SEMANGAT MENGEJAR IMPIAN

SEMANGAT MENGEJAR IMPIAN
BELAJAR MANAJEMEN

Hasil karya kiki mey

Jumat, 22 April 2011

Penulisan Karya ilmiah (catatan kaki )

KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Peranan dan tugas kaum pria berbeda dengan dan peranan tugas kaum wanita.

Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia di universitas gunadarma,depok.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada :

1.Bpk. Jono Suroyo selaku dosen pembinbing mata kuliah Bahasa Indonesia.
2.Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada penulis, baik selama mengikuti perkuliahan maupun dalam menyelesaikan makalah ini
3.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.



DAFTAR ISI




DARTAR ISI ……………………………………………………. ii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………. 1
DAFTAR ISI ……………………………………………………. 2
BAB1 PENDAHULUAN ……………………………………………………. 3
- Latar belakang ……………………………………………………. 4
- Masalah ……………………………………………………. 5
- Tujuan ……………………………………………………. 6
- Ruang lingkup ……………………………………………………. 7
- Kerangka teori ……………………………………………………. 8
- Metologi …………………………………………………… 9
- Relevasi ……………………………………………………. 10
Sistematika penyajian ……………………………………………………. 11





BAB I
PENDAHULUAN


1.1 LATAR BELAKANG

Catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah
Pernyataan ilmiah yang kita gunakan dalam tulisan kita harus mencakup beberapa hal. Pertama kita harus mengidentifikasikan orang yang membuat pernyataan tersebut.
Kedua, kita harus pula dapat mengidentifikasikan media komunikasi ilmiah tempat pernyataan itu dimuat atau disampaikan. Ketiga, harus pula dapat mengidentifikasikan lembaga yang menerbitkan publikasi ilmiah tersebut serta tempat dan itu tidak diterbitkan, tetapi disampaikan dalam bentuk seminar, maka harus disebutkan tempat, waktu dan lembaga yang melakukan kegiatan tersebut.
Sumber yang lengkap tercantum di dalam daftar kepustakaan. Untuk skripsi/teks sumber dinyatakan dalam bentuk catatan kaki .


TUJUAN PENELITIAN :

Kutipan adalah pendapat dari seseorang atau pengarang yang kita uraikan kembali. Pengarang atau seseorang,baik berupa tulisan dalam buku,majalah,surat kabar,atau bentuk tulisan lainnya,atau mungkin dalam bentuk lisan.

Tujuan Kutipan
* Sebagai Landasan teori untuk tulisan kita
* Penjelasan
* Penguat pendapat penulis.
* Bahan bukti sebagai penunjang pendapat

Daftar Pustaka
Daftar pustaka (bibliografi) merupakan sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai hubungan dengan isi sebuah karangan. Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir tulisan, para pembaca dapat melihat kembali pada sumber aslinya.

Tujuan Daftar Pustaka (Bibliografi)
* Memberikan deskripsi yang penting tentang buku, majalah, harian itu secara keseluruhan
* Sebagai pelengkap, para pembaca agar dapat melihat atau membaca sumber aslinya. Dalam daftar pustaka dapat mengtahui keterangan-keterangan yang lengkap mengenai buku atau majalah itu. Catatan Kaki (Foot Note)
Catatan Kaki (foot note) adalah keterangan dari sumber kutipan yang di tempatkan langsung di belakang kutipan. Semua kutipan harus ditunjukan sumbernya dalam sebuah catatan kaki. Catatan kaki dapat juga untuk memberi keterangan lain tentang teks.

Tujuan Catatan Kaki(Footnote)
* Pemenuhan kode etik yang berlaku, sebagai penghargaan terhadap orang lain.
* Menyusun Pembuktian : semua pernyataan yang penting yang sifat nya bukan pengetahuan umum atau hasil penelitian orang lain harus di dukung oleh pembuktian-pembuktian atau kebenaran-kebenaran.
* Sebagai keterangan tambahan untuk uraian ( Inti atau sari dari fragmen yang dipinjam).Perbedaan antara ketiga sumber penulisan diatas, melalui kutipan-kutipan itu tulisan kita terkait dengan penemuan-penemuan atau teori yang telah ada. Sedangkan referensi catatan kaki dipergunakan untuk menunjuk kepada sumber dan pernyataan atau ucapan yang dipergunakan dalam teks. Sebab itu referensi itu harus menunjuk dengan tepat dimana pembaca dapat menemukan pernyataan atau ucapan itu. Sebaliknya daftar pustaka memberikan deskripsi yang penting tentang buku, majalah , harian itu secara keseluruhan.
Karena itu fungsi catatan kaki dan daftar pustaka seluruhnya tumpang-tindih satu sama lain.




BAB II
ISI





CATATAN KAKI :

Catatan Kaki (Footnote)
1. Fungsi Catatan Kaki
Catatan kaki dicantumkan sebagai pemenuhan kode etik yang berlaku, sebagai penghargaan terhadap karya orang lain.

2. Pemakaian
Catatan kaki dipergunakan sebagai :
a) pendukung keabsahan penemuan atau pernyataan penulis yang tercantum di dalam reks atau sebagai petunjuk sumber;
b) tempat memperluas pembahasan yang diperlukan tetapi tidak relevan jika dimasukkan di dalam teks, penjelasan ini dapat berupa kutipan pula;
c) referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana/halaman berapa, hal yang sama dibahas di dalam tulisan;
d) tempat menyatakan penghargaan atas karya atau data yang diterima dari orang lain.

3. Penomoran
Penomoran catatan kaki dilakukan dengan menggurakan angka Arab (1, 2 dan seterusnya) di belakang bagian yang diberi catatan kaki, agak ke atas sedikit tanpa memberikan tanda baca apapun. Nomor itu dapat berurut untuk setiap halaman, setiap bab, atau seluruh tulisan.

4. Penempatan
Catatan kaki dapat ditempatkan langsung di belakang bagian yang diberi keterangan ( catatan kaki langsung) dan diteruskan dengan teks.
Contoh
Peranan dan tugas kaum pria berbeda dengan dan peranan tugas kaum wanita. Sehubungan dengan, hal itu, Margaret Mead (1935) berdasarkan penelitiannya di beberapa masyarakat di Papua Nuguini, menyatakan bahwa perbedaan itu tidak semata-mata berdasarkan perbedaan jenis kelamin saja, melainkan berhubungan erat dengan kondisi sosial-budaya lingkungannya. 1
Margaret Mead, Sex and Temperament in Three Primitive Societies (New York : The American Library, 1950), pp.
Karena kondisi sosial budaya, mungkin berubah dan berkembang, maka peranan dan tugas itu juga mungkin berubah bertukar atau bergeser.
Antara catatan kaki dengan teks dipisahkan dengan garis sepanjang baris.
Cara yang lebih banyak dilakukan ialah dengan meletakkannya pada bagian bawah (kaki) halaman atau pada akhir setiap bab.

5. Unsur-unsur Catatan Kaki
A. Untuk Buku
1) Nama pengarang (editor, penterjemah), ditulis dalam urutan biasa, diikuti koma (.).

2) Judul buku, ditulis dengan huruf kapital (kecuali kata-kata tugas), digarisbawahi.

3) Nama atau nomor seri, kalau ada.

4) Data publikasi :
(a) Jumlah jilid, kalau ada
(b) Kota penerbitan, diikuti titik dua ditulis
(c) Nama penerbit, diikuti koma di antara.
(d) Tahun penerbitan. tanda kurung

5) Nomor jilid kalau perlu.

6) Nomor halaman diikuti titik (.)

B. Untuk Artikel dalm Majalah/Berkala
1) Nama pengarang.
2) Judul artikel, di antara tanda kutip (“...”).
3) Nama majalah, digarisbawahi.
4) Nomor majalah jika ada.
5) Tanggal penerbitan.
6) Nomor halaman.

6. Catatan Kaki Singkat
(A) Ibid. (Singkatan dari Ibidum, artinya sama dengan di atas), untuk catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat di atasnya. Ditulis dengan huruf besar, digarisbawahi, diikuti titik (.) dan koma (,) lalu nomor halaman.
(B) op.cit. (Singkatan dari opere citato, artinya dalam karya yang telah dikutip), dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip, tetapi telah disisipi catatan kaki lain dari sumber lain. Urutannya : nama pengarang, op.cit nomor halaman.
(C) loc.cit. (Singkatan dari. loco citato, artinya tempat yang telah dikutip), seperti di atas tetapi dari halaman yang sama : nama pengarang loc.cit (tanpa nomor halaman).

7. Contoh-contoh (Perhatikan Spasinya)

a) Dari Buku
2John Dewey, How We Think (Chicago: Henry Regnery Company, 1974), p. 75.
3BP3K, Strategi Pengembangan Kekuaran Penalaran (Jakarta : Departemen P dan K, 1979), pp. 81 - 95.
4Ibid., p. 15.
5John Dewey, op.cit., p. 18.
6John Dewy, loc.cit.
7Boyd R. Mc Candless and Richard H. Coop, Adolescents : Behavior and Development (New York: Holt, Rinehart and Winston, 1979). p. 99.

8J.E. Wert, C. D. Neidt, and J. S. Ahmann, Statistical Method in Educational and Psychological Research (New York: Appleton CenturyCrofts, Inc., 1954), p. 20U

9C., H. Johnston et.al., The Modern. High School (New York : Charles Scribner's Sons, 1914), p. 17.
1OSutan Takdir Alisyahbana (edit.), The Modernization of Languages in Asia (Kuala Lumpur: The Malaysian Society of Asian Studies, 1967), P. IX.
b) Dari Majalah
11Linus Simanjuntak, "Andaikan Kolam itu Bumi Kita", Suara Alam no 9 (1980), pp. 17 - 18.
c) Dari Surat Kabar
12Tajuk Rencana daIam Kompas (Jakarta) , 7 Mei 1981.
13Artikel dalam Sinar Harapan (Jakarta). 29 April 1981.
d) Dari Ensiklopedia,
14John E. Bardach, "Fish," Encyclopedia Americana (New York: Americana Corporation, 1973), 11, pp. 289 309.






BAB III
PENUTUP



Perlu diketahui bahwa banyak cara yang teiah diterapkan sehubungan dengan pemakaian dan penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar kepustakaan. Apa yang baru saja anda pelajaari adalah salah satu di antaranya.

Dalam pelaksanaannya, setiap perguruan tinggi menetapkan aturan tertentu mengenai hal itu. Meskipun aturan itu mungkin berbeda-beda, namun semua bersepakat untuk menghargai penemuan atau karya orang lain.




DAFTAR PUSTAKA




Nama pengarang : Margaret Mead, Sex and Temperament in Three Primitive Societies
(New York The American Library, 1950), pp.

Judul : Peranan dan tugas kaum pria berbeda dengan dan peranan tugas
kaum wanita .
Tahun terbit : 1974- 19 89.

Nama penerbit : loc.cit

Referensi : www.google.com

: www.blogger.blokspot.com

: Pemikiran sendiri ( kiki mey ).


Sabtu, 09 April 2011

KERANGKA KARANGAN MANAJEMEN

NAMA : kiki mey s
npm : 11208525
study : b.indonesia

Kerangka manajemen
Membuat Kerangka Karangan

Manajemen adalah suatu proses atau suatu kolektifitas manusia dan manajemen adalah suatu ilmu (sciensi) dan seni (art).

Manajemen adalah suatu proses untuk mencapai tujuan.
Ada 2 macam karangan yaitu :

karangan yang bersifat fiksi dan karangan yang bersifat nonfiksi. Fiksi lebih kearah khayalan sedangkan nonfiksi lebih ke arah kejadian nyata (benar-benar terjadi). Penulisan karya tulis merupakan salah satu contoh karangan nonfiksi karena kejadiannya yang benar-benar dialami, atau dikerjakan. Sedangkan karangan fiksi contoh nyatanya adalah cerita pendek yang terkadang berupa cerita yang tidak mungkin terjadi.

Pada dasarnya, untuk menyusun karangan dibutuhkan langkah-langkah awal untuk membentuk kebiasaan teratur dan sistematis yang memudahkan kita dalam mengembangkan karangan.
Langkah-Langkah Menyusun Karangan:

1. Menentukan tema dan judul
Sebelum anda mau melangkah, pertama kali dipikirkan adalah mau kemana kita berjalan? lalu bila menulis, apa yang akan kita tulis? Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan yang mendasari suatu karangan. Sedangkan yang dimaksud dengan judul adalah kepala karangan. Kalau tema cakupannya lebih besar dan menyangkut pada persoalan yang diangkat sedangkan judul lebih pada penjelasan awal (penunjuk singkat) isi karangan yang akan ditulis.
Tema sangat terpengaruh terhadap wawasan penulis. Semakin banyak penulis membiasakan membaca buku, semakin banyak aktifitas menulis akan memperlancar penulis memperoleh tema. Namun, bagi pemula perlu memperhatikan beberapa hal penting agar tema yang diangkat mudah dikembangkan.

Diantaranya :
1. Jangan mengambil tema yang bahasannya terlalu luas.
2. Pilih tema yang kita sukai dan kita yakini dapat kita kembangkan.
3. Pilih tema yang sumber atau bahan-bahannya dapat dengan mudah kita peroleh.

Terkadang memang dalam menentukan tema tidak selamanya selalu sesuai dengan syarat-syarat diatas. Contohnya saat lomba mengarang, tema sudah disediakan sebelumnya dan kita hanya bisa memakainya.Ketika tema sudah didapatkan, perlu diuraikan atau membahas tema menjadi suatu bentuk karangan yang terarah dan sistematis. Salah satu caranya dengan menentukan judul karangan. Judul yang baik adalah judul yang dapat menyiratkan isi keseluruhan karangan kita.

2. Mengumpulkan bahan

Setelah punya tujuan, dan mau melangkah, lalu apa bekal anda? Sebelum melanjutkan menulis, perlu ada bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan eksistensi tulisan. Bagaimana ide, dan inovasi dapat diperhatikan kalau tidak ada hal yang menjadi bahan ide tersebut muncul. Buat apa ide muluk-muluk kalau tidak diperlukan. Perlu ada dasar bekal dalam melanjutkan penulisan.
Untuk membiasakan, kumpulkanlah kliping-kliping masalah tertentu (biasanya yang menarik penulis) dalam berbagai bidang dengan rapi.
Hal ini perlu dibiasakan calon penulis agar ketika dibutuhkan dalam tulisan, penulis dapat membuka kembali kliping yang tersimpan sesuai bidangnya. Banyak cara mengumpulkannya, masing-masing penulis mempunyai cara sesuai juga dengan tujuan tulisannya.

3. Menyeleksi bahan

Setelah ada bekal, dan mulai berjalan, tapi bekal mana yang akan dibawa? agar tidak terlalu bias dan abstrak, perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan tema pembahasan. Polanya melalui klarifikasi tingkat urgensi bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti dan sistematis. berikut ini petunjuk-petunjuknya:


a. Catat hal penting semampunya.
b. Jadikan membaca sebagai kebutuhan.
c. .Banyak diskusi, dan mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah.

4. Membuat kerangka
Bekal ada, terpilih lagi, terus melangkah yang mana dulu? Perlu kita susun selangkah demi selangkah agar tujuan awal kita dalam menulis tidak hilang atau melebar ditengah jalan. Kerangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur.
Kerangka karangan belum tentu sama dengan daftar isi, atau uraian per bab. Kerangka ini merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna.
Berikut fungsi kerangka karangan :

a .Memudahkan pengelolaan susunan karangan agar teratur dan sistematis
b. Memudahkan penulis dalam menguraikan setiap permasalahan.
c. Membantu menyeleksi materi yang penting maupun yang tidak penting
Tahapan dalam menyusun kerangka karangan :
a. Mencatat gagasan. Alat yang mudah digunakan adalah pohon pikiran (diagram yang menjelaskan gagasan2 yang timbul)
b. Mengatur urutan gagasan.
c. Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan subbab
d .Membuat kerangka yang terperinci dan lengkap
Merangka karangan yang baik adalah kerangka yang urut dan logis. Bila terdapat ide yang bersilangan, akan mempersulit proses pengembangan karangan. (karangan tidak mengalir).

5. Mengembangkan kerangka karangan

Proses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada penguasaan kita terhadap materi yang hendak kita tulis. Jika benar-benar memahami materi dengan baik, permasalahan dapat diangkat dengan kreatif, mengalir dan nyata. Terbukti pula kekuatan bahan materi yang kita kumpulkan dalam menyediakan wawasan untuk mengembangkan karangan.
Pengembangan karangan juga jangan sampai menumpuk dengan pokok permasalahan yang lain. Untuk itu pengembangannya harus sistematis, dan terarah. Alur pengembangan juga harus disusun secara teliti dan cermat. Semakin sistematis, logis dan relevan pada tema yang ditentukan, semakin berbobot pula tulisan yang dihasilkan.




REFERENSI :GOOGLE.COM
PEMIKIRAN SAYA,..KIKI MEY

Sabtu, 25 Desember 2010

TULISAN KIKI

KONSUMSI

Apa yang dimaksud dengan Konsumsi?

Dilihat dari arti Ekonomi, konsumsi adalah setiap tindakan untuk mengurangi atau menghabiskan guna ekonomi suatu benda.
Contoh: memakan makanan, memakai baju, mengendarai sepeda motor, menempati rumah.Mengapa Manusia Mengkonsumsi sesuatu?
Tujuan dari konsumsi adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia dan memperoleh kepuasan dari pemenuhan tersebut. Sedangkan orang, badan usaha, atau organisasi yang memakai, menggunakan, mengurangi atau menghabiskan guna ekonomi suatu benda disebut sebagai konsumen.
Teori KonsumsiSetiap orang atau keluarga mempunyai skala kebutuhan yang dipengaruhi oleh pendapatan. Kondisi pendapatan seseorang akan mempengaruhi tingkat konsumsinya. Makin tinggi pendapatan, makin banyak jumlah barang yang dikonsumsi. Sebaliknya, makin sedikit pendapatan, makin berkurang jumlah barang yang dikonsumsi.
Bila konsumsi ingin ditingkatkan sedangkan pendapatan tetap, terpaksa tabungan digunakan akibatnya tabungan berkurang. Dapat dicontohkan, misalnya seorang siswa diberikan uang saku oleh orang tuanya sebulan Rp. 100.000. Dia harus bisa mengatur keuangan tersebut agar cukup untuk satu bulan, mulai untuk uang transport, untuk jajan, membeli alat-alat tulis dan menyisihkan untuk menabung, diluar dari uang sekolah tentunya. Bila ternyata suatu ketika uang yang Rp. 100.000 tersebut tidak cukup, maka ia dapat menggunakan tabungannya untuk memenuhi keperluannya yang masih kurang. Demikian pula kemampuan untuk investasi, bila tingkat bunga tinggi masyarakat terdorong untuk lebih banyak menabung dan mengurangi konsumsi. Sebaliknya, bila tingkat bunga rendah orang lebih cenderung menaikkan konsumsi.Contoh sederhananya, pada saat terjadi krisis moneter tahun 1999 orang berlomba-lomba untuk menarik uangnya dari bank dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Untuk mengatasi hal ini pemerintah mengeluarkan kebijakan dengan menaikkan nilai suku bunga bank dengan harapan orang akan tergoda untuk menabungkan kembali uangnya ke bank karena tingkat suku bunga yang besar.

Apa yang dimaksud dengan Perilaku Konsumen?
Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: pendapatan, selera konsumen, dan harga barang, disaat kondisi yang lain tidak berubah (ceteris paribus).
Perilaku konsumen ini didasarkan pada Teori Perilaku Konsumen yang menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli berbagai barang dan jasa sehingga tercapai kepuasan tertentu sesuai dengan apa yang diharapkannya.

MANFAAT DAN NILAI DARI SUATU BARANG Apa yang dimaksud dengan Manfaat dan Nilai dari Suatu barang?Manfaat dari suatu barang adalah kemampuan dari barang itu untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhan manusia. Manfaat suatu barang dapat bersifat subjektif, artinya bergantung pada orang yang membutuhkannya dan hanya dapat diukur dengan menggunakan tingkat intensitas kebutuhan yang dapat dipenuhi oleh barang itu.

Contohnya: Buku dan alat-alat tulis memiliki tingkat intensitas yang tinggi bila dilihat dari sudut pandang seorang pelajar, bila dibandingkan dengan petani maka petani akan menilai buku dan alat-alat tulis tersebut kurang bermanfaat dan lebih bermanfaat cangkul, pupuk dan alat-alat pertanian lainnya.Suatu Barang akan terasa manfaatnya apabila:
1. Sudah diubah bentuknyamisalnya: rotan di hutan akan lebih bermanfaat bila sudah dirubah bentuk menjadi kursi, meja, lemari.

2. Sudah dipindahkan tempatnyamisalnya: batu di gunung, pasir dipantai akan lebih bermanfaat bila sudah dipindahkan ke tempat-tempat pembangunan.

3. Sesuai waktu penggunaannyamisalnya: jas hujan dan payung akan lebih bermanfaat bila digunakan pada musim hujan.

4. Sudah berpindah kepemilikanmisalnya: rumah akan bertambah nilai kegunaannya bila sudah dibeli dan dimiliki.Berikut ini adalah pengertian dari nilai suatu barang:Nilai Pakai adalah kemampuan suatu barang atau jasa yang dipakai untuk memenuhi kebutuhan.Nilai Pakai Objektif adalah kemampuan suatu barang atau jasa untuk memuaskan atau memenuhi kebutuhan manusia. (misal: pakaian, perhiasan)Nilai Pakai Subjektif adalah suatu arti yang diberikan oleh seseorang atas suatu barang / jasa tertentu sesuai kemampuan barang itu dalam memenuhi kebutuhannya.(misal: buku pelajaran memiliki arti yang berguna bagi pelajar)Nilai Tukar adalah kemampuan suatu barang untuk dapat dipertukarkan dengan barang lain.Nilai Tukar Objektif adalah kemampuan suatu barang untuk dapat ditukarkan dengan barang lain, nilai tukar objektif ditentukan oleh adanya hubungan tukar-menukar. Misalnya dalam membuat suatu barang yang diperlukan konsumen (sebut saja untuk membuat tas atau sepatu dari kulit) seorang produsen membuatnya berdasarkan apa yang diperlukan/diminta oleh konsumen, bukan untuk keperluan pribadi, jadi produsen menilai barang berdasarkan nilai tukar.Nilai Tukar Subjektif adalah arti yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu barang berdasarkan kesanggupan barang tersebut untuk dipertukarkan.

Misalnya si Ani sebagai konsumen mengatakan harga kemeja Rp.198.000, maka yang dimaksud adalah nilai tukar objektifnya. Tetapi bila si Ani adalah seorang produsen, maka dia melihatnya sebagai nilai tukar subjektif, karena ada faktor yang mempengaruhi, diantaranya:- biaya pembuatan dan biaya lain dari barang tersebut- persaingan dengan produsen kemeja lainDi lain pihak, bila si Ani adalah seorang pedagang, maka ia akan menilai barang tersebut berdasarkan biaya yang akan dikeluarkan.HUKUM GOSSENBagaimana Isi dari Hukum Gossen?Berdasarkan hasil penelitian seorang ahli ekonomi Jerman yang bernama Gossen, ia membuat suatu kesimpulan bahwa “Jika pemuas terhadap suatu benda berlangsung terus menerus, kenikmatan mula-mula mencapai kepuasan tertinggi. Namun makin lama makin turun, sampai akhirnya mencapai titik nol.”PRODUKSIApa yang dimaksud dengan Pengertian Produksi?engertian produksi dapat diartikan sebagai usaha untuk menciptakan atau menambah fedah ekonomi suatu benda dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sedangkan orang, badan usaha, atau organisasi yang menghasilkan barang dan jasa disebut produsen.

Contoh sederhana dari kegiatan produksi adalah produksi ikan asin. Di mana kegiatan produksi ikan asin dimulai dari menangkap ikan, menjemur ikan, pengasinan ikan, sampai dengan mengangkut dan memperdagangkan ikan.

Contoh lain dari kegiatan produksi seperti pekerjaan akuntan, pekerjaan guru, dokter, penasehat hukum.Apa Tujuan Yang hendak dicapai dari Produksi?Tujuan dari produksi adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam usaha mencapai kemakmuran. Kemakmuran akan tercapai bila konsumen memiliki daya beli yang cukup tinggi dan barang/jasa yang diperlukan tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan.

Bagaimana Proses Produksi berlangsung?Di dalam suatu proses produksi ada hal-hal yang harus diperhatikan, diantaranya:komposisi input yang bagaimana yang harus digunakan? bagaimana proses produksi berlangsung agar tingkat produksi maksimal?komposisi input yang bagaimana yang harus digunakan? bagaimana proses produksi dilaksanakan agar biaya produksi serendah mungkin?Faktor produksi asli adalah faktor produksi yang tidak dapat diperbaharui dan sudah tersedia.

Faktor produksi turunan adalah hasil penggabungan dari faktor produksi asli yang merupakan perkembangan kebudayaan dan pengetahuan manusia. Jenis ProduksiDari beberapa jenis kegiatan produksi terbagi atas beberapa bidang usaha, tingkatan produksi dan sudut pentahapannyaApa yang dimaksud dengan Teori Produksi?Yang dimaksud dengan teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah faktor-faktor produksi dan hasil penjualan outputnya.Di dalam menganalisis teori produksi, kita mengenal 2 hal:produksi jangka pendek, yaitu bila sebagian faktor produksi jumlahnya tetap dan yang lainnya berubah (misalnya jumlah modal tetap, sedangkan tenaga kerja berubah).produksi jangka panjang, yaitu semua faktor produksi dapat berubah dan ditambah sesuai kebutuhan. Apa yang dimaksud dengan Teori nilai guna yang makin menurun?Di dalam teori produksi jangka pendek dikenal hukum hasil lebih yang semakin berkurang (the law of diminishing marginal return), yaitu bila jumlah tenaga kerja ditambah terus sedangkan lahan pertanian tidak bertambah, pada tahap awal nilai tambah produksinya mengalami kenaikan tetapi pada tahap akhir nilai tambahan produksinya mencapai negatif.

Contoh: Seorang petani memiliki :
1 ha lahan pertanian, pada awalnya ia mengerjakannya sendiri.
Karena ia mempunyai 2 orang anak, maka lahan yang dia miliki dia bagi dengan anak-anaknya. Jumlah pekerja yang mengerjakan lahan itu memang bertambah, tetapi hasil yang diperolehpun harus dibagi dengan ke-2 anaknya itu. Demikian seterusnya, bila si anak memiliki anak lagi (yang berarti cucunya), maka harus berbagi lagi dengan cucunya, begitu seterusnya.

sumber : www.google.com
+ pemikiran sendiri kiki mey.

Rabu, 01 Desember 2010

WORSHOP DI KAMPUS GUNADARMA ( hypnosis as an art of education or a criminal)



hypnosis as an art of education or a criminal
Hipnosis Sebagai Sebuah Seni Pendidikan atau Penjahat



MENGUAK (kembali)STAGE HYPNOSIS/ HIPNOSIS PANGGUNGBy Iwan Ketan (Authorized Hypnosis Instructor).
Pekan lalu kembali saya mendapatkan telpon dari seseorang yang minta Forensic Hypnosis. Singkat cerita dia bilang kalau ada kemungkinan kalau pasangan hidupnya selingkuh sehingga untuk menguak kebenarannya beliau minta saya menghinotis pasangan hidupnya tersebut seperti di TV.
Karena berdasar informasi yang diterima dari tontonan tersebut begitu mudahnya seseorang dibikin tidur dan menjawab pertanyaan dengan polosnya. Menyikapi permintaan tersebut, saya pun harus meluruskan apa hypnosis dan bagaimana proses hypnosis (atau orang awam bilangnya hipnotis) yang sebenarnya terjadi. Karena tidak serta merta seseorang bisa dihipnosis dan langsung menerima sugesti yang diberikan. Mendengar kata hipnotis, tidak semua dari kita kemudian menjadi nyaman.


Bisa jadi ada ketakutan hadir dalam fikiran. Jangan-jangan yang dimaksud dengan hipnotis adalah kejahatan yang ada di sekitar kita.


Atau jangan-jangan hipnotis itu adalah sebuah ilmu ghaib seperti halnya yang kita lihat di layar televisi seseorang penghipnotis memiliki kemampuan mempermainkan fikiran seseorang sehingga orang tersebut dibikin lupa nama hingga bertingkah yang aneh-aneh.


Apakah benar itu yang bernama hipnotis?Atau bahkan anda mulai semakin bertanya tanyaBenarkah hipnotis itu mistik?Benarkah hipnotis itu musrik?DefinisiUntuk mengetahui manakah yang benar tentang hipnotis, mungkin kita lebih baik mencari dari makna katanya.Menurut http://www.thefreedictionary.com/Definisi Hipnotis adalah sebagai berikut:hypnotist :
o Proses terjadinya dari suatu hipnosis
o Orang yang melakukan Hipnosis
Masih dari http://www.thefreedictionary.com/ SedangkanHypnosis itu sendiri memiliki arti sebagai :Suatu kondisi baru yang dialami seseorang sehingga mengalami imajinasi didalam fikirannya melalui kekuatan sugestiJika demikian lantas mana yang benar hipnotis atau hipnosis?Kalau menurut saya pribadi seharusnya hipnosis adalah yang lebih tepat.


Namun karena sudah terlanjur kata "hipnotis" lebih dikenal di masyarakat, maka dalam tulisan kali ini saya akan menggunakan kedua kata tersebut.Lantas bagaimana hypnosis itu yang sebenarnya?Saya berterima kasih kepada kawan-kawan MyQ (Yayasan Insan Mayantara) yang mengundang saya untuk berbagi tentang ilmu hypnosis.


Dimana ketika mendemokan hypnosis , murni hanyalah komunikasi persuasive semata atau tepatnya komunikasi super sugestif yang membuat seseorang mengakses kekuatan fikiran bawah sadar manusia.Hypnosis pada prinsipnya memiliki proses. Namun prosesnya tidak seinstan seperti di televisi. Karena kalau ditelevisi banyak bagian proses hypnosis yang disembunyikan di belakang layar.


Hal ini disebabkan karena terbatasnya waktu spot mereka untuk tampil di televisi.Kalau menurut prosedur, maka proses Hypnosis yang digunakan dalam Panggung/ Hiburan biasanya memerlukan 6 tahapan :


1. Tahap I , tahap Perkenalan (Building Rapport), dimana pada proses ini sang penghipnosis harus membuat keakraban dan memiliki otoritas (dipercaya) oleh suyetnya (suyet = orang yang dihipnosis).


2. Tahap II, tahap Pre Induction, dimana para proses ini sang penghipnosis mengetes dengan sugesti ringan, apakah orang tersebut bisa dihipnosis atau tidak.Prinsip utama hipnosis adalah setiap hypnosis adalah self hypnosis. Artinya seseorang hanya bisa dihipnosis kalau dirinya mau dihipnosis. Persetujuan seseorang bisa dihipnosis biasanya kalau di layar kaca adalah ketika seseorang tersebut tidak berontak atau menolak untuk dihipnosis. Jadi hypnosis pada dasarnya tidak bisa terjadi kalau saja sang suyet menolak untuk dihipnosis.Persetujuan untuk menerima dihipnotis bukan saja dengan menganggukan kepala atau dengan mengatakan "iya" semata. Akan tetapi juga indirect agreement yaitu Ketika seseorang mendatangi sang penghipnosis sebenarnya itu adalah persetujuan juga (persetujuan tidak langsung) antara orang tersebut dengan sang penghipnosis. Sama seperti anda terhipnosis dengan "DISKON" di Mall/supermarket. Yaitu ketika anda datang ke tempat diskon dan kemudian sulit rasanya menolak diri dari membeli barang tersebut, maka proses anda menuju ke tempat diskon itu juga termasuk indirect agreement(Persetujuan tidak langsung) Karena pada prinsipnya “Hipnosis hanya berlaku jika orang tersebut mengizinkan dirinya dihipnosis”, maka tentunya sang penghipnosis yang terhebat sekalipun tidak akan pernah bisa menghipnosis orang yang mereka tidak pernah mengizinkan dirinya dihipnosis, kalaupun bisa biasanya menggunakan trapping method (metode jebakan)


3. Tahap III, dari proses ini adalah tahap Induction, dimana para proses ini sang penghipnosis melakukan induksi hipnotis, baik itu relaksasi maupun rapid (Rapid adalah hypnosis dengan kejutan dan biasanya sang penghipnotis melanjutkannya dengan berkata “tidur”).


4. Tahap IV, tahap Deepening, adalah proses dimana sang suyet, dibuat lebih nyenyak dan lebih lelap dalam tidurnya. Hal ini disebabkan pada saat seseorang di-induksi pertama kali , bagi mereka yang belum pernah dihipnosis biasanya kalau menurut skala Davis Husband Scale (Skala ada digambar berikut) biasanya mereka tertidur pada skala “Light Trance” atau sekitar skala “6-12”Deepening adalah hal yang penting dalam proses hypnosis.

Karena dengan deepening inilah seseorang baru bisa diketahui apakah sudah sampai level dimana sugesti bisa diterima atau tidak.

Kalau menurut Skala ini , maka kejadian pada “Show“ Forensic Hypnosis di layar kaca dimana ada seseorang yang baru pertama kali kenal kemudian dihipnosis langsung bisa sampai level “Somnabulism" itu tidak akan pernah bisa terjadi. Karena Somnabulism adalah level dimana biasanya proses Forensic Hypnosis itu terjadi.” Sedangkan untuk mencapai level Somnabulism, biasanya diperlukan deepening terlebih dahulu melalui dari level Hypnoidal, Light Trance, Medium Trance barulah sampai di level Somnabulism.Sehingga besar kemungkinan proses deepening menuju level Somnabulism dilakukan di balik layar. Karena untuk melakukan proses deepening ini membutuhkan proses yang tidak sebentar. Sehingga dengan seseorang sudah dibawa ke kondisi Somnabulism sebelumnya maka orang tersebut dapat dengan mudah dan cepat langsung kepada kondisi Somnabulism, yaitu level hypnosis dimana forensic hypnosis biasanya dilakukan.


5. Tahap V, tahap SugestiTahap sugesti adalah tahap dimana sang Penghipnosis memberikan informasi yang kemudian dianggap layak diterima oleh sang suyet. Tidak semua sugesti bisa diterima oleh Suyet. Hal ini disebabkan di dalam Pikiran manusia masihlah ada Filter Value. Filter Value ini bertugas untuk menyaring informasi mana saja yang bisa diterima dan informasi mana saja yang ditolak karena tidak sesuai dengan value yang dipercaya oleh sang Penghipnosis.


Misalnya seseorang wanita muslimah yang kemudian disuruh melepaskan jilbabnya. Ketika hal tersebut bertentangan oleh Value Agama yang diyakininya maka sepanjang hal tersebut diyakini dengan teguh oleh sang suyet maka Sang Penghipnosis tidak akan mampu membuat sang suyet melepaskan jilbabnyaNamun ketika sugesti itu bisa diterima oleh Filter Pikiran, maka orang tersebut malah bisa melakukan hal-hal yang mungkin tidak bisa dilakukan oleh orang normal. Seperti mematahkan besi dengan tangan, memakan api, jalan diatas paku, atau mengangkat mobil dengan tangannya. Hal ini disebabkan orang tersebut sudah mengakses kekuatan Pikiran bawah sadar yang luar biasa.


6. Tahap VI, tahap Terminasi (selesai kembali normal) .Ketika proses hypnosis sudah selesai, maka biasanya suyet dikembalikan ke kondisi awal/semula. Untuk proses pengembalian ke kondisi normal dibutuhkan prosedur counting (hitung 1 sampai 5) agar sang suyet bisa kembali ke kondisi normal dengan aman. Tepukan tangan untuk menyadarkan orang yang terhipnosis bukanlah cara terminasi yang aman. Bahkan malah membuat orang pusing seperti kaget ketika bangun dari tidurnya.Wow ternyata prosedur hypnosis yang sesungguhnya tidak semudah yang mungkin kita kira selama ini.


Ada tahapan-tahapan yang mungkin belum sempat disampaikan oleh media, maupun sang Penghipnosis. Hal ini bisa jadi karena keterbatasan waktu mereka show di TV yang memiliki durasi yang cukup singkat.Seperti yang kita ketahui mungkin selama ini masih banyak yang menganggap hypnosis adalah ilmu yang mistis bahkan ada yang menganggap sesat maupun haram. Sehingga penulisan prosedur hypnosis panggung dalam tulisan saya kali ini, semoga memberikan informasi proses hypnosis yang lebih jelas. Dan juga dengan penulisan artikel ini para pembaca dapat lebih memahami bahwa hypnosis tidak se-simple yang kita lihat bersama di televisi.


Mungkin kalau di Televisi ada orang yang dihipnosis kemudian bercerita tentang dirinya dalam waktu yang cepat dan mudah, maka bisa jadi sudah ada proses di balik layar sebelumnya.Saya menyadari tulisan sederhana ini pastilah belum memuaskan para pembaca akan ilmu hypnosis. Karena ilmu hypnosis baru dapat diketahui rasanya ketika para pembaca mengalaminya secara pribadi (Personal Experience).
SUMBER :
www.google.com
worshop di gunadarma
























































































Jika mungkin para pembaca masih penasaran atau ingin mengetahui lebih lanjut apa dan bagaimana Hypnosis itu sebenarnya terjadi, saya senang sekali bisa berdiskusi dengan anda melalui Facebook di "Iwan Ketan" atau jika anda berminat saya memberikan EBook Hypnosis Gratis untuk anda.





Cukup dengan mengirimkan permintaan ebook ke smiletrainer@gmail.com dan saya akan mengirimkan ebook tersebut untuk Anda.Semoga sederhana tulisan ini memberikan manfaat untuk kita semua.





SUMBER :


http://www.google.com/


WORSHOP

TUGAS 4 PERSEPSI KONSUMEN


nama :kiki mey
kelas : 3ea06
study :perilaku konsumen



Persepsi konsumen


Pengertian persepsi menurut sciffman dan kanuk (1993,p.146),adalah “perception is the process by which an individual select organizes and interprets stimuli into a meaningful and coherent picture of the world’,dari defenisi tersebut.

Diperoleh pengertian bahwa persepsi adalah suatu proses yang membuat seseorang memilih,mengorganisasikan ,dan menginterprestasikan ransangan –ransangan yang diterima menjadi suatu gambaran yang berarti dan lengkap tentang dunianya.persepsi timbul karena adanya stimulus(ransangan ).

Berdasarkan defenisi persepsi tersebut diatas maka dapat diketahui bahwa persepsi dapat timbul karena adanya ransangan dari luar yang akan menekan saraf sensorik seseorang dalam melalui kelima indranya yaitu penglihatan,pendengaran,pembauan,perasaan,dan sentuhan.
Menurut sciffman dan kanuk (1993,p158-166),setiap persepsi manusia akan berbeda untuk

Realitas yang sama hal ini di sebabkan karena adanya perbedaan dalam :

1. Perceptual selection yaitu secara alamiah dan dengan tidak sadar seseorang akan memilih sendiri stimulus atau ransangan yang menarik dan sesuai bagi dirinya.


2. Perceptual organization yaitu pada hakekatnya seseorang akan menagkap stimulus yang telah ia seleksi sebagai suatu kesatuan yang utuh.


3. Perceptual interpretation yaitu setiap orang mempunyai interprestasi yang tidak sama terhadap suatu fenomena yang bersifat individual dan unik. Setelah ada seleksi dan pengorganisation stimulus yang di terima.




Contoh : persepsi konsumen terhadap tagline :

Pada umumnya, tagline dari iklan rokok kerap dihubungkan dengan hal-hal yangmengarah pada dunia pria seperti petualangan atau maskulinitas. Berbeda dengantagline “Tanya Kenapa?” dari iklan A Mild, yang berani mengusung topik-topiksosial berupa berbagai realitas kehidupan yang sedang hangat di tengah masyarakatIndonesia.

Tagline ini mampu menyampaikan pesan dengan cara yang unik, makatidak mengherankan tagline ini menghantarkan A Mild sebagai satu-satunya merekyang memenangkan penghargaan terbanyak di ajang Citra Pariwara. Situasidemikian, menjadikan tagline ini sebagai fenomena yang menarik.

Di tengah persaingan yang ketat dalam situasi masyarakat yang kebanjiraninformasi (overcommunicated society), perhatian konsumen dapat terpecah denganbanyaknya informasi tersebut.
Tidak mudah suatu produk untuk diingat dan menjadiperhatian konsumen, maka positioning penting untuk ditinjau. Berdasarkan haltersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenaipersepsi konsumen terhadap tagline “Tanya Kenapa?” dan positioning rokok A Mild.Sesuai tujuan penelitian,.

maka penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif.Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut, peneliti menggunakan alat ukur berupakuesioner.

Kuesioner pertama mengukur variabel persepsi terhadap tagline berupaskala Likert. Kuesioner kedua mengukur variabel positioning berupa pertanyaanterbuka. Adapun karakteristik sampel pada penelitian ini yaitu konsumen rokok AMild yang berusia 18-24 tahun yang berdomisili pada wilayah DKI Jakarta. Jumlahsampel pada penelitian ini adalah sebanyak 100 orang, dengan teknik sampling yangdigunakan adalah non-probability sampling berupa accidental sampling.

Berdasarkan hasil penelitian, konsumen memiliki persepsi terhadap tagline “TanyaKenapa?” sebagai tagline yang memiliki kekuatan untuk memandang masalah dengansudut pandang yang baru dan berbeda, dapat dipercaya, diingat, dan memiliki maknapenting bagi konsumen.

Adapun persepsi konsumen cenderung dominan padakreativitas tagline tersebut.
Hal ini yang mengarahkan sebagian besar konsumenmemosisikan rokok A Mild sebagai rokok yang kreatif. Sementara itu, gambaranpositioning rokok A Mild lainnya berkenaan dengan posisi rokok ringan (low tar).Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tagline tersebut mampu memberikankontribusi dalam pembentukan posisi rokok A Mild dalam persepsi konsumen.

sumber : pemikiran saya sendi ri dan + www.google.com

Selasa, 30 November 2010

TUGAS 3 .MODEL STP (segmenting, targeting, and positioning).

Nama : kiki mey santamariana
Kelas : 3ea06
Npm :11208525
Study : perilaku konsumen




MODEL STP (segmenting, targeting, and positioning).




Kita mengenal marketing pertama kali dengan istilah STP (segmenting, targeting, and positioning).
STP dalam pelaksanaannya tidaklah mudah. SULIT sekali.
Segmenting saja sudah ribet. Berdasarkan demografi, psikografi, behavior?
Targeting dan positioning juga bukannya mudah. Wong customers adalah pribadi yang unik. Behavior-nya berubah-ubah dan diubah-ubah oleh brand.
Akarnya memang dari penentuan segmenting dan profiling suatu masyarakat yg sedemikian kompleksnya.

- Mau dibuat berdasarkan demografi? yg mana basisnya? living atau working place? living di Serpong, working place di Pulo Gadung.
- Umur? kita kan suka sekat-sekat umur tuh kalo buat riset. Skrg apa bedanya remaja 17 thn dengan remaja 15 thn? Bisa dijamin sama perilaku-nya? Gimana dengan etnis? Lah wong sekarang banyak yg ude kawin campur? Belom lagi yg sudah terpengaruh budaya asing dari lingkungan sekitarnya.

- Skrg mo berdasarkan behavior deh. Nah, lebih ruwet lagi. Wong waktu saya lagi bad mood dengan pas lagi senang ga sama kok perilaku saya. Sy bisa easy going pas lagi senang, tapi buset “reseh”nya pada saat lagi “bad mood”. Sy bisa beli barang “x” tanpa liat harga kalo lagi terburu2, sementara di lain waktu mikir 2x.
Sekarang ini adalah community semakin kuat pengaruhnya, walaupun sebetulnya ini bukan isu baru.

Sejak lahir manusia memang makhluk sosial. Artinya apa? Ya punya komunitas! Contohnya saja saya. Saya punya komunitas sendiri. Temen-temen gaul saya. Temen-temen partner bisnis. Keberadaan saya mempengaruhi mereka dan keberadaan setiap individu dalam komunitas saya juga mempengaruhi saya. Katakan saja ini adalah Informal Social Community yang sifatnya masih tertutup dalam lingkungan sendiri.
Saya punya komunitas marketing club. Bersama marketing-club, kita belajar bersama dan tidak jarang kita memberikan masukan kepada banyak. Hahaha…walaupun belum sih jadi momok atau gudang kritik bagi para marketers. Sudah jadi Formal Community nih yg pengaruhnya mulai meluas kemana2.

Sebuah brand pun punya pengguna yang pastinya punya komunitas lho!Komunitas berdasarkan demografi dan komunitas berdasarkan gaya hidup dan perilaku/hobi tertentu.
Contohnya saja, sebuah produk bernama kartu layanan Halo Corporat…Bisa dibagi berdasarkan komunitas berdasarkan industri yang tentunya punya karakteristik pelanggan yang hampir sama, komunitas berdasarkan lokasi, komunitas berdasarkan profesi, komunitas berdasarkan hobi tertentu, dsbnya.

Contoh lagi,
sebuah pengguna Oreo, bisa dibagi berdasarkan komunitas anak-anak penggemar basket, anak-anak penggemar sepak bola, anak-anak doyan game, anak-anak nerd, dsbnya.
Contoh lagi, sebuah brand bernama TimeZone di cabang Kelapa Gading, bisa dibagi berdasarkan komunitas anak-anak doyan game individual seperti playstation, sony, dsbnya atau anak-anak doyan game komunitas seperti Ragnarok.
Waduh, apa artinya ini Benar!

Teori marketing sedang berevolusi berbasis sesuatu yang lebih jelas, dan bukan kompleks seperti sebuah masyarakat umum. Teori STP mulai bergerak dengan basis COMMUNITY.

Maksudnya adalah: dipilih dulu COMMUNITY-nya, baru kemudian dilakukan STP analysis. Lebih mudah ketimbang menggunakan society atau SES ABC yg biasa kita lakukan. Kenapa? karena biasanya COMMUNITY punya kesamaan tertentu. Misalnya ya, COMMUNITY Golf ya artinya dari SES A.
Walaupun memang tidak semua sama ya, tapi at least ada karakteristik yg sama. Bisa juga tempat misalnya SLANKERS wilayah Bandung. Bisa juga umur misalnya Club Basket. Contoh COMMUNITY activities paling afdol adalah dengan melihat “DJARUM BLACK”

sumber:
http://www.google.com/
http://www.bloger.com/
pemikiran sdiri

Tugas 2 Variabel Utama Dalam Segmentasi Pasar

Nama : kiki mey santamariana
Kelas : 3ea06
Npm :11208525
Study : perilaku konsumen


Variabel utama dalam segmentasi pasar


Segmentasi pasar dan keanekaragaman pasar merupakan dua konsep yang saling mengisi. Tanpa pasar yang beranekaragam yang terdiri dari berbagai macam orang dengan latar belakang, negara asal, kepentingan, kebutuhan, dan keinginan yang berbeda, hanya sedikit alasan untuk mengadakan segmentasi pasar.Sebelum diterimanya konsep pemasaran secara luas cara yang umum untuk melakukan bisnis dengan konsumen adalah melalui pemasaran masal, yaitu penawaran produk atau bauran pemasaran yang sama kepada setiap orang. Segmentasi pasar menyusul sebagai cara yang lebih logis untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
DEFINISI SEGMENTASI PASARSegmentasi pasar dapat didefinisikan sebagai proses membagi pasar menjadi irisan-irisan konsumen yang khas yang mempunyai kebutuhan atau sifat yang sama dan kemudian memilih satu atau lebih segmen yang akan dijadikan sasaran bauran pemasaran yang berbeda.Segmentasi pasar merupakan langkah pertama dalam strategi pemasaran tiga tahap. Strategi pemasaran tiga tahap yaitu:
- Membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang homogen.
- Memilih satu segmen atau lebih yang dijadikan target. Pemasar harus mengambil keputusan atas dasar bauran pemasaran yang khusus yaitu produk, harga, saluran, dan/atau daya tarik promosi khusus untuk setiap segmen yang berbeda.
- Menentukan product positioning (posisi produk) sehingga dirasakan oleh para konsumen di setiap segmen yang dibidik sebagai produk yang memberikan kepuasan lebih baik daripada berbagai penawaran bersaing lainnya.
Segmentasi pasar banyak digunakan oleh para pelaku bisnis, diantaranya:
- Para pemasar, karena strategi segmentasi pasar menguntungkan kedua belah pihak di pasar, para pemasar barabg-barang konsumen menjadi bergairah untuk melaksanakannya.
- Para pengecer, contohnya The Gap membidik berbagai segmen umur, pendapatan, dan gaya hidup di berbagai toko eceran yang berbeda.
Hotel-hotel, membagi pasar mereka dan menargetkan jaringan hotel yang berbeda ke segmen pasar yang berbeda.
Perusahaan manufaktur industry, membagi pasar-pasar mereka, seperti yang dilakukan organisasi nirlaba dan media.
Badan-badan amal, seperti Palang Merah memfokuskan usaha-usaha pengumpulan dana pada “para penyumbang besar”.
Beberapa Pusat Seni Drama, Musik, dan Seni Tari, membagi para pelanggan atas dasar pencarian manfaat dan telah berhasil meningkatkan pengunjung melalui daya tarik promosi khusus.
Bagaimana segmentasi pasar beroperasi?Studi segmentasi pasar direncanakan untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan berbagai kelompok spesifik, sehingga barang dan jasa khusus dapat dikembangkan dan ditingkatkan untuk memuaskan kebutuhan setiap kelompok.Studi segmentasi juga digunakan untuk menuntun perancangan ulang atau pengaturan ulang posisi produk tertentu atau penambahan segmen baru. Riset segmentasi digunakan oleh para pemasar , berbagai stasiun TV dan radio sampai surat kabar dan majalah untuk:
Menutup kesenjangan produk,
Mengenali media yang paling cocok untuk menempatkan iklan,
Menentukan karakteristik pemirsa dan pendengar serta mengumumkan temuan-temuan untuk menarik para pemasang iklan yang mencari pendengar yang serupa.

DASAR SEGMENTASI PASARDalam menyusun strategi segmentasi, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memilih dasar yang paling tepat untuk membagi pasar. Sembilan kategori utama karakteristik konsumen yang menjadi dasar untuk melakukan segmentasi adalah:
1. Segmentasi GeografisPada segmentasi geografis, pasar dibagi menurut tempat. Teori dalam strategi ini adalah bahwa orang yang tinggal di daerah yang sama memiliki kebutuhan dan keinginan yang serupa, dan bahwa kebutuhan dan keinginan ini berbeda dari kebutuhan dan keinginan orang-orang yang tinggal di daerah-daerah lain. Sebagai contoh, penjualan produk makanan tertentu dan/atau bermacam-macam makanan lebih baik di satu daerah daripada di berbagai daerah lain. Misalnya, nasi gudeg penjualan paling baik di Yogyakarta, sate ayam penjualan paling baik di Madura, buah apel penjualan paling baik di Malang, dll.Segmentasi geografis merupakan strategi yang berguna bagi banyak pelaku pemasaran. Menemukan berbagai perbedaan berdasarkan geografis relative mudah untuk berbagai produk. Di samping itu, segmen-segmen geografis dapat dicapai dengan mudah melalui media local, yang mencakup surat kabar, TV, radio, dan majalah.
2. Segmentasi DemografisKarakteristik demografis yang paling sering digunakan sebagai dasar untuk segmentasi pasar antara lain:
Usia,
Gender (jenis kelamin),
Status perkawinan,
Pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan, dsb.
Demografis membantu menemukan pasar target atau sasaran. Informasi demografis merupakan cara yang paling efektif dari segi biaya dan paling mudah diperoleh untuk mengenali target. Data-data demografis lebih mudah diukur daripada berbagai variabel segmentasi lain. Berbagai variabel denografis mengungkapkan kecenderungan yang memberikan isyarat berbagai peluang bisnis, seperti pergeseran usia, jenis kelamin, dan distribusi penghasilan.
3. Segmentasi PsikologisKarakteristik psikologis merujuk ke sifat-sifat diri atau hakiki konsumen perorangan. Strategi segmentasi konsumen sering didasarkan pada berbagai variabel psikologis khusus. Misalnya, para konsumen dapat dibagi menurut motivasi, kepribadian, persepsi, pengetahuan, dan sikap.
4. Segmentasi PsikografisBentuk riset konsumen terapan ini biasa disebut analisis gaya hidup. Profil psikografis salah satu segmen konsumen dapat dianggap sebagai gabungan berbagai kegiatan (activities), minat (interests), dan pendapat (opinions) (AIO) konsumen yang dapat diukur. Dalam bentuk yang paling umum, studi psikografis AIO menggunakan serangkaian pernyataan (daftar pernyataan psikografis) yang dirancang untuk mengenali berbagai aspek yang relevan mengenai kepribadian, motif membeli, minat, sikap, kepercayaan, dan nilai-nilai konsumen.
5. Segmentasi Sosial BudayaBerbagai variabel sosiologis (kelompok) dan antropologis (budaya) yaitu variabel sosial budaya menjadi dasar-dasar lebih lanjut bagi segmentasi pasar. Sebagai contoh, berbagai pasar konsumen telah berhasil dibagi lagi menjadi berbagai segmen berdasarkan tahap dalam siklus kehidupan keluarga, kelas sosial, nilai-nilai budaya inti, keanggotaan subbudaya, dan keanggotaan lintas budaya.
6. Segmentasi Terkait PemakaianBentuk segmentasi ini sangat popular dan efektif dalam menggolongkan konsumen menurut karakteristik produk, jasa, atau pemakaian merek, seperti tingkat pemakaian, tingkat kesadaran, dan tingkat kesetiaan terhadap merek. Segmentasi tingkat pemakaian membedakan antara pemakai berat, pemakai menengah, pemakai ringan, dan bukan pemakai produk, jasa, atau merek khusus.
7. Segmentasi Situasi PemakaianPara pemasar memfokuskan pada situasi pemakaian sebagai variabel segmentasi disebabkan oleh kesempatan atau situasi sering menentukan apa yang akan dibeli atau dikonsumsi para konsumen.
8. Segmentasi ManfaatBerubahnya gaya hidup memainkan peran utama dalam menentukan manfaat produk yang penting bagi konsumen, dan memberikan peluang bagi pemasar untuk memperkenalkan produk dan jasa baru. Segmentasi manfaat dapat digunakan untuk mengatur posisi berbagai merek ke dalam golongan produk yang sama.
9. Segmentasi GabunganTiga pendekatan segmentasi gabungan (hybrid segmentation approach) adalah:
Profil Psikografis-Demografis
Profil psikografis dan demografis merupakan pendekatan yang saling melengkapi yang akan memberikan hasil maksimal jika digunakan bersama.

10. Segmentasi Geodemografis
Jenis segmentasi gabungan ini didasarkan pada pendapat bahwa orang yang hidup dekat dengan satu sama lain mungkin mempunyai keuangan, selera, pilihan, gaya hidup, dan kebiasaan konsumsi yang sama.
VALS 2
System VALS secara lebih tegas memfokuskan pada usaha menjelaskan perilaku membeli konsumen.KRITERIA UNTUK MEMBIDIK SEGMEN PASAR SECARA EFEKTIFUntuk menjadi target yang efektif, maka segmen pasar tertentu haruslah:
Dapat diidentifikasi,
Mencukupi (dari sudut ukuran),
MELAKSANAKAN STRATEGI SEGMENTASI Strategi Pemasaran yang Berbeda (Differential Marketing) adalah menentukan target beberapa segmen dengan menggunakan bauran pemasaran individual.Strategi Pemasaran
Stabil atau bertumbuh,
Dapat dimasuki (dapat dijangkau) dari sudut media maupun biaya.

Terpusat (Concentrated Marketing) adalah menentukan target hanya satu segmen dengan satu bauran pemasaran unik.Kontrasegmentasi adalah usaha untuk mengetahui kebutuhan yang lebih umum dan karakteristik konsumen yang akan diterapkan kepada anggota dua segmen atau lebih, dan menggabungkan kembali segmen-segmen itu ke dalam satu segmen yang lebih luas.
Daftar Pustaka:Schiffman, L.G., & Kanuk, L.L. 2007. Consumer Behaviour, 9th ed. New Jersey, Pearson Prentice Hall.