( Pengaruh Pendistribusian Atas Pajak Lingkungan pada
Transportasi: Pembuktian dalam Kurva Engel Di Amerika Serikat )
Erling Røed Larsen.
- Data – data publikasi :
Journal of Consumer Policy. Dordrecht: Sep 2006. Vol. 29, Iss. 3; p. 301
JOURNAL REVIEWS:
EKONOMI MANAJERIAL
Judul Artikel :
“Distributional effects of environmental taxes on transportation: evidence from
Engel curves in the United States”
( Distribusi pengaruh pajak lingkungan pada transportasi: bukti dari
Kurva Engel di Amerika Serikat).
Penulis dan Sumber :
Erling Røed Larsen. Journal of Consumer Policy. Dordrecht: Sep 2006. Vol. 29,
Iss. 3; p. 301.
Tentang isi Artikel :
Mengatasi masalah pencemaran atau polusi memerlukan biaya yang tinggi, salah
satu penyebab adalah aktivitas transportasi kendaraan dengan bahan bakar minyak.
Teknologi mengatasi polusi merupakan biaya sosial yang tidak termasuk dalam biaya
produksi perusahaan atau biaya privat. Eksternalitas dalam ekonomi disebabkan adanya
ketimpangan antara biaya sosial dengan biaya privat. Kegiatan transportasi yang secara
langsung membawa dampak masalah lingkungan, pemerintah sebagai pelaku kebijakan
dapat menetapkan pajak tidak langsung pada produk BBM. Teori Pigou merupakan
skema penetapan pajak yang merupakan bagian dari biaya sosial.
Kelemahan Artikel Tersebut :
Pokok masalah dalam bahasan artikel ini adalah bagaimana distribusi retribusi
lingkungan dari penerimaan pajak tidak langsung atas produktivitas moda transportasi.
Penelitian dilakukan dengan mengestimasikan permintaan konsumen atas moda
transportasi dengan pembuktian melalui koefisien elastisitas Kurva Engel.
Penelitian dilakukan melalui survey pengeluaran (belanja) masyarakat Amerika
Serikat dan dianalisis secara parametrik maupun non parametrik. Hasil penelitian pada
artikel ini disebutkan bahwa moda transportasi pesawat udara, penggunaan mobil-mobil
baru mempunyai koefisien elastisitas Kurva Engel lebih besar atau lebih besar dari satu
dan dibandingkan dengan moda transportasi angkutan umum, seperti bus, diperoleh
koefisien elastisitas Kurva Engel lebih kecil atau kurang dari satu. Dalam bahasan ini
pula disebutkan bahwa moda transportasi pesawat udara dan pembelian mobil-mobil
baru cenderung disukai dan menjadi pilihan moda transportasi bagi rumah tangga
menengah-atas (kaya). Rumah tangga menengah-bawah (miskin) cenderung
menggunakan moda transportasi angkutan umum massal seperti bus dan kereta.
Pengaruh pendistribusian pajak lingkungan atas moda transportasi masyarakat lebih
besar ditanggung oleh rumah tangga menengah-atas (kaya) daripada rumah tangga
menengah-bawah (miskin). Besarnya alokasi beban distribusi bagi rumah tangga
menengah-atas (kaya) yang lebih besar sebagai bentuk kontribusi penggunaan moda
transportasi yang boros energi dan lebih banyak menyebabkan polusi atau pencemaran
linkungan.
Penggunaan sarana transportasi massal memberikan lebih sedikit bahaya
lingkungan yang ditimbulkan oleh mobilitas per individu dalam masyarakat.
Kontribusi penelitian Dan Keungulan atikel :
1. Untuk mengetahui karakteristik pilihan masyarakat konsumen secara ordinal atas
penggunaan moda transportasi. Penggolongan atas faktor-faktor yang ditemukan
pada penelitian ini akan menentukan determinan masyarakat konsumen dalam
rumah tangga dengan gaya hidup tinggi (highest life-style) atau rumah tangga
dengan gaya hidup rendah (lowest life-style). Penelitian ini sekaligus dapat menguji
sensitifitas perubahan harga pada berbagai tingkat pendapatan terhadap permintaan
moda transportasi.
2. Untuk memperoleh pembuktian teoritis tentang kurva Engel dari obyek penelitian
yang dilakukan pada moda transportasi. Koefisien elastisitas kurva Engel
menunjukkan tingkat sensitifitas penggunaan moda transportasi bagi rumah tangga
dalam masyarakat. Semakin sensitif atau koefisien elastisitas dalam kurva Engel
semakin tinggi menunjukkan bahwa moda transportasi tersebut semakin disukai
untuk dipilih penggunaannya. Sebaliknya sensitifitas rendah atau koefisien
elastisitas kurva Engel yang rendah menunjukkan moda transportasi tersebut kurang
disukai atau dengan kata lain inferior.
3. Untuk menghasilkan suatu rekomendasi kebijakan bagi pemerintah bahwa pengaruh
pendistribusian pajak lingkungan pada BBM memenuhi prinsip keadilan
berdasarkan besarnya kontribusi kerusakan lingkungan akibat polusi dan energi
yang digunakan dalam penggunaan moda transportasi setiap individunya. Penerapan
teori pajak Pigou untuk menentukan besarnya tarif pajak yang dibebankan atas
produk BBM merupakan praktek internalisasi biaya eksternal.
Tanggapan dan kritik terhadap artikel :
1. Artikel ini bersifat purposive yang menggunakan data sampel yang fokus pada :
target penelitian. Analisis dilakukan secara diskriptif-normatif dengan pendekatan
kualitatif dan kuantitatif.
2. Judul, masalah, tujuan dan pembahasan tersusun secara sistematis dan runtut.
Analisis secara parametrik dan non-parametrik, data obyek penelitian meliputi; data
sekunder pengeluaran belanja konsumsi, data primer berdasarkan observasi
responden dengan item utama; biaya, karakteristik rumah tangga, dan aliran
pengeluaran dari pendapatan. Masing-Masing individu konsumen diwawancarai tiap
tiga bulan dalam periode 15 bulan, dan diperkirakan bahwa wawancara meliput 90-
95% tentang pengeluaran belanja.
3. Pembahasan penelitian menghasilkan antara lain:
a. Estimasi permintaan konsumen yang dipengaruhi oleh harga, pendapatan
dan jenis moda transportasi. Elastisitas harga permintaan untuk jenis moda
transportasi yang cenderung digunakan oleh rumah tangga menengah-atas
(kaya) mempunyai koefisien yang kecil, artinya sensitifitas terhadap
perubahan harga adalah lemah sehingga berapapun perubahan harga moda
transportasi perubahan jumlah permintaan moda transportasi berubah relatif
kecil. Sedangkan estimasi permintaan moda transportasi yang digunakan
oleh rumah tangga menengah-bawah (miskin) mempunyai koefisien yang
lebih besar, artinya bilamana terjadi perubahan harga dari moda transportasi
akan direspon kuat oleh masyarakat konsumen.
b. Berdasarkan data ordinal bahwa aktivitas masyarakat diperoleh
penggolongan demografis dalam masyarakat yang terbagi dalam kelompok
besar gaya hidup, yaitu:
1. gaya hidup mewah dengan ciri-ciri; tingginya
proporsi pengeluaran belanja dari besarnya total pengeluaran, cenderung
suka menggunakan penerbangan udara dan membeli mobil-mobil baru,
menyenangi perjalanan wisata, sensitifitas terhadap perubahan harga sangat
rendah.
2. gaya hidup bersahaja atau orientasi pemenuhan kebutuhan
semata.
Ciri-ciri rumah tangga ini :
memandang bahwa pengeluaran yangdilakukan sekedar memenuhi kebutuhan, lebih memilih sarana angkutan.
umum massal seperti bus dengan harga yang lebih murah, mobilitas yang
dilakukan masyarakat ini lebih rendah, sangat sensitif terhadap perubahan
harga. Penggolongan moda transportasi dapat membuktikan elastisitas kurva
Engel bahwa perjalanan dengan pesawat udara dan pembelian mobil-mobil
baru menunjukkan koefisien elastisitas yang tinggi pada kurva Engel
dibandingkan perjalanan dengan sarana transportasi massal.
. Berdasarkan fakta di atas menunjukkan bahwa gaya hidup mewah cenderung
boros energi (energy-intensive) dan berkontribusi besar pada bahaya polusi
atau pencemaran lingkungan. Pajak tak langsung atas BBM alokasi
pembebanan lebih besar ditanggung oleh rumah tangga menengah-atas
(kaya) daripada rumah tangga menengah-bawah (miskin) berdasarkan
mobilitas yang dilakukan dengan moda transportasi yang ada. Tidak
demikian halnya dengan penggunaan mobil-mobil baru yang cenderung
rendah emisi gas buangnya dibandingkan dengan mobil-mobil lama yang
begitu tinggi emisi gas buangnya sehingga lebih mencemari lingkungan.
Distribusi alokasi biaya eksternal atas bahaya polusi dibutuhkan teknologi
dalam mengatasi bahaya polusi sehingga kebijakan pajak tak langsung atas
BBM yang besarnya progresif dapat lebih tepat pada sasarannya. Seperti
yang diharapkan dari keseimbangan teori Pajak Pigou.
4. Kritik dan munculnya peluang pengembangan penelitian:
a. Artikel ini tidak dapat meninjau ulang semua bukti biaya-biaya transportasi
selama biaya-biaya yang tersebut lebih banyak dibandingkan penyerapan energi
dan pengenaan biaya. Biaya-Biaya juga meliputi pengeluaran saat berlibur di
tempat rekreasi, kerugian produksi pada saat bepergian, tidak produktif,
b. Artikel ini mempertimbangkan pengaruh pendapatan saja, dan secara parsial.
Tidak mencoba dengan analisis seluruh keseimbangan umum meliputi
perubahan harga relative dan perbedaan sensitifitas harga permintaan. Tetapi
menarik untuk mencatat kemungkinan atas skema lain, dengan penekanan atas
pajak dari sensitifitas harga komoditas, bisa memenuhi pengaruh pada lingkungan yang sama. Bagaimanapun, dalam kasus itu, pengaruh pendistribusian tidak perlu ditemukan dalam agenda artikel, dan bisa menjadi pengetahuan.
Artikel ini dapa di seminarkan Dikalangan mahasiswa
References :
Aasness, J., Biørn, E., & Skjerpen, T. (1993). Engel functions, panel data, and latent
variables.
Econometrica, 61, 1395–1422.
Aasness, J., & Røed Larsen, E. (2003). Distributional effects of environmental taxes on
transportation.
Journal of Consumer Policy, 26, 279–300.
Andersen, O. (2001). Transport, miljø og kostnader [Transportation, the environment,
and costs].
Sogndal: Western Norway Research Institute, Note No. 5.
Bureau of Labor Statistics (BLS). (2002). Consumer expenditure survey, 2000.
Interview survey and
detailed expenditure files (computer file). Washington, DC/Ann Arbor, MI: U.S.
Department of
Labor, Bureau of Labor Statistics (producer) Inter-University Consortium of Policy and
Social
Research (distributor).
Blundell, R., Browning, M., & Crawford, I. A. (2003). Nonparametric Engel curves and
revealed
preference. Econometrica, 71, 205–240.
37
Blundell, R., Duncan, A., & Pendakur, K. (1998). Semiparametric estimation and
consumer demand.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar