jasa disebut produsen.

Contoh sederhana dari kegiatan produksi adalah produksi ikan asin. Di mana kegiatan produksi ikan asin dimulai dari menangkap ikan, menjemur ikan, pengasinan ikan, sampai dengan mengangkut dan memperdagangkan ikan.

Contoh lain dari kegiatan produksi seperti pekerjaan akuntan, pekerjaan guru, dokter, penasehat hukum.Apa Tujuan Yang hendak dicapai dari Produksi?Tujuan dari produksi adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam usaha mencapai kemakmuran. Kemakmuran akan tercapai bila konsumen memiliki daya beli yang cukup tinggi dan barang/jasa yang diperlukan tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan.

Bagaimana Proses Produksi berlangsung?Di dalam suatu proses produksi ada hal-hal yang harus diperhatikan, diantaranya:komposisi input yang bagaimana yang harus digunakan? bagaimana proses produksi berlangsung agar tingkat produksi maksimal?komposisi input yang bagaimana yang harus digunakan? bagaimana proses produksi dilaksanakan agar biaya produksi serendah mungkin?Faktor produksi asli adalah faktor produksi yang tidak dapat diperbaharui dan sudah tersedia.

Faktor produksi turunan adalah hasil penggabungan dari faktor produksi asli yang merupakan perkembangan kebudayaan dan pengetahuan manusia. Jenis ProduksiDari beberapa jenis kegiatan produksi terbagi atas beberapa bidang usaha, tingkatan produksi dan sudut pentahapannyaApa yang dimaksud dengan Teori Produksi?Yang dimaksud dengan teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah faktor-faktor produksi dan hasil penjualan outputnya.Di dalam menganalisis teori produksi, kita mengenal 2 hal:produksi jangka pendek, yaitu bila sebagian faktor produksi jumlahnya tetap dan yang lainnya berubah (misalnya jumlah modal tetap, sedangkan tenaga kerja berubah).produksi jangka panjang, yaitu semua faktor produksi dapat berubah dan ditambah sesuai kebutuhan. Apa yang dimaksud dengan Teori nilai guna yang makin menurun?Di dalam teori produksi jangka pendek dikenal hukum hasil lebih yang semakin berkurang (the law of diminishing marginal return), yaitu bila jumlah tenaga kerja ditambah terus sedangkan lahan pertanian tidak bertambah, pada tahap awal nilai tambah produksinya mengalami kenaikan tetapi pada tahap akhir nilai tambahan produksinya mencapai negatif.

Contoh: Seorang petani memiliki :
1 ha lahan pertanian, pada awalnya ia mengerjakannya sendiri.
Karena ia mempunyai 2 orang anak, maka lahan yang dia miliki dia bagi dengan anak-anaknya. Jumlah pekerja yang mengerjakan lahan itu memang bertambah, tetapi hasil yang diperolehpun harus dibagi dengan ke-2 anaknya itu. Demikian seterusnya, bila si anak memiliki anak lagi (yang berarti cucunya), maka harus berbagi lagi dengan cucunya, begitu seterusnya.

sumber : www.google.com
+ pemikiran sendiri kiki mey.

Rabu, 01 Desember 2010

WORSHOP DI KAMPUS GUNADARMA ( hypnosis as an art of education or a criminal)



hypnosis as an art of education or a criminal
Hipnosis Sebagai Sebuah Seni Pendidikan atau Penjahat



MENGUAK (kembali)STAGE HYPNOSIS/ HIPNOSIS PANGGUNGBy Iwan Ketan (Authorized Hypnosis Instructor).
Pekan lalu kembali saya mendapatkan telpon dari seseorang yang minta Forensic Hypnosis. Singkat cerita dia bilang kalau ada kemungkinan kalau pasangan hidupnya selingkuh sehingga untuk menguak kebenarannya beliau minta saya menghinotis pasangan hidupnya tersebut seperti di TV.
Karena berdasar informasi yang diterima dari tontonan tersebut begitu mudahnya seseorang dibikin tidur dan menjawab pertanyaan dengan polosnya. Menyikapi permintaan tersebut, saya pun harus meluruskan apa hypnosis dan bagaimana proses hypnosis (atau orang awam bilangnya hipnotis) yang sebenarnya terjadi. Karena tidak serta merta seseorang bisa dihipnosis dan langsung menerima sugesti yang diberikan. Mendengar kata hipnotis, tidak semua dari kita kemudian menjadi nyaman.


Bisa jadi ada ketakutan hadir dalam fikiran. Jangan-jangan yang dimaksud dengan hipnotis adalah kejahatan yang ada di sekitar kita.


Atau jangan-jangan hipnotis itu adalah sebuah ilmu ghaib seperti halnya yang kita lihat di layar televisi seseorang penghipnotis memiliki kemampuan mempermainkan fikiran seseorang sehingga orang tersebut dibikin lupa nama hingga bertingkah yang aneh-aneh.


Apakah benar itu yang bernama hipnotis?Atau bahkan anda mulai semakin bertanya tanyaBenarkah hipnotis itu mistik?Benarkah hipnotis itu musrik?DefinisiUntuk mengetahui manakah yang benar tentang hipnotis, mungkin kita lebih baik mencari dari makna katanya.Menurut http://www.thefreedictionary.com/Definisi Hipnotis adalah sebagai berikut:hypnotist :
o Proses terjadinya dari suatu hipnosis
o Orang yang melakukan Hipnosis
Masih dari http://www.thefreedictionary.com/ SedangkanHypnosis itu sendiri memiliki arti sebagai :Suatu kondisi baru yang dialami seseorang sehingga mengalami imajinasi didalam fikirannya melalui kekuatan sugestiJika demikian lantas mana yang benar hipnotis atau hipnosis?Kalau menurut saya pribadi seharusnya hipnosis adalah yang lebih tepat.


Namun karena sudah terlanjur kata "hipnotis" lebih dikenal di masyarakat, maka dalam tulisan kali ini saya akan menggunakan kedua kata tersebut.Lantas bagaimana hypnosis itu yang sebenarnya?Saya berterima kasih kepada kawan-kawan MyQ (Yayasan Insan Mayantara) yang mengundang saya untuk berbagi tentang ilmu hypnosis.


Dimana ketika mendemokan hypnosis , murni hanyalah komunikasi persuasive semata atau tepatnya komunikasi super sugestif yang membuat seseorang mengakses kekuatan fikiran bawah sadar manusia.Hypnosis pada prinsipnya memiliki proses. Namun prosesnya tidak seinstan seperti di televisi. Karena kalau ditelevisi banyak bagian proses hypnosis yang disembunyikan di belakang layar.


Hal ini disebabkan karena terbatasnya waktu spot mereka untuk tampil di televisi.Kalau menurut prosedur, maka proses Hypnosis yang digunakan dalam Panggung/ Hiburan biasanya memerlukan 6 tahapan :


1. Tahap I , tahap Perkenalan (Building Rapport), dimana pada proses ini sang penghipnosis harus membuat keakraban dan memiliki otoritas (dipercaya) oleh suyetnya (suyet = orang yang dihipnosis).


2. Tahap II, tahap Pre Induction, dimana para proses ini sang penghipnosis mengetes dengan sugesti ringan, apakah orang tersebut bisa dihipnosis atau tidak.Prinsip utama hipnosis adalah setiap hypnosis adalah self hypnosis. Artinya seseorang hanya bisa dihipnosis kalau dirinya mau dihipnosis. Persetujuan seseorang bisa dihipnosis biasanya kalau di layar kaca adalah ketika seseorang tersebut tidak berontak atau menolak untuk dihipnosis. Jadi hypnosis pada dasarnya tidak bisa terjadi kalau saja sang suyet menolak untuk dihipnosis.Persetujuan untuk menerima dihipnotis bukan saja dengan menganggukan kepala atau dengan mengatakan "iya" semata. Akan tetapi juga indirect agreement yaitu Ketika seseorang mendatangi sang penghipnosis sebenarnya itu adalah persetujuan juga (persetujuan tidak langsung) antara orang tersebut dengan sang penghipnosis. Sama seperti anda terhipnosis dengan "DISKON" di Mall/supermarket. Yaitu ketika anda datang ke tempat diskon dan kemudian sulit rasanya menolak diri dari membeli barang tersebut, maka proses anda menuju ke tempat diskon itu juga termasuk indirect agreement(Persetujuan tidak langsung) Karena pada prinsipnya “Hipnosis hanya berlaku jika orang tersebut mengizinkan dirinya dihipnosis”, maka tentunya sang penghipnosis yang terhebat sekalipun tidak akan pernah bisa menghipnosis orang yang mereka tidak pernah mengizinkan dirinya dihipnosis, kalaupun bisa biasanya menggunakan trapping method (metode jebakan)


3. Tahap III, dari proses ini adalah tahap Induction, dimana para proses ini sang penghipnosis melakukan induksi hipnotis, baik itu relaksasi maupun rapid (Rapid adalah hypnosis dengan kejutan dan biasanya sang penghipnotis melanjutkannya dengan berkata “tidur”).


4. Tahap IV, tahap Deepening, adalah proses dimana sang suyet, dibuat lebih nyenyak dan lebih lelap dalam tidurnya. Hal ini disebabkan pada saat seseorang di-induksi pertama kali , bagi mereka yang belum pernah dihipnosis biasanya kalau menurut skala Davis Husband Scale (Skala ada digambar berikut) biasanya mereka tertidur pada skala “Light Trance” atau sekitar skala “6-12”Deepening adalah hal yang penting dalam proses hypnosis.

Karena dengan deepening inilah seseorang baru bisa diketahui apakah sudah sampai level dimana sugesti bisa diterima atau tidak.

Kalau menurut Skala ini , maka kejadian pada “Show“ Forensic Hypnosis di layar kaca dimana ada seseorang yang baru pertama kali kenal kemudian dihipnosis langsung bisa sampai level “Somnabulism" itu tidak akan pernah bisa terjadi. Karena Somnabulism adalah level dimana biasanya proses Forensic Hypnosis itu terjadi.” Sedangkan untuk mencapai level Somnabulism, biasanya diperlukan deepening terlebih dahulu melalui dari level Hypnoidal, Light Trance, Medium Trance barulah sampai di level Somnabulism.Sehingga besar kemungkinan proses deepening menuju level Somnabulism dilakukan di balik layar. Karena untuk melakukan proses deepening ini membutuhkan proses yang tidak sebentar. Sehingga dengan seseorang sudah dibawa ke kondisi Somnabulism sebelumnya maka orang tersebut dapat dengan mudah dan cepat langsung kepada kondisi Somnabulism, yaitu level hypnosis dimana forensic hypnosis biasanya dilakukan.


5. Tahap V, tahap SugestiTahap sugesti adalah tahap dimana sang Penghipnosis memberikan informasi yang kemudian dianggap layak diterima oleh sang suyet. Tidak semua sugesti bisa diterima oleh Suyet. Hal ini disebabkan di dalam Pikiran manusia masihlah ada Filter Value. Filter Value ini bertugas untuk menyaring informasi mana saja yang bisa diterima dan informasi mana saja yang ditolak karena tidak sesuai dengan value yang dipercaya oleh sang Penghipnosis.


Misalnya seseorang wanita muslimah yang kemudian disuruh melepaskan jilbabnya. Ketika hal tersebut bertentangan oleh Value Agama yang diyakininya maka sepanjang hal tersebut diyakini dengan teguh oleh sang suyet maka Sang Penghipnosis tidak akan mampu membuat sang suyet melepaskan jilbabnyaNamun ketika sugesti itu bisa diterima oleh Filter Pikiran, maka orang tersebut malah bisa melakukan hal-hal yang mungkin tidak bisa dilakukan oleh orang normal. Seperti mematahkan besi dengan tangan, memakan api, jalan diatas paku, atau mengangkat mobil dengan tangannya. Hal ini disebabkan orang tersebut sudah mengakses kekuatan Pikiran bawah sadar yang luar biasa.


6. Tahap VI, tahap Terminasi (selesai kembali normal) .Ketika proses hypnosis sudah selesai, maka biasanya suyet dikembalikan ke kondisi awal/semula. Untuk proses pengembalian ke kondisi normal dibutuhkan prosedur counting (hitung 1 sampai 5) agar sang suyet bisa kembali ke kondisi normal dengan aman. Tepukan tangan untuk menyadarkan orang yang terhipnosis bukanlah cara terminasi yang aman. Bahkan malah membuat orang pusing seperti kaget ketika bangun dari tidurnya.Wow ternyata prosedur hypnosis yang sesungguhnya tidak semudah yang mungkin kita kira selama ini.


Ada tahapan-tahapan yang mungkin belum sempat disampaikan oleh media, maupun sang Penghipnosis. Hal ini bisa jadi karena keterbatasan waktu mereka show di TV yang memiliki durasi yang cukup singkat.Seperti yang kita ketahui mungkin selama ini masih banyak yang menganggap hypnosis adalah ilmu yang mistis bahkan ada yang menganggap sesat maupun haram. Sehingga penulisan prosedur hypnosis panggung dalam tulisan saya kali ini, semoga memberikan informasi proses hypnosis yang lebih jelas. Dan juga dengan penulisan artikel ini para pembaca dapat lebih memahami bahwa hypnosis tidak se-simple yang kita lihat bersama di televisi.


Mungkin kalau di Televisi ada orang yang dihipnosis kemudian bercerita tentang dirinya dalam waktu yang cepat dan mudah, maka bisa jadi sudah ada proses di balik layar sebelumnya.Saya menyadari tulisan sederhana ini pastilah belum memuaskan para pembaca akan ilmu hypnosis. Karena ilmu hypnosis baru dapat diketahui rasanya ketika para pembaca mengalaminya secara pribadi (Personal Experience).
SUMBER :
www.google.com
worshop di gunadarma
























































































Jika mungkin para pembaca masih penasaran atau ingin mengetahui lebih lanjut apa dan bagaimana Hypnosis itu sebenarnya terjadi, saya senang sekali bisa berdiskusi dengan anda melalui Facebook di "Iwan Ketan" atau jika anda berminat saya memberikan EBook Hypnosis Gratis untuk anda.





Cukup dengan mengirimkan permintaan ebook ke smiletrainer@gmail.com dan saya akan mengirimkan ebook tersebut untuk Anda.Semoga sederhana tulisan ini memberikan manfaat untuk kita semua.





SUMBER :


http://www.google.com/


WORSHOP

TUGAS 4 PERSEPSI KONSUMEN


nama :kiki mey
kelas : 3ea06
study :perilaku konsumen



Persepsi konsumen


Pengertian persepsi menurut sciffman dan kanuk (1993,p.146),adalah “perception is the process by which an individual select organizes and interprets stimuli into a meaningful and coherent picture of the world’,dari defenisi tersebut.

Diperoleh pengertian bahwa persepsi adalah suatu proses yang membuat seseorang memilih,mengorganisasikan ,dan menginterprestasikan ransangan –ransangan yang diterima menjadi suatu gambaran yang berarti dan lengkap tentang dunianya.persepsi timbul karena adanya stimulus(ransangan ).

Berdasarkan defenisi persepsi tersebut diatas maka dapat diketahui bahwa persepsi dapat timbul karena adanya ransangan dari luar yang akan menekan saraf sensorik seseorang dalam melalui kelima indranya yaitu penglihatan,pendengaran,pembauan,perasaan,dan sentuhan.
Menurut sciffman dan kanuk (1993,p158-166),setiap persepsi manusia akan berbeda untuk

Realitas yang sama hal ini di sebabkan karena adanya perbedaan dalam :

1. Perceptual selection yaitu secara alamiah dan dengan tidak sadar seseorang akan memilih sendiri stimulus atau ransangan yang menarik dan sesuai bagi dirinya.


2. Perceptual organization yaitu pada hakekatnya seseorang akan menagkap stimulus yang telah ia seleksi sebagai suatu kesatuan yang utuh.


3. Perceptual interpretation yaitu setiap orang mempunyai interprestasi yang tidak sama terhadap suatu fenomena yang bersifat individual dan unik. Setelah ada seleksi dan pengorganisation stimulus yang di terima.




Contoh : persepsi konsumen terhadap tagline :

Pada umumnya, tagline dari iklan rokok kerap dihubungkan dengan hal-hal yangmengarah pada dunia pria seperti petualangan atau maskulinitas. Berbeda dengantagline “Tanya Kenapa?” dari iklan A Mild, yang berani mengusung topik-topiksosial berupa berbagai realitas kehidupan yang sedang hangat di tengah masyarakatIndonesia.

Tagline ini mampu menyampaikan pesan dengan cara yang unik, makatidak mengherankan tagline ini menghantarkan A Mild sebagai satu-satunya merekyang memenangkan penghargaan terbanyak di ajang Citra Pariwara. Situasidemikian, menjadikan tagline ini sebagai fenomena yang menarik.

Di tengah persaingan yang ketat dalam situasi masyarakat yang kebanjiraninformasi (overcommunicated society), perhatian konsumen dapat terpecah denganbanyaknya informasi tersebut.
Tidak mudah suatu produk untuk diingat dan menjadiperhatian konsumen, maka positioning penting untuk ditinjau. Berdasarkan haltersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenaipersepsi konsumen terhadap tagline “Tanya Kenapa?” dan positioning rokok A Mild.Sesuai tujuan penelitian,.

maka penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif.Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut, peneliti menggunakan alat ukur berupakuesioner.

Kuesioner pertama mengukur variabel persepsi terhadap tagline berupaskala Likert. Kuesioner kedua mengukur variabel positioning berupa pertanyaanterbuka. Adapun karakteristik sampel pada penelitian ini yaitu konsumen rokok AMild yang berusia 18-24 tahun yang berdomisili pada wilayah DKI Jakarta. Jumlahsampel pada penelitian ini adalah sebanyak 100 orang, dengan teknik sampling yangdigunakan adalah non-probability sampling berupa accidental sampling.

Berdasarkan hasil penelitian, konsumen memiliki persepsi terhadap tagline “TanyaKenapa?” sebagai tagline yang memiliki kekuatan untuk memandang masalah dengansudut pandang yang baru dan berbeda, dapat dipercaya, diingat, dan memiliki maknapenting bagi konsumen.

Adapun persepsi konsumen cenderung dominan padakreativitas tagline tersebut.
Hal ini yang mengarahkan sebagian besar konsumenmemosisikan rokok A Mild sebagai rokok yang kreatif. Sementara itu, gambaranpositioning rokok A Mild lainnya berkenaan dengan posisi rokok ringan (low tar).Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tagline tersebut mampu memberikankontribusi dalam pembentukan posisi rokok A Mild dalam persepsi konsumen.

sumber : pemikiran saya sendi ri dan + www.google.com

Selasa, 30 November 2010

TUGAS 3 .MODEL STP (segmenting, targeting, and positioning).

Nama : kiki mey santamariana
Kelas : 3ea06
Npm :11208525
Study : perilaku konsumen




MODEL STP (segmenting, targeting, and positioning).




Kita mengenal marketing pertama kali dengan istilah STP (segmenting, targeting, and positioning).
STP dalam pelaksanaannya tidaklah mudah. SULIT sekali.
Segmenting saja sudah ribet. Berdasarkan demografi, psikografi, behavior?
Targeting dan positioning juga bukannya mudah. Wong customers adalah pribadi yang unik. Behavior-nya berubah-ubah dan diubah-ubah oleh brand.
Akarnya memang dari penentuan segmenting dan profiling suatu masyarakat yg sedemikian kompleksnya.

- Mau dibuat berdasarkan demografi? yg mana basisnya? living atau working place? living di Serpong, working place di Pulo Gadung.
- Umur? kita kan suka sekat-sekat umur tuh kalo buat riset. Skrg apa bedanya remaja 17 thn dengan remaja 15 thn? Bisa dijamin sama perilaku-nya? Gimana dengan etnis? Lah wong sekarang banyak yg ude kawin campur? Belom lagi yg sudah terpengaruh budaya asing dari lingkungan sekitarnya.

- Skrg mo berdasarkan behavior deh. Nah, lebih ruwet lagi. Wong waktu saya lagi bad mood dengan pas lagi senang ga sama kok perilaku saya. Sy bisa easy going pas lagi senang, tapi buset “reseh”nya pada saat lagi “bad mood”. Sy bisa beli barang “x” tanpa liat harga kalo lagi terburu2, sementara di lain waktu mikir 2x.
Sekarang ini adalah community semakin kuat pengaruhnya, walaupun sebetulnya ini bukan isu baru.

Sejak lahir manusia memang makhluk sosial. Artinya apa? Ya punya komunitas! Contohnya saja saya. Saya punya komunitas sendiri. Temen-temen gaul saya. Temen-temen partner bisnis. Keberadaan saya mempengaruhi mereka dan keberadaan setiap individu dalam komunitas saya juga mempengaruhi saya. Katakan saja ini adalah Informal Social Community yang sifatnya masih tertutup dalam lingkungan sendiri.
Saya punya komunitas marketing club. Bersama marketing-club, kita belajar bersama dan tidak jarang kita memberikan masukan kepada banyak. Hahaha…walaupun belum sih jadi momok atau gudang kritik bagi para marketers. Sudah jadi Formal Community nih yg pengaruhnya mulai meluas kemana2.

Sebuah brand pun punya pengguna yang pastinya punya komunitas lho!Komunitas berdasarkan demografi dan komunitas berdasarkan gaya hidup dan perilaku/hobi tertentu.
Contohnya saja, sebuah produk bernama kartu layanan Halo Corporat…Bisa dibagi berdasarkan komunitas berdasarkan industri yang tentunya punya karakteristik pelanggan yang hampir sama, komunitas berdasarkan lokasi, komunitas berdasarkan profesi, komunitas berdasarkan hobi tertentu, dsbnya.

Contoh lagi,
sebuah pengguna Oreo, bisa dibagi berdasarkan komunitas anak-anak penggemar basket, anak-anak penggemar sepak bola, anak-anak doyan game, anak-anak nerd, dsbnya.
Contoh lagi, sebuah brand bernama TimeZone di cabang Kelapa Gading, bisa dibagi berdasarkan komunitas anak-anak doyan game individual seperti playstation, sony, dsbnya atau anak-anak doyan game komunitas seperti Ragnarok.
Waduh, apa artinya ini Benar!

Teori marketing sedang berevolusi berbasis sesuatu yang lebih jelas, dan bukan kompleks seperti sebuah masyarakat umum. Teori STP mulai bergerak dengan basis COMMUNITY.

Maksudnya adalah: dipilih dulu COMMUNITY-nya, baru kemudian dilakukan STP analysis. Lebih mudah ketimbang menggunakan society atau SES ABC yg biasa kita lakukan. Kenapa? karena biasanya COMMUNITY punya kesamaan tertentu. Misalnya ya, COMMUNITY Golf ya artinya dari SES A.
Walaupun memang tidak semua sama ya, tapi at least ada karakteristik yg sama. Bisa juga tempat misalnya SLANKERS wilayah Bandung. Bisa juga umur misalnya Club Basket. Contoh COMMUNITY activities paling afdol adalah dengan melihat “DJARUM BLACK”

sumber:
http://www.google.com/
http://www.bloger.com/
pemikiran sdiri

Tugas 2 Variabel Utama Dalam Segmentasi Pasar

Nama : kiki mey santamariana
Kelas : 3ea06
Npm :11208525
Study : perilaku konsumen


Variabel utama dalam segmentasi pasar


Segmentasi pasar dan keanekaragaman pasar merupakan dua konsep yang saling mengisi. Tanpa pasar yang beranekaragam yang terdiri dari berbagai macam orang dengan latar belakang, negara asal, kepentingan, kebutuhan, dan keinginan yang berbeda, hanya sedikit alasan untuk mengadakan segmentasi pasar.Sebelum diterimanya konsep pemasaran secara luas cara yang umum untuk melakukan bisnis dengan konsumen adalah melalui pemasaran masal, yaitu penawaran produk atau bauran pemasaran yang sama kepada setiap orang. Segmentasi pasar menyusul sebagai cara yang lebih logis untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
DEFINISI SEGMENTASI PASARSegmentasi pasar dapat didefinisikan sebagai proses membagi pasar menjadi irisan-irisan konsumen yang khas yang mempunyai kebutuhan atau sifat yang sama dan kemudian memilih satu atau lebih segmen yang akan dijadikan sasaran bauran pemasaran yang berbeda.Segmentasi pasar merupakan langkah pertama dalam strategi pemasaran tiga tahap. Strategi pemasaran tiga tahap yaitu:
- Membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang homogen.
- Memilih satu segmen atau lebih yang dijadikan target. Pemasar harus mengambil keputusan atas dasar bauran pemasaran yang khusus yaitu produk, harga, saluran, dan/atau daya tarik promosi khusus untuk setiap segmen yang berbeda.
- Menentukan product positioning (posisi produk) sehingga dirasakan oleh para konsumen di setiap segmen yang dibidik sebagai produk yang memberikan kepuasan lebih baik daripada berbagai penawaran bersaing lainnya.
Segmentasi pasar banyak digunakan oleh para pelaku bisnis, diantaranya:
- Para pemasar, karena strategi segmentasi pasar menguntungkan kedua belah pihak di pasar, para pemasar barabg-barang konsumen menjadi bergairah untuk melaksanakannya.
- Para pengecer, contohnya The Gap membidik berbagai segmen umur, pendapatan, dan gaya hidup di berbagai toko eceran yang berbeda.
Hotel-hotel, membagi pasar mereka dan menargetkan jaringan hotel yang berbeda ke segmen pasar yang berbeda.
Perusahaan manufaktur industry, membagi pasar-pasar mereka, seperti yang dilakukan organisasi nirlaba dan media.
Badan-badan amal, seperti Palang Merah memfokuskan usaha-usaha pengumpulan dana pada “para penyumbang besar”.
Beberapa Pusat Seni Drama, Musik, dan Seni Tari, membagi para pelanggan atas dasar pencarian manfaat dan telah berhasil meningkatkan pengunjung melalui daya tarik promosi khusus.
Bagaimana segmentasi pasar beroperasi?Studi segmentasi pasar direncanakan untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan berbagai kelompok spesifik, sehingga barang dan jasa khusus dapat dikembangkan dan ditingkatkan untuk memuaskan kebutuhan setiap kelompok.Studi segmentasi juga digunakan untuk menuntun perancangan ulang atau pengaturan ulang posisi produk tertentu atau penambahan segmen baru. Riset segmentasi digunakan oleh para pemasar , berbagai stasiun TV dan radio sampai surat kabar dan majalah untuk:
Menutup kesenjangan produk,
Mengenali media yang paling cocok untuk menempatkan iklan,
Menentukan karakteristik pemirsa dan pendengar serta mengumumkan temuan-temuan untuk menarik para pemasang iklan yang mencari pendengar yang serupa.

DASAR SEGMENTASI PASARDalam menyusun strategi segmentasi, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memilih dasar yang paling tepat untuk membagi pasar. Sembilan kategori utama karakteristik konsumen yang menjadi dasar untuk melakukan segmentasi adalah:
1. Segmentasi GeografisPada segmentasi geografis, pasar dibagi menurut tempat. Teori dalam strategi ini adalah bahwa orang yang tinggal di daerah yang sama memiliki kebutuhan dan keinginan yang serupa, dan bahwa kebutuhan dan keinginan ini berbeda dari kebutuhan dan keinginan orang-orang yang tinggal di daerah-daerah lain. Sebagai contoh, penjualan produk makanan tertentu dan/atau bermacam-macam makanan lebih baik di satu daerah daripada di berbagai daerah lain. Misalnya, nasi gudeg penjualan paling baik di Yogyakarta, sate ayam penjualan paling baik di Madura, buah apel penjualan paling baik di Malang, dll.Segmentasi geografis merupakan strategi yang berguna bagi banyak pelaku pemasaran. Menemukan berbagai perbedaan berdasarkan geografis relative mudah untuk berbagai produk. Di samping itu, segmen-segmen geografis dapat dicapai dengan mudah melalui media local, yang mencakup surat kabar, TV, radio, dan majalah.
2. Segmentasi DemografisKarakteristik demografis yang paling sering digunakan sebagai dasar untuk segmentasi pasar antara lain:
Usia,
Gender (jenis kelamin),
Status perkawinan,
Pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan, dsb.
Demografis membantu menemukan pasar target atau sasaran. Informasi demografis merupakan cara yang paling efektif dari segi biaya dan paling mudah diperoleh untuk mengenali target. Data-data demografis lebih mudah diukur daripada berbagai variabel segmentasi lain. Berbagai variabel denografis mengungkapkan kecenderungan yang memberikan isyarat berbagai peluang bisnis, seperti pergeseran usia, jenis kelamin, dan distribusi penghasilan.
3. Segmentasi PsikologisKarakteristik psikologis merujuk ke sifat-sifat diri atau hakiki konsumen perorangan. Strategi segmentasi konsumen sering didasarkan pada berbagai variabel psikologis khusus. Misalnya, para konsumen dapat dibagi menurut motivasi, kepribadian, persepsi, pengetahuan, dan sikap.
4. Segmentasi PsikografisBentuk riset konsumen terapan ini biasa disebut analisis gaya hidup. Profil psikografis salah satu segmen konsumen dapat dianggap sebagai gabungan berbagai kegiatan (activities), minat (interests), dan pendapat (opinions) (AIO) konsumen yang dapat diukur. Dalam bentuk yang paling umum, studi psikografis AIO menggunakan serangkaian pernyataan (daftar pernyataan psikografis) yang dirancang untuk mengenali berbagai aspek yang relevan mengenai kepribadian, motif membeli, minat, sikap, kepercayaan, dan nilai-nilai konsumen.
5. Segmentasi Sosial BudayaBerbagai variabel sosiologis (kelompok) dan antropologis (budaya) yaitu variabel sosial budaya menjadi dasar-dasar lebih lanjut bagi segmentasi pasar. Sebagai contoh, berbagai pasar konsumen telah berhasil dibagi lagi menjadi berbagai segmen berdasarkan tahap dalam siklus kehidupan keluarga, kelas sosial, nilai-nilai budaya inti, keanggotaan subbudaya, dan keanggotaan lintas budaya.
6. Segmentasi Terkait PemakaianBentuk segmentasi ini sangat popular dan efektif dalam menggolongkan konsumen menurut karakteristik produk, jasa, atau pemakaian merek, seperti tingkat pemakaian, tingkat kesadaran, dan tingkat kesetiaan terhadap merek. Segmentasi tingkat pemakaian membedakan antara pemakai berat, pemakai menengah, pemakai ringan, dan bukan pemakai produk, jasa, atau merek khusus.
7. Segmentasi Situasi PemakaianPara pemasar memfokuskan pada situasi pemakaian sebagai variabel segmentasi disebabkan oleh kesempatan atau situasi sering menentukan apa yang akan dibeli atau dikonsumsi para konsumen.
8. Segmentasi ManfaatBerubahnya gaya hidup memainkan peran utama dalam menentukan manfaat produk yang penting bagi konsumen, dan memberikan peluang bagi pemasar untuk memperkenalkan produk dan jasa baru. Segmentasi manfaat dapat digunakan untuk mengatur posisi berbagai merek ke dalam golongan produk yang sama.
9. Segmentasi GabunganTiga pendekatan segmentasi gabungan (hybrid segmentation approach) adalah:
Profil Psikografis-Demografis
Profil psikografis dan demografis merupakan pendekatan yang saling melengkapi yang akan memberikan hasil maksimal jika digunakan bersama.

10. Segmentasi Geodemografis
Jenis segmentasi gabungan ini didasarkan pada pendapat bahwa orang yang hidup dekat dengan satu sama lain mungkin mempunyai keuangan, selera, pilihan, gaya hidup, dan kebiasaan konsumsi yang sama.
VALS 2
System VALS secara lebih tegas memfokuskan pada usaha menjelaskan perilaku membeli konsumen.KRITERIA UNTUK MEMBIDIK SEGMEN PASAR SECARA EFEKTIFUntuk menjadi target yang efektif, maka segmen pasar tertentu haruslah:
Dapat diidentifikasi,
Mencukupi (dari sudut ukuran),
MELAKSANAKAN STRATEGI SEGMENTASI Strategi Pemasaran yang Berbeda (Differential Marketing) adalah menentukan target beberapa segmen dengan menggunakan bauran pemasaran individual.Strategi Pemasaran
Stabil atau bertumbuh,
Dapat dimasuki (dapat dijangkau) dari sudut media maupun biaya.

Terpusat (Concentrated Marketing) adalah menentukan target hanya satu segmen dengan satu bauran pemasaran unik.Kontrasegmentasi adalah usaha untuk mengetahui kebutuhan yang lebih umum dan karakteristik konsumen yang akan diterapkan kepada anggota dua segmen atau lebih, dan menggabungkan kembali segmen-segmen itu ke dalam satu segmen yang lebih luas.
Daftar Pustaka:Schiffman, L.G., & Kanuk, L.L. 2007. Consumer Behaviour, 9th ed. New Jersey, Pearson Prentice Hall.

Minggu, 21 November 2010

TUGAS 1,SYARAT SYARAT DALAM SEGMENTASI PASAR YANG EFEKTIF

NAMA : KIKI MEY .S

KELAS : 3 EAO6

NPM : 11208525

STUDY :PERILAKU KOMSUMEN



Syarat-syarat segmentasi yang efektif


Segmentasi pasar adalah membagi pasar ke dalam kelompok pasar individu dengan keinginan atau kebutuhan yang sama bahwa sebuah perusahaan membagi pasar menjadi kelompok yang berbeda yang memiliki kebuyuhan berbeda, keinginan, perilaku atau yang mungkin ingin produk yang berbeda & jasa.
Segmentasi pasar adalah sebuah metode bagaimana memandang pasar secara kreatif. Kita perlu seca ra kreatif mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang yang muncul di pasar (Hermawan Kertajay.
a). Segmentasi pasar sangatlah penting di dalam bisnis dan pemasaran.
Walaupun kita tidak boleh mengiris-iris pasar terlalu kecil, segmentasi pasar tetaplah suatu hal yang harus dipelajari dalam membangun usaha. Peranan segmentasi dalam marketing :
- Memungkinkan kita untuk lebih fokus masuk ke pasar sesuai keunggulan kompetitif perusahaan kita.
- Mendapatkan input mengenai peta kompetisi dan posisi kita di pasar.
- Merupakan basis bagi kita untuk mempersiapkan strategi marketing kita selanjutnya.
- Faktor kunci mengalahkan pesaing dengan memandang pasar dari sudut unik dan cara yang berbeda.

Untuk bisa memberi manfaat, segmen pasar harus mempunyai karakteristik berikut ini menurut Kotler, Bowen dan Makens (2002, p.265):a) Dapat diukur ( measurable )Sejauh mana ukuran dan daya beli segmen dapat diukur. Variabel segmentasi tertentu sulit diukur, seperti ukuran segmen remaja peminum minuman keras, terutama yang alasannya karena berontak kepada orang tu


b) Dapat diakses ( accessable )Sejauh mana segmen itu dapat diakses dan dilayani secara efektif.

c) Cukup besar ( substantial )Sejauh mana segmen itu cukup besar atau cukup menguntungkan untuk dilayani sebagai pasar.
Sebuah segmen sebaiknya merupakan kelompok homogen yang secara ekonomi paling layak mendukung program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan segmen itu. Sebagai contoh, area metropolitan besar dapat mendukung beragam restoran etnis. Sebaliknya di kota kecil, restoran etnis tidak mungkin dapat bertahan.

d) Dapat dibedakan ( differentiable)Sejauh mana segmen-segmen secara konseptual dapat dipisah-pisahkan dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap unsur dan program bauran pemasaran yang berbeda. Jika wanita yang telah menikah dan belum menikah memberikan tanggapan yang sama atas penjualan parfum, berarti diantaranya bukanlah segmen yang terpisah.

e) Dapat dilaksanakan ( actionable )Sejauh mana program yang efektif dapat didisain untuk menarik melayani segmen – segmen tersebut.
Evaluasi Segmentasi PasarPada saat mengevaluasi pasar, perusahaan harus memperhatikan tiga faktor (Kotler, Bowen dan Makens, 2002, pp.265-267), yaitu :1) Ukuran dan pertumbuhan pasar.Perusahaan akan menganalisa ukuran dan pertumbuhan segmen, kemudian memilih segmen yang memberikan peluang terbaik.
Pertama-tama perusahaan harus mengumpulkan dan menganalisa data terakhir penjualan segmen saat ini, tingkat pertumbuhan, dan laba yang diharapkan dari berbagai segmen. Perusahaan akan menaruh minat pada segmen yang memiliki karakteristik ukuran dan pertumbuhan yang tepat, namun hal ini bersifat relatif.

2) Daya tarik struktur segmen.Perusahaan harus meneliti sejumlah faktor struktural utama yang mempengaruhi data tarik segmen dalam jangka panjang. Sebagai contoh, daya tarik segmen berkurang bila segmen itu telah memiliki banyak pesaing yang kuat dan agresif. Keberadaan banyak produk pengganti yang nyata atau yang potensial bisa membatasi harga dan keuntungan yang dapat diambil dari suatu segmen.
Kekuatan relatif pembeli juga mempengaruhi daya tarik segmen, jika pembeli dalam sebuah segmen mempunyai kekuatan menawar yang relatif kuat terhadap penjual, maka akan mendesak harga untuk turun, menuntut kualitas dan layanan yang lebih, dan mengadu perusahaan satu dengan yang lain.
Semuanya itu terjadi dengan mengorbankan keuntungan yang dapat diperoleh penjual.3) Tujuan dan sumber daya perusahaan.
Sekalipun sebuah segmen memiliki ukuran dan pertumbuhan yang tepat serta secara struktural menarik, perusahaan-perusahaan harus mempertimbangkan tujuan dan sumber dayanya sendiri dalam hubungannya dengan suatu segmen.

TUGAS 1,SYARAT SYARAT DALAM SEGMENTASI PASAR YANG EFEKTIF

Jumat, 29 Oktober 2010

TUGAS 4.Pendekatan untuk mempengaruhi Perilaku Konsumen

NAMA KIKI MEY SANTAMARIANA
KELAS 3 EA06
NPM 11208525
STUDY PERILAKU KONSUMEN




TEKNIK PENDEKATAN UNTUK MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN



II. Teknik Pendekatan Stimulus Respon

Menurut saya teknik pendekatan stimulus respon dalam mempengaruhi konsumen ialah bagaimana cara pelayanan yang diberikan kepada konsumen agar menarik suatu pelanggan.
Dan bagaimana cara kita memasarkan produk kepada konsumen agar meluas.
teknik ini merupakan teknik penyampaian ide-ide atau pengetahuan tentang suatu produk dan merek Kepada konsumen agar konsumen tertarik atau termotivasi untuk mengambil keputusan membeli produk-produk yang disampaikan itu. Dengan kata lain, pemilik toko atau pramuniaga memberikan stimulus berupa produk-produk yang ada dalam toko, kemudian diharapkan konsumen dapat meresponnya secara positif. Misalnya seorang ibu menanyakan. pakaian untuk bayi, maka pramuniaga memberikan informasi tentang merek, kualitas, dan warna berbagai macam pakaian bayi. Kemudian konsumen diarahkan untuk membeli di antara alternatif yang cenderung mendapat perhatian atau tanggapan positif dari ibu tersebut. Dengan demikian si ibu akan lebih mudah mengambil keputusan.
II. Teknik Pendekatan Humanistik
menurut saya teknik tersebut merupakan teknik bersama dimana keputusan ada ditangan konsumen ,mereka bebas .contohnya :menawar harga,mengganti produck dengan yang baru apabila ada kerusakan pada produk tersebut.
Teknik ini merupakan teknik pendekatan yang bersifat manusiawi. Dalam teknik ini keputusan membeli sepenuhnya diserahkan kepada konsumen yang bersangkutan. Pemilik toko atau pramuniaga hanya lebih bersifat menyediakan berbagai jenis produk, merek, warna, kualitas, dan memberikan informasi tentang manfaat, kebaikan dan kelemahan yang terdapat pada masing-masing produk yang tersedia.
III. Teknik Pendekatan Kombinasi antara Stimulus-Respon dan Humanistik.
Teknik ini merupakan teknik pendekatan dari hasil kombinasi antara teknik stimulus-respon dan teknik humanistik, pemilik toko atau pramuniaga dalam menghadapi konsumen lebih bersifat mengkondisikan perilaku yang memungkinkan konsumen terimotivasi untuk membeli, namun keputusan membelinya diserahkan kepada konsumen.
Misalnya baring;-haring; (IiSLISUII dengan berbagai bentuk yang menarik konsumen, display baring disusuii teratur yang memungkinkan menjadi pusat perhatian koiiRlmoti, produk ditampilkan dengan berbagai merek yang menarik.IV. Teknik Pendekatan Dengan Komunikasi yang PersuasifTekok ini merupakan teknik pendekatan dengan. menggunakan komunikasi persuasif .

IV. TEKNIK MENJUAL PERSUASIF.
Teknik presentasi yang jelas, ringkas dan persuasif; Mampu menentukan pilihan suara, cara artikulasi, bahasa tubuh, kontak mata dan gerak gerik tubuh. Hubungan Teknik Komunikasi Persuasif Bidan Kepada Pasien.dan dosen kepada mahasiswa.dlln.
SUMBER :
HASIL PEMIKIRAN SAYA KIKI MEY.

TUGAS 3 faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen

NAMA : KIKI MEY SANTAMARIANA.S.
KELAS : 3EA06
NPM : 11208525
STUDY : PERILAKU KONSUMEN


FAKTOR SOSIAL




I. Faktor Sosial.


GroupSikap dan perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak grup-grup kecil. Kelompok dimana orang tersebut berada yang mempunyai pengaruh langsung disebut membership group. Membership group terdiri dari dua, meliputi primary groups (keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja) dan secondary groups yang lebih formal dan memiliki interaksi rutin yang sedikit (kelompok keagamaan, perkumpulan profesional dan serikat dagang). (Kotler, Bowen, Makens, 2003, pp. 203-204).b. Family InfluenceKeluarga memberikan pengaruh yang besar dalam perilaku pembelian. Para pelaku pasar telah memeriksa peran dan pengaruh suami, istri, dan anak dalam pembelian produk dan servis yang berbeda. Anak-anak sebagai contoh, memberikan pengaruh yang besar dalam keputusan yang melibatkan restoran fast food. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.204).c. Roles and StatusSeseorang memiliki beberapa kelompok seperti keluarga, perkumpulan-perkumpulan, organisasi. Sebuah role terdiri dari aktivitas yang diharapkan pada seseorang untuk dilakukan sesuai dengan orang-orang di sekitarnya. Tiap peran membawa sebuah status yang merefleksikan penghargaan umum yang diberikan oleh masyarakat (Kotler, Amstrong, 2006, p.135).


II. Faktor Personala. Economic SituationKeadaan ekonomi


seseorang akan mempengaruhi pilihan produk, contohnya rolex diposisikan konsumen kelas atas sedangkan timex dimaksudkan untuk konsumen menengah. Situasi ekonomi seseorang amat sangat mempengaruhi pemilihan produk dan keputusan pembelian pada suatu produk tertentu (Kotler, Amstrong, 2006, p.137).b. LifestylePola kehidupan seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas, ketertarikan, dan opini orang tersebut. Orang-orang yang datang dari kebudayaan, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin saja mempunyai gaya hidup yang berbeda (Kotler, Amstrong, 2006, p.138)c. Personality and Self ConceptPersonality adalah karakteristik unik dari psikologi yang memimpin kepada kestabilan dan respon terus menerus terhadap lingkungan orang itu sendiri, contohnya orang yang percaya diri, dominan, suka bersosialisasi, otonomi, defensif, mudah beradaptasi, agresif (Kotler, Amstrong, 2006, p.140). Tiap orang memiliki gambaran diri yang kompleks, dan perilaku seseorang cenderung konsisten dengan konsep diri tersebut (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.212).d. Age and Life Cycle StageOrang-orang merubah barang dan jasa yang dibeli seiring dengan siklus kehidupannya. Rasa makanan, baju-baju, perabot, dan rekreasi seringkali berhubungan dengan umur, membeli juga dibentuk oleh family life cycle. Faktor-faktor penting yang berhubungan dengan umur sering diperhatikan oleh para pelaku pasar. Ini mungkin dikarenakan oleh perbedaan yang besar dalam umur antara orang-orang yang menentukan strategi marketing dan orang-orang yang membeli produk atau servis. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, pp.205-206)e. OccupationPekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibeli. Contohnya, pekerja konstruksi sering membeli makan siang dari catering yang datang ke tempat kerja. Bisnis eksekutif, membeli makan siang dari full service restoran, sedangkan pekerja kantor membawa makan siangnya dari rumah atau membeli dari restoran cepat saji terdekat (Kotler, Bowen,Makens, 2003, p. 207).


III. Faktor Psychologicala.


MotivationKebutuhan yang mendesak untuk mengarahkan seseorang untuk mencari kepuasan dari kebutuhan. Berdasarkan teori Maslow, seseorang dikendalikan oleh suatu kebutuhan pada suatu waktu. Kebutuhan manusia diatur menurut sebuah hierarki, dari yang paling mendesak sampai paling tidak mendesak (kebutuhan psikologikal, keamanan, sosial, harga diri, pengaktualisasian diri). Ketika kebutuhan yang paling mendesak itu sudah terpuaskan, kebutuhan tersebut berhenti menjadi motivator, dan orang tersebut akan kemudian mencoba untuk memuaskan kebutuhan paling penting berikutnya (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.214).b. PerceptionPersepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengorganisasi, dan menerjemahkan informasi untuk membentuk sebuah gambaran yang berarti dari dunia. Orang dapat membentuk berbagai macam persepsi yang berbeda dari rangsangan yang sama (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.215).c. LearningPembelajaran adalah suatu proses, yang selalu berkembang dan berubah sebagai hasil dari informasi terbaru yang diterima (mungkin didapatkan dari membaca, diskusi, observasi, berpikir) atau dari pengalaman sesungguhnya, baik informasi terbaru yang diterima maupun pengalaman pribadi bertindak sebagai feedback bagi individu dan menyediakan dasar bagi perilaku masa depan dalam situasi yang sama (Schiffman, Kanuk, 2004, p.207).d. Beliefs and AttitudeBeliefs adalah pemikiran deskriptif bahwa seseorang mempercayai sesuatu. Beliefs dapat didasarkan pada pengetahuan asli, opini, dan iman (Kotler, Amstrong, 2006, p.144). Sedangkan attitudes adalah evaluasi, perasaan suka atau tidak suka, dan kecenderungan yang relatif konsisten dari seseorang pada sebuah obyek atau ide (Kotler, Amstrong, 2006, p.145).



VI. Faktor CulturalNilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari .

seseorang melalui keluarga dan lembaga penting lainnya (Kotler, Amstrong, 2006, p.129). Penentu paling dasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Culture, mengkompromikan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari seseorang secara terus-menerus dalam sebuah lingkungan. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, pp.201-202).a. SubcultureSekelompok orang yang berbagi sistem nilai berdasarkan persamaan pengalaman hidup dan keadaan, seperti kebangsaan, agama, dan daerah (Kotler, Amstrong, 2006, p.130). Meskipun konsumen pada negara yang berbeda mempunyai suatu kesamaan, nilai, sikap, dan perilakunya seringkali berbeda secara dramatis. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.202).b. Social ClassPengelompokkan individu berdasarkan kesamaan nilai, minat, dan perilaku. Kelompok sosial tidak hanya ditentukan oleh satu faktor saja misalnya pendapatan, tetapi ditentukan juga oleh pekerjaan, pendidikan, kekayaan, dan lainnya (Kotler, Amstrong, 2006, p.132).V. Keputusan PembelianKeputusan pembelian menurut Schiffman, Kanuk (2004, p.547) adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat membuat keputusan, haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan. Keputusan untuk membeli dapat mengarah kepada bagaimana proses dalam pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan. Bentuk proses pengambilan keputusan tersebut dapat digolongkan sebagai berikut:1. Fully Planned Purchase, baik produk dan merek sudah dipilih sebelumnya. Biasanya terjadi ketika keterlibatan dengan produk tinggi (barang otomotif) namun bisa juga terjadi dengan keterlibatan pembelian yang rendah (kebutuhan rumah tangga).
Planned purchase dapat dialihkan dengan taktik marketing misalnya pengurangan harga, kupon, atau aktivitas promosi lainnya.2. Partially Planned Purchase, bermaksud untuk membeli produk yang sudah ada tetapi pemilihan merek ditunda sampai saat pembelajaran. Keputusan akhir dapat dipengaruhi oleh discount harga, atau display produk3. Unplanned Purchase, baik produk dan merek dipilih di tempat pembelian. Konsumen sering memanfaatkan katalog dan produk pajangan sebagai pengganti daftar belanja. Dengan kata lain, sebuah pajangan dapat mengingatkan sesorang akan kebutuhan dan memicu pembelia.

Tugas 2.informasi penting tentang perilaku konsumen

NAMA : KIKI MEY .S.
KELAS :3EA06
NPM :11208525
STUDI : PERILAKU KONSUMEN



Berbagai Fakta Tentang Berperilaku Berbelanja


Saat ini, perkembangan pusat perbelanjaan di Indonesia semakin meningkat tajam. Hal ini bisa menjadi salah satu indikator daya beli masyarakat Indonesia yang cenderung meningkat perlahan namun pasti. Mungkin di antara kita pun merasakan bahwa tempat belanja di Indonesia mengalami pertumbuhan dan pergeseran. Kalau kita cermati, konsumen Indonesia cenderung lebih menyukai berbelanja di modern outlet dibandingkan traditional outlet. Terbukti dengan ekspansi minimarket modern sepeti Alfamart dan Indomart yang begitu aggresive.




I.GAYA BELANJA ,PERBEDAAN ORANG YANG EKONOMINYA MEMADAI DAN YANG EKONOMINYA LEMAH .



Ekonomi yang memadai :
- mereka lebih sering berbelanja di mall dan supermarket
- ketika membayar belanjaan mereka menggunakan ATM atau credit cart.
- Kebiasan mereka berbelanja tidak pada tujuan yang ingin di beli.,
- Berbelanja selalu mencari mutu dan kualitas serta harga mahal.

Ekonominya yang lemah :

-Beda dengan kondisi ekonominya yang lemah ketika berbelanja pada suatu tempat mereka lebih mencari kebutuhan mereka .
-Dan ketika berbelanja mereka akan mencari harga yang sesuai dengan kondisi keuangan mereka.
-Mereka lebih sering berbelanja di pasar tradisional.

II. Cara berbelanja pria :

Berbicara tentang gaya belanja dan pusat perbelanjaan, saya ingin mencoba berdiskusi tentang perilaku belanja pria single dan telah menikah. , kedua kategori ini memiliki perbedaan dalam perilaku belanja dan pemilihan shopping outlet. Selain itu, perkembangan pusat belanja modern pun telah menciptakan persepsi tersendiri tentang belanja di kalangan pria. Semoga tulisan sederhana yang saya buat ini bisa dijadikan informasi tambahan dan topik diskusi untuk kita semua.
Pada dasarnya konsumen berbelanja untuk mendapatkan manfaat yang bersifat emotional dan functional. Dari sisi emosional, konsumen berbelanja untuk mendapatkan hiburan/refreshing, cara/kegiatan bersantai, kesempatan untuk mendapatkan informasi/hal baru, bersosialisasi dengan teman, dan menghabiskan waktu dengan teman atau keluarga. Sedangkan dari sisi fungsional, belanja dilakukan untuk mendapatkan barang yang diinginkan dan dibutuhkan, mendapatkan harga dan barang terbaik.
Mungkin dulu aktivitas berbelanja lebih cenderung menjadi kegiatan wanita. Namun saat ini banyak pria menilai bahwa berbelanja dianggap sebagai salah satu tugas dari pria. Namun pria single dan yang telah menikah memiliki persepsi serta perilaku yang tentu berbeda meskipun keduanya tetap memiliki persamaan mendasar ketika berbelanja seperti pria akan lebih cenderung untuk loyal kepada brand yang sebelumnya telah digunakan dibandingkan wanita.
Secara umum pria memiliki urutan tertentu ketika berbelanja. Sebagian besar pria akan mengunjungi bagian elektronik pertama kali, kedua bagian kebutuhan pokok, ketiga makanan ringan dan minuman, keempat kategori toiletries, kelima fresh foods, dan terakhir adalah food court.
Pria single menganggap kegiatan belanja adalah entertaining and socializing activities sedangkan pria yang telah menikah menilai belanja sebagai media untuk mendapatkan waktu berkualitas bersama keluarga. Pria yang telah menikah akan lebih mengedepankan kebutuhan keluarga dibandingkan diri sendiri ketika berbelanja dan akan lebih mengontrol setiap pengeluaran.
Disamping itu, loyalty program pun akan mendapatkan feedback yang berbeda dari pria single dan yang telah menikah. Pria single tidak merasakan keuntungan lebih dari adanya loyalty program dan sebaliknya untuk pria yang telah menikah. Pria yang telah menikah menilai loyalty program akan memberikan manfaat besar untuk mendapatkan diskon dan special offer. Ketertarikan terhadap loyalty program pun dipengaruhi oleh besarnya anggaran untuk berbelanja.
Konsumen pria pun menentukan channel belanja disesuai dengan tujuan berbelanja. Minimarket akan cenderung dipilih jika hanya berbelanja dalam jumlah yang besar. Hypermarket dipilih jika akan berbelanja dalam jumlah kapasitas besar misalkan belanja bulanan. Dan supermarket dipilih oleh konsumen jika selain berbelanja, mereka pun ingin memenuhi kebutuhan bersosialisasi.
Selain itu, citra outlet pun akan mempengaruhi keputusan berbelanja. Berdasarkan survey Nielsen, Giant dan Carrefour lebih banyak dikunjungi oleh konsumen pria dibandingkan Hero dan supermarket yang lainnya. Hero dinilai sebagai supermarket yang cenderung lebih ”wanita”, dinilai sebagai high class supermarket karena memiliki product range yang dilengkapi oleh imported brand ternama, dan biasanya berada di kawasan berbelanja seperti mall.
Giant dipersepsikan sebagai supermarket yang sering memberikan diskon dan dilengkapi oleh free parking; food court; play ground. Dikategorikan sebagai supermarket yang memiliki harga murah sesuai dengan tag line Giant yaitu Lebih Murah dan Hemat. Terakhir adalah Carrefour yang merupakan salah satu hypermarket yang memiliki pertumbuhan luar biasa di Indonesia. Dari segi pelayanan, Carrefour dinilai sangat baik untuk program customer loyalty serta memberikan fasilitas tambahan seperti
Sebagai kesimpulan bahwa pesatnya pertumbuhan pusat belanja di Indonesia ternyata diiringi dengan perubahan perilaku konsumen pria ketika berbelanja dan memilih tempat belanja. Hal ini membuat manajemen pusat perbelanjaan untuk lebih sensitive melihat perubahan perilaku konsumennya untuk tetap bertahan di era persaingan yang semakin kompetitif.
Pernahkah kita bertanya-tanya mengapa kita lebih menyukai cokelat daripada vanili, film aksi daripada film drama atau musik rock daripada jazz? Alasannya mungkin telah muncul jauh sebelum kita lahir dan telah tumbuh kembang dari nenek moyang kita dahulu kala.
Dan hasil analisis dengan menggunakan paket program SPPSS menunjukkan bahwa ada enam faktor utama yang mempengaruhi konsumen dalam memilih pasar swalayan yang dikunjunginya dan ada tujuh faktor yang menjadi pertimbangan utama dalam membeli barang di pasar swalayan. Adapun faktor-faktor tersebut adalah faktormutu barang, faktor harga barang, faktor kecepatan pelayanan, faktor kenyamanan berbelanja, faktor keramahan dari pelayan/pramuniaga dan faktor kebersihan tempat. Apabila suatu pasar swalayan mempunyai kelebihan pada faktor-faktor di atas seperti menawankan harga jual relatif murah, pelayanannya memberikan tanggapan yang lebih cepat kepada konsumen, kenyamanan berbelanja yang lebih baik dan menarik, kelengkapan barang-barang yang diperlukan konsumen juga lebih komplit, layanan yang ramah dan kondisi ruangan yang tampak bersih maka konsumen akan memilih dan membeli barang kebutuhannya di pasar swalayan .

Sumber :

Rabu, 20 Oktober 2010

TUGAS 1.KAJIAN DALAM PERILAKU KONSUMEN

Nama : kiki mey santamariana
Kelas : 3ea06
Npm :11208525
Study :perilaku konsumen
Minggu 1






Pengertian segmentasi pasar menurut saya sebagai suatu strategi perusahaan tidaklah semata dilakukan dengan cara membedakan produk atau bahkan menciptakan produk baru (product diversification), tetapi didasarkan atas perbedaan minat dan kebutuhan konsumen. Segmentasi pasar adalah pembagian suatu pasar yang heterogen kedalam satuan-satuan pembeli yang homogen, dimana kepada setiap satuan pembeli yang homogen tersebut dijadikan sasaran pasar yang dicapai ,demikian yang semula pasarnya satu dan luas,kemudian dibagi-bagi atau disegmentasi oleh pemasar menjadi beberapa bagian pasar yang sifatnya homogen.

Homogenitas pasar tersebut dicari dan ditentukan sendiri oleh pihak pemasar.Kelompok konsumen yang heterogen,Kelompok konsumen yang homogen .Pasar terdiri dari banyak pembeli, dan pembeli berbeda dalam banyak hal baik dalam motif, perilaku, maupun kebiasaan pembelian. Perbedaan tersebut menunjukkan bahwa pasar suatu produk tidak homogen, tetapi heterogen. Hal inilah yang mendorong perusahaan melakukan segmentasi pasar. Segmentasi merupakan pengelompokan pembeli dalam suatu pasar yang memiliki kebutuhan dan tingkah laku yang sama.Segmentasi merupakan unsur pertama strategi.

Menurut Hermawan Kartajaya dkk (2003) dalam bukunya Rethinking Marketing segmentasi berarti ‘melihat pasar secara kreatif’. Segmentasi merupakan seni mengidentifikasikan serta memanfaatkan peluang-peluang yang muncul di pasar.Latar belakang pentingnya segmentasi bagi perusahaan disebabkan antara lain karena segmentasi memungkinkan perusahaan lebih terfokus dalam mengalokasi sumber daya. Kedua, segmentasi merupakan basis untuk menentukan komponen-komponen strategi.I.


I. Komponen –komponen strategi dalam segmenrasi :

Pasar Lebih Mudah DibedakanSetiap produk yang dihasilkan adalah untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Agar produk tersebut dapat diterima tentunya haruslah sesuai dengan selera konsumen. Sedangkan dilain pihak dengan keadaan pasar yang heterogen dan selera konsumen yang selalu berkembang tentunya sulit untuk dapatdiikuti oleh perusahaan secara terus menerus.
Dalam hal ini perusahaan akan cenderung mencari sekelompok konsumen yang sifatnya homogen sehingga lebih mudah untuk memahami selera konsumen. Dengan demikian pasar lebih mudah dibedakan dengan kelompok pasar yang lain.2. Pelayanan Kepada Pembeli Menjadi Lebih BaikDalam memenuhi kebutuhannya konsumen selalu menginginkan empat hal penting yaitu kualitas barang yang bagus, harga yang terjangkau serta pelayanan yang baik dan memuaskan serta ketepatan waktu.

Dari keempat hal tersebut yang sangat dominan adalah perihal pelayanan. Banyak konsumen lari ketempat lain karena masalah pelayanan. Harga dan kualitas kadang menjadi nomor dua dibanding pelayanan. Menyadari hal tersebut maka segmentaasi pasar harus dilakukan agar dapat memberikan pelayanan yang mengarah kepada pasarnya.

Mengingat luas dan beragamnya pasar konsumen, maka akan sulit untuk melayani semua konsumen yang sangat heterogen tersebut. Maka dengan melayani konsumen yang sifatnya homogen maka strategi pemasaran yang direncanakan dapat lebih mengarah dalam menyusun marketing mix yang meliputi perencanaan produk, harga, distribusi dan promosinya sehingga menjadi lebih tajam.Disamping itu dengan melakukan segmentasi pasar maka dapat membantu pihak manajemen dalam hal mengarahkan .
Dana dan usaha kearah pasar potensial yang paling menguntungkan karena sasaran pasarnya jelas, serta dapat merencanakan produk yang dapat memenuhi permintaan pasar beserta cara-cara promosi yang paling tepat bagi perusahaan.II.
Secara umum segmentasi mempunyai tujuan utama :
untuk meningkatkan posisi kompetisi perusahaan dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada konsumen. Selain tujuan utama tersebut terdapat tujuan-tujuan yang lebih sempit seperti, menigkatkan penjualan, memperbaiki pangsa pasar, melakukan komunikasi dan promosi yang lebih baik, dan memperkuat citra.


II.Setidaknya terdapat 5 keuntungan yang dapat diperoleh dengan melakukan segmentasi pasar yaitu:

1. Mendisain produk-produk yang lebih responsif terhadap kebutuhan pasar. Perusahaan menempatkan konsumen di tempat yang utama, dan menyesuaikan produknya untuk memuaskannya (customer satisfaction at a profit).

2. Menganalisis pasar Segmentasi pasar membantu eksekutif mendeteksi siap saja yang menyerang pasar produknya.

3. Menilai peluang (niche) Setelah menganalisis pasar, perusahaan yang menguasai konsep segmentasi dengan baik akan sampai pada ide untuk menemukan peluang. Peluang ini tidak selalu sesuatu yang besar, tetapi pada masanya akan menjadi besar.

4. Menguasai posisi yang superior dan kompetitif Perusahaan yang menguasai segmen dengan baik umumnyaadalah mereka yang paham betul konsumennya. Perusahaan memahami pergeseran-pergeseran yang terjadi di dalam segmennya.

5. Menentukan strategi komunikasi yang efektif dan efisien. Setelah mengetahui segmen yang dituju, maka perusahaan akan menentukan bagaimana berkomunikasi yang baik dengan segmen yang dituju.Pemahaman variasi kebutuhan dan keinginan konsumen menjadi pedoman dalam kepentingan merancangan strategi pemasaran.

Konsumen memiliki preferensi sekaligus urutan tertinggi produk tersendiri. Dan tak dapat dihindari modus tindakan pembelian mereka adalah mencapai kepuasan dimana permintaan bervariasi sesuai dengan cara produk digunakan, serta pola konsumsi. Variasi-variasi demikian, mendorong pembagian atau dikenal segmentasi pasar. Segmentasi pasar merujuk kepada pengertian proses pembagian pasar.
Proses memotong kue tar sedemikian rupa menjadi bentuk bagian-bagian termasuk menentukan potongan kue tar mana yang hendak kita makan.Probabilitas segmentasi pasar muncul dari perbedaan atau variasi konsumen.

Titik balik perbedaan tidak lain kesamaan yang menjadi basis penempatan individu konsumen ke dalam segmen. Perbedaan dan kesamaan tersebut, pun dipandang berbeda dalam keberadaannya oleh masing-masing bisnis yang berkepentingan.

Oleh karena mengandung persamaan dan perbedaan termasuk sama-sama potongan kue tar, maka setiap segmen dapat diperbandingkan kuantitas dan atau kualitasnya sesuai dengan tujuan.Proses segmentasi dimulai dari penentuan pasar. Lantas pasar dipandang berdasarkan kebutuhan atau preferensi konsumen, perilaku pembelian, karakteristik bisnis maupun manusia, atau berbasis situasi penggunaan.
Masing-masing basis pandangan mempertimbangkan tanggapan konsumen terhadap perbedaan, mampu diidentifikasikan, dapat dilaksanakan, efektif dan efisien, serta stabil setiap waktu. Kemudian aktifitas pemilihan segmen pun dilaksanakan yang terikat erat elemen kematangan pasar, struktur persaingan, dan pengalaman bisnis.
Pendek kata berlangsung proses identifikasi, pembentukan, penguraian, dan evaluasi segmen. Aktifitas-aktifitas tersebut, terjadi setelah kehadiran pasar seperti memotong kue tar, kue tarnya tentu saja atau akan kita adakan untuk keberhasilan bisnis .


III. manfaat Segmentasi :

Salah satu alasan perusahaan melakukan segmentasi untuk meningkatkan efektivitas strategi pemasaran yang telah disusun, serta lebih terarah dan sumber daya perusahaan dapat digunakan secara efektif dan efisien. Segmentasi yang berorientasi pada peningkatan pemasaran akan memberikan keuntungan bagi pebisnis dan pelanggan, yaitu:

1. Menyediakan keinginan dan kebutuhan pelanggan dengan lebih baikProdusen dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan pelanggan yang bervariasi dengan menggunakan pola berbeda, insentif dan kegiatan promosi yang bebeda pada setiap segmen yang dituju.
Contohnya :
perusahaan komputer Dell, yang mengelompokkan konsumennya kedalam kelompok pribadi, bisnis kecil, bisnis besar, dan organisasi pemerintah atau kemasyarakatan dan bukan berdasarkan pada lini produk yang dihasilkan. Hal tersebut terbukti mampu memberikan pelayanan dan ketersediaan produk yang lebih baik.

2. Meningkatkan pendapatanLebih sulit bagi produsen untuk menaikkan harga pada seluruh pasar. Kecuali jika produsen mengelompokkan segmen premium yang akan menerima harga yang lebih mahal. Dengan segmentasi perusahaan mengetahui pasar mana yang berpotensi dapat meningkatkan pendapatannya lebih besar.

3. Peluang untuk tumbuhDengan segmentasi pasar organisasi dapat menciptakan ‘niche product’ yang akan menarik konsumen lain untuk mencoba dan kemudian membeli produk tersebut.



Referensi :
Allen,lois A,karya manajemen,terjemahan J.M.A.tahuteru,Pt pembangunan,Jakarta,1963http://www.google.com/wordpres.com
BUKU :PENGANTAR MANAJEMEN UMUM GD.

Minggu, 09 Mei 2010

pertanyaan - pertanyaan kuis manajemen pemasaran


pertanyaan - pertanyaan kuis manajemen pemasaran


Nama : kiki mey santamariana

Kelas : 2 ea06

Npm : 11208525

Study : manajemen pemasaran

Dosen : Muhammad yunanto

1. Bagaimanakah pendekatan ilmiah dalam penelitian pemasaran?

2. Apakah yang mendukung sumber-sumber informasi pemasaran?

3. Bagaimana proses penelitian pemasaran?

4. Apakah klasifikasi karakteristik jenis data?

5. Apakah faktor-faktor yang memengaruhi perilaku pembelian konsumen?

6. Apakah variabel psikologis, variabel sosial, kondisi pada saat membeli yang

berkontribusi pada pemecahan masalah keputusan pembelian personal?

7. Bagaimana marketer membentuk homogenitas pasar konsumen?

8. Bagaimana proses segmentasi bagi calon pembeli dan pendekatan atribut yang

memengaruhi keputusan pelanggan untuk membeli?

Soal dan jawaban :

1.Bagaimanakah pendekatan ilmiah dakam penelitian pemasaran?
Jawab :
Penelitian yang Sistematis, Objektif, Informatif, dan Keputusan manajemen.
Reductionism adalah pendekatan yang mereduksi komplesitas permasalahan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, sehingga dapat dengan mudah diamati dan diteliti.

Pendekatan analitikal adalah nama lain dari reductionism, yaitu mencoba untuk mencari unsur-unsur yang menjelaskan fenomena tersebut dengan hukum sebab akibat.

Asumsi dari reductionism ini adalah bahwa fenomena keseluruhan dapat dijelaskan dengan mengetahui fenomena dari unsur-unsurnya. Ada satu istilah yang sering digunakan dalam hal ini, yaitu keseluruhan adalah merupakan hasil penjumlahan dari unsur-unsurnya.

Oleh karena itu, berfikir linier adalah juga merupakan nama lain dari reductionism.

2. Apakah yang mendukung sumber-sumber informasi pemasaran?
Jawab:
Yang mendukung sumber-sumber informasi pemasaran :
- Scientifik (ilmiah) : Analisi Pasar, Riset Pasar.
- Descriptif(objek) : Data, Informasi.

3. Bagaimana proses penelitian pemasaran?
Jawab:
Proses penelitian pemasaran:
a) Analisis situasi dan system informasi,
b) Maksud penelitian dan identifikasi masalah,
c) Tujuan penelitian,
d) Estimasi nilai informasi penelitian, dan
e) Rancangan penelitian.

4. Apakah klasifikasi karakteristik jenis data?
Jawab:
Karakteristik jenis data dibagi menjadi dua, yaitu:
1.) Data primer : Ordinal, Nominal, Inteval, dan Ratio.
2.) Data sekunder : Sudah diolah, dan Tingkat harga.

5. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen?
Jawab:
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian konsumen:
a) Faktor personal :
Motivasi, Persepsi, Pemahaman, Kepercayaan, Sikap, dan Kepribadian seseorang.
b) Faktor social :
• Aspek kultur, Subkultur, Klas social, Kelompok referensi, Kelompok referensi, Keluarga,
Peran dan status.

6. Apakah variable psikologis, variable social, kondisi pada saat membeli yang berkontribusi
pada pemecahan masalah keputusan pembelian personal?
Jawab:
Ya. Karena dengan adanya variabel psikologis, social, ataupun kondisi, seseorang akan
dapat dengan mudah berkonsentrasi dalam hal ini pemecahan masalah untuk mengambil
keputusan apakah membeli atau tidak.

7. Bagaimana marketer membentuk homogenitas pasar konsumen?
Jawab :
Pembentukan homogenitas pasar konsumen:
• Geografis : (Wialyah, Pemukiman, dan Perkotaan)
• Demografis : (Usia, Jenis kelamin, Pendapatan, Pendidikan, dan Pekerjaan)
• Psikografis : (sifat, motifasi, persepsi dsb)
• Kebiasaan : (membeli atau mengkonsumsi).

8. Bagaimana proses segmentasi bagi calon pembeli dan pendekatan atribut yang
memengaruhi keputusan pelanggan untuk membeli?
Jawab :
a) Proses segmentasi bagi calon pembeli dapat dilihat dari factor :
Geografis (wilayah, pemukiman, perkotaan dsb)
b) Pasar dapat dibedakan menurut waktu atau batas daerah:
Demografis (usia, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan, pekerjaan dsb)
c) Pemasaran dapat dibedakan menurut perbidaan misalnya, usia perilaku pasar anak – anak
berbeda dengan dewasa:
Psikografis (sifat, motifasi, persepsi dsb)
Pasar dapat dibedakan menurut sikap konsumen terhadap barang tertentu kebiasaan:
Membeli dan mengkonsumsi

Pendekatan atribut yang mempengaruhi keputusan membeli diantaranya :
- harga
- promosi
- produk
- motifasi
- sosial – budaya
- peranan dan status
- persepsi
- pemahaman
- kepercayaan
- sikap
- kepribadian
- kelas sosial