Contoh - Contoh Teori Etika
@ Etika Teologi @
Etika Teologi yaitu etika yang mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibatnya yang ditimbulkan atas tindakan yang dilakukan. Suatu tindakan dinilai baik, jika bertujuan mencapai sesuatu yang baik,atau akibat yang ditimbulkannya baik dan bermanfaat. Misalnya : mencuri sebagai etika teleology tidak dinilai baik atau buruk. berdasarkan tindakan itu sendiri, melainkan oleh tujuan dan akibat dari tindakan itu. Jika tujuannya baik, maka tindakan itu dinilai baik.
Contoh : seorang anak mencuri untuk membiayai berobat ibunya yang sedang sakit, tindakan ini baik untuk moral kemanusian tetapi dari aspek hukum jelas tindakan ini melanggar hukum. Sehingga etika teologi lebih bersifat situasional, karena tujuan dan akibatnya suatu tindakan bisa sangat bergantung pada situasi khusus tertentu. Karena itu setiap norma dan kewajiban moral tidak bisa berlaku begitu saja dalam situasi sebagaimana dimaksudkan.Filosofinya:
- Egoism :
Perilaku yang dapat diterima tergantung pada konsekuensinya. Inti pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar pribadi dan memajukan dirinya sendiri. Satu-satunya tujuan tindakan moral setiap orang adalah mengejar kepentingan pribadi dan memajukan dirinya.Egoisme ini baru menjadi persoalan serius ketika ia cenderung menjadi hedonistis, yaitu ketika kebahagiaan dan kepentingan pribadi diterjemahkan semata-mata sebagai kenikmatan fisik yg bersifat vulgar. Memaksimalkan kepentingan kita terkait erat dengan akibat yang kita terima.
Utilitarianism :
Semakin tinggi kegunaannya maka semakin tinggi nilainya. Berasal dari bahasa latin utilis yang berarti “bermanfaat”. Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan. Dalam rangka pemikiran utilitarianisme, kriteria untuk menentukan baik buruknya suatu perbuatan adalah “the greatest happiness of the greatest number”, kebahagiaan terbesar dari jumlah orang yang terbesar.
@ Teori Deontologi @
Teori Deontologi yaitu : berasal dari bahasa Yunani , “Deon“ berarti tugas dan “logos” berarti pengetahhuan. Sehingga Etika Deontologi menekankan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik. Suatu tindakan itu baik bukan dinilai dan dibenarkan berdasarkan akibatnya atau tujuan baik dari tindakanyang dilakukan, melainkan berdasarkan tindakan itu sendiri sebagai baik pada diri sendiri. Dengan kata lainnya, bahwa tindakan itu bernilai moral karena tindakan itu dilaksanakan terlepas dari tujuan atau akibat dari tindkan itu. Contoh : jika seseorang diberi tugas dan melaksanakanny sesuai dengan tugas maka itu dianggap benar, sedang dikatakan salah jika tidak melaksanakan tugas.
@ Teori Utilitarian @
Teori utilitarian adalah teori yang mengukur suatu tindakan dapat dikatakan benar / salah berdasarkan pada besarnya keuntungan yang di dapat dari tindakan tersebut ketimbang biaya yang harus dikeluarkan. Misalnya saja dalam kasus yang ada di buku Pinto sebuah mobil yang diproduksi oleh Ford. Karena Pinto merupakan proyek yang dibuat dengan agak terburu-buru, maka pertimbangan masalah model lebih diutamakan dari desain teknik. Model desain Pinto mengharuskan pemasangan tangki bensin dibelakang gardan, dan ini lebih rentan terhadap kebocoran akibat tabrakan dari belakang. Jelas saja secara etika dalam berbisnis ini sangat tidak baik, lebih mengutamakan kepentingan sendiri tanpa memperhatikan kerugian yang dialami orang lain.
Bisa juga kita ambil contoh dalam kehidupan sehari-hari misalnya seorang penjual es buah keliling seharusnya / sebaiknya secara etis dia menggunakan gula asli. Tapi karena harga gula yang tinggi, maka dia mengurangi biaya yang dikeluarkan dengan menggunakan sari gula yang harganya lebih murah. Dan umumnya penyakit yang di derita pembeli bukanlah kesalahan penjual tapi kesalahan pembeli itu sendiri yang jajan sembarangan. Pedagang tersebut tidak bodoh, dia membuat aroma dan warna yang sangat menarik perhatian pada es buahnya, apalagi bila dalam cuaca panas terik. Maka mau tidak mau orang akan membeli es buah tersebut sebagai pelepas dahagaBila kita pikir-pikir tindakan tersebut tidaklah etis karena sama dengan menipu konsumen. Namun, bila pedagang tersebut jujur (menggunakan gula asli) keuntungan yang di dapatnya tidak akan sebanding dengan besarnya biaya yang harus ia keluarkan. Seandainya ia menaikkan harga es buahnya tidak akan ada pembeli yang tertarik dengan harga yang ditawarkan.
@ Referensi @: