SEMANGAT MENGEJAR IMPIAN

SEMANGAT MENGEJAR IMPIAN
BELAJAR MANAJEMEN

Hasil karya kiki mey

Rabu, 27 April 2011

TUGAS SEBUAH ANALISIS ARTIKEL

( Pengaruh Pendistribusian Atas Pajak Lingkungan pada

Transportasi: Pembuktian dalam Kurva Engel Di Amerika Serikat )

Erling Røed Larsen.


- Data – data publikasi :

Journal of Consumer Policy. Dordrecht: Sep 2006. Vol. 29, Iss. 3; p. 301

JOURNAL REVIEWS:

EKONOMI MANAJERIAL

Disusun Oleh: Muhammad Yunanto

Judul Artikel :

Distributional effects of environmental taxes on transportation: evidence from

Engel curves in the United States”

( Distribusi pengaruh pajak lingkungan pada transportasi: bukti dari
Kurva Engel di Amerika Serikat
).

Penulis dan Sumber :

Erling Røed Larsen. Journal of Consumer Policy. Dordrecht: Sep 2006. Vol. 29,

Iss. 3; p. 301.

Tentang isi Artikel :

Mengatasi masalah pencemaran atau polusi memerlukan biaya yang tinggi, salah

satu penyebab adalah aktivitas transportasi kendaraan dengan bahan bakar minyak.

Teknologi mengatasi polusi merupakan biaya sosial yang tidak termasuk dalam biaya

produksi perusahaan atau biaya privat. Eksternalitas dalam ekonomi disebabkan adanya

ketimpangan antara biaya sosial dengan biaya privat. Kegiatan transportasi yang secara

langsung membawa dampak masalah lingkungan, pemerintah sebagai pelaku kebijakan

dapat menetapkan pajak tidak langsung pada produk BBM. Teori Pigou merupakan

skema penetapan pajak yang merupakan bagian dari biaya sosial.

Kelemahan Artikel Tersebut :

Pokok masalah dalam bahasan artikel ini adalah bagaimana distribusi retribusi

lingkungan dari penerimaan pajak tidak langsung atas produktivitas moda transportasi.

Penelitian dilakukan dengan mengestimasikan permintaan konsumen atas moda

transportasi dengan pembuktian melalui koefisien elastisitas Kurva Engel.

Penelitian dilakukan melalui survey pengeluaran (belanja) masyarakat Amerika

Serikat dan dianalisis secara parametrik maupun non parametrik. Hasil penelitian pada

artikel ini disebutkan bahwa moda transportasi pesawat udara, penggunaan mobil-mobil

baru mempunyai koefisien elastisitas Kurva Engel lebih besar atau lebih besar dari satu

dan dibandingkan dengan moda transportasi angkutan umum, seperti bus, diperoleh

koefisien elastisitas Kurva Engel lebih kecil atau kurang dari satu. Dalam bahasan ini

pula disebutkan bahwa moda transportasi pesawat udara dan pembelian mobil-mobil

baru cenderung disukai dan menjadi pilihan moda transportasi bagi rumah tangga

menengah-atas (kaya). Rumah tangga menengah-bawah (miskin) cenderung

menggunakan moda transportasi angkutan umum massal seperti bus dan kereta.

Pengaruh pendistribusian pajak lingkungan atas moda transportasi masyarakat lebih

besar ditanggung oleh rumah tangga menengah-atas (kaya) daripada rumah tangga

menengah-bawah (miskin). Besarnya alokasi beban distribusi bagi rumah tangga

menengah-atas (kaya) yang lebih besar sebagai bentuk kontribusi penggunaan moda

transportasi yang boros energi dan lebih banyak menyebabkan polusi atau pencemaran

linkungan.

Penggunaan sarana transportasi massal memberikan lebih sedikit bahaya

lingkungan yang ditimbulkan oleh mobilitas per individu dalam masyarakat.


Kontribusi penelitian Dan Keungulan atikel :

1. Untuk mengetahui karakteristik pilihan masyarakat konsumen secara ordinal atas

penggunaan moda transportasi. Penggolongan atas faktor-faktor yang ditemukan

pada penelitian ini akan menentukan determinan masyarakat konsumen dalam

rumah tangga dengan gaya hidup tinggi (highest life-style) atau rumah tangga

dengan gaya hidup rendah (lowest life-style). Penelitian ini sekaligus dapat menguji

sensitifitas perubahan harga pada berbagai tingkat pendapatan terhadap permintaan

moda transportasi.

2. Untuk memperoleh pembuktian teoritis tentang kurva Engel dari obyek penelitian

yang dilakukan pada moda transportasi. Koefisien elastisitas kurva Engel

menunjukkan tingkat sensitifitas penggunaan moda transportasi bagi rumah tangga

dalam masyarakat. Semakin sensitif atau koefisien elastisitas dalam kurva Engel

semakin tinggi menunjukkan bahwa moda transportasi tersebut semakin disukai

untuk dipilih penggunaannya. Sebaliknya sensitifitas rendah atau koefisien

elastisitas kurva Engel yang rendah menunjukkan moda transportasi tersebut kurang

disukai atau dengan kata lain inferior.

3. Untuk menghasilkan suatu rekomendasi kebijakan bagi pemerintah bahwa pengaruh

pendistribusian pajak lingkungan pada BBM memenuhi prinsip keadilan

berdasarkan besarnya kontribusi kerusakan lingkungan akibat polusi dan energi

yang digunakan dalam penggunaan moda transportasi setiap individunya. Penerapan

teori pajak Pigou untuk menentukan besarnya tarif pajak yang dibebankan atas

produk BBM merupakan praktek internalisasi biaya eksternal.

Tanggapan dan kritik terhadap artikel :

1. Artikel ini bersifat purposive yang menggunakan data sampel yang fokus pada :

target penelitian. Analisis dilakukan secara diskriptif-normatif dengan pendekatan

kualitatif dan kuantitatif.

2. Judul, masalah, tujuan dan pembahasan tersusun secara sistematis dan runtut.

Analisis secara parametrik dan non-parametrik, data obyek penelitian meliputi; data

sekunder pengeluaran belanja konsumsi, data primer berdasarkan observasi

responden dengan item utama; biaya, karakteristik rumah tangga, dan aliran

pengeluaran dari pendapatan. Masing-Masing individu konsumen diwawancarai tiap

tiga bulan dalam periode 15 bulan, dan diperkirakan bahwa wawancara meliput 90-

95% tentang pengeluaran belanja.

3. Pembahasan penelitian menghasilkan antara lain:

a. Estimasi permintaan konsumen yang dipengaruhi oleh harga, pendapatan

dan jenis moda transportasi. Elastisitas harga permintaan untuk jenis moda

transportasi yang cenderung digunakan oleh rumah tangga menengah-atas

(kaya) mempunyai koefisien yang kecil, artinya sensitifitas terhadap

perubahan harga adalah lemah sehingga berapapun perubahan harga moda

transportasi perubahan jumlah permintaan moda transportasi berubah relatif

kecil. Sedangkan estimasi permintaan moda transportasi yang digunakan

oleh rumah tangga menengah-bawah (miskin) mempunyai koefisien yang

lebih besar, artinya bilamana terjadi perubahan harga dari moda transportasi

akan direspon kuat oleh masyarakat konsumen.

b. Berdasarkan data ordinal bahwa aktivitas masyarakat diperoleh

penggolongan demografis dalam masyarakat yang terbagi dalam kelompok

besar gaya hidup, yaitu:

1. gaya hidup mewah dengan ciri-ciri; tingginya

proporsi pengeluaran belanja dari besarnya total pengeluaran, cenderung

suka menggunakan penerbangan udara dan membeli mobil-mobil baru,

menyenangi perjalanan wisata, sensitifitas terhadap perubahan harga sangat

rendah.

2. gaya hidup bersahaja atau orientasi pemenuhan kebutuhan

semata.

Ciri-ciri rumah tangga ini :

memandang bahwa pengeluaran yangdilakukan sekedar memenuhi kebutuhan, lebih memilih sarana angkutan.

umum massal seperti bus dengan harga yang lebih murah, mobilitas yang

dilakukan masyarakat ini lebih rendah, sangat sensitif terhadap perubahan

harga. Penggolongan moda transportasi dapat membuktikan elastisitas kurva

Engel bahwa perjalanan dengan pesawat udara dan pembelian mobil-mobil

baru menunjukkan koefisien elastisitas yang tinggi pada kurva Engel

dibandingkan perjalanan dengan sarana transportasi massal.

. Berdasarkan fakta di atas menunjukkan bahwa gaya hidup mewah cenderung

boros energi (energy-intensive) dan berkontribusi besar pada bahaya polusi

atau pencemaran lingkungan. Pajak tak langsung atas BBM alokasi

pembebanan lebih besar ditanggung oleh rumah tangga menengah-atas

(kaya) daripada rumah tangga menengah-bawah (miskin) berdasarkan

mobilitas yang dilakukan dengan moda transportasi yang ada. Tidak

demikian halnya dengan penggunaan mobil-mobil baru yang cenderung

rendah emisi gas buangnya dibandingkan dengan mobil-mobil lama yang

begitu tinggi emisi gas buangnya sehingga lebih mencemari lingkungan.

Distribusi alokasi biaya eksternal atas bahaya polusi dibutuhkan teknologi

dalam mengatasi bahaya polusi sehingga kebijakan pajak tak langsung atas

BBM yang besarnya progresif dapat lebih tepat pada sasarannya. Seperti

yang diharapkan dari keseimbangan teori Pajak Pigou.


4. Kritik dan munculnya peluang pengembangan penelitian:

a. Artikel ini tidak dapat meninjau ulang semua bukti biaya-biaya transportasi

selama biaya-biaya yang tersebut lebih banyak dibandingkan penyerapan energi

dan pengenaan biaya. Biaya-Biaya juga meliputi pengeluaran saat berlibur di

tempat rekreasi, kerugian produksi pada saat bepergian, tidak produktif,

b. Artikel ini mempertimbangkan pengaruh pendapatan saja, dan secara parsial.

Tidak mencoba dengan analisis seluruh keseimbangan umum meliputi

perubahan harga relative dan perbedaan sensitifitas harga permintaan. Tetapi

menarik untuk mencatat kemungkinan atas skema lain, dengan penekanan atas

pajak dari sensitifitas harga komoditas, bisa memenuhi pengaruh pada lingkungan yang sama. Bagaimanapun, dalam kasus itu, pengaruh pendistribusian tidak perlu ditemukan dalam agenda artikel, dan bisa menjadi pengetahuan.

Artikel ini dapa di seminarkan Dikalangan mahasiswa

References :

Aasness, J., Biørn, E., & Skjerpen, T. (1993). Engel functions, panel data, and latent

variables.

Econometrica, 61, 1395–1422.

Aasness, J., & Røed Larsen, E. (2003). Distributional effects of environmental taxes on

transportation.

Journal of Consumer Policy, 26, 279–300.

Andersen, O. (2001). Transport, miljø og kostnader [Transportation, the environment,

and costs].

Sogndal: Western Norway Research Institute, Note No. 5.

Bureau of Labor Statistics (BLS). (2002). Consumer expenditure survey, 2000.

Interview survey and

detailed expenditure files (computer file). Washington, DC/Ann Arbor, MI: U.S.

Department of

Labor, Bureau of Labor Statistics (producer) Inter-University Consortium of Policy and

Social

Research (distributor).

Blundell, R., Browning, M., & Crawford, I. A. (2003). Nonparametric Engel curves and

revealed

preference. Econometrica, 71, 205–240.

37

Blundell, R., Duncan, A., & Pendakur, K. (1998). Semiparametric estimation and

consumer demand.