SEMANGAT MENGEJAR IMPIAN

SEMANGAT MENGEJAR IMPIAN
BELAJAR MANAJEMEN

Hasil karya kiki mey

Rabu, 27 April 2011

TUGAS SEBUAH ANALISIS ARTIKEL

( Pengaruh Pendistribusian Atas Pajak Lingkungan pada

Transportasi: Pembuktian dalam Kurva Engel Di Amerika Serikat )

Erling Røed Larsen.


- Data – data publikasi :

Journal of Consumer Policy. Dordrecht: Sep 2006. Vol. 29, Iss. 3; p. 301

JOURNAL REVIEWS:

EKONOMI MANAJERIAL

Disusun Oleh: Muhammad Yunanto

Judul Artikel :

Distributional effects of environmental taxes on transportation: evidence from

Engel curves in the United States”

( Distribusi pengaruh pajak lingkungan pada transportasi: bukti dari
Kurva Engel di Amerika Serikat
).

Penulis dan Sumber :

Erling Røed Larsen. Journal of Consumer Policy. Dordrecht: Sep 2006. Vol. 29,

Iss. 3; p. 301.

Tentang isi Artikel :

Mengatasi masalah pencemaran atau polusi memerlukan biaya yang tinggi, salah

satu penyebab adalah aktivitas transportasi kendaraan dengan bahan bakar minyak.

Teknologi mengatasi polusi merupakan biaya sosial yang tidak termasuk dalam biaya

produksi perusahaan atau biaya privat. Eksternalitas dalam ekonomi disebabkan adanya

ketimpangan antara biaya sosial dengan biaya privat. Kegiatan transportasi yang secara

langsung membawa dampak masalah lingkungan, pemerintah sebagai pelaku kebijakan

dapat menetapkan pajak tidak langsung pada produk BBM. Teori Pigou merupakan

skema penetapan pajak yang merupakan bagian dari biaya sosial.

Kelemahan Artikel Tersebut :

Pokok masalah dalam bahasan artikel ini adalah bagaimana distribusi retribusi

lingkungan dari penerimaan pajak tidak langsung atas produktivitas moda transportasi.

Penelitian dilakukan dengan mengestimasikan permintaan konsumen atas moda

transportasi dengan pembuktian melalui koefisien elastisitas Kurva Engel.

Penelitian dilakukan melalui survey pengeluaran (belanja) masyarakat Amerika

Serikat dan dianalisis secara parametrik maupun non parametrik. Hasil penelitian pada

artikel ini disebutkan bahwa moda transportasi pesawat udara, penggunaan mobil-mobil

baru mempunyai koefisien elastisitas Kurva Engel lebih besar atau lebih besar dari satu

dan dibandingkan dengan moda transportasi angkutan umum, seperti bus, diperoleh

koefisien elastisitas Kurva Engel lebih kecil atau kurang dari satu. Dalam bahasan ini

pula disebutkan bahwa moda transportasi pesawat udara dan pembelian mobil-mobil

baru cenderung disukai dan menjadi pilihan moda transportasi bagi rumah tangga

menengah-atas (kaya). Rumah tangga menengah-bawah (miskin) cenderung

menggunakan moda transportasi angkutan umum massal seperti bus dan kereta.

Pengaruh pendistribusian pajak lingkungan atas moda transportasi masyarakat lebih

besar ditanggung oleh rumah tangga menengah-atas (kaya) daripada rumah tangga

menengah-bawah (miskin). Besarnya alokasi beban distribusi bagi rumah tangga

menengah-atas (kaya) yang lebih besar sebagai bentuk kontribusi penggunaan moda

transportasi yang boros energi dan lebih banyak menyebabkan polusi atau pencemaran

linkungan.

Penggunaan sarana transportasi massal memberikan lebih sedikit bahaya

lingkungan yang ditimbulkan oleh mobilitas per individu dalam masyarakat.


Kontribusi penelitian Dan Keungulan atikel :

1. Untuk mengetahui karakteristik pilihan masyarakat konsumen secara ordinal atas

penggunaan moda transportasi. Penggolongan atas faktor-faktor yang ditemukan

pada penelitian ini akan menentukan determinan masyarakat konsumen dalam

rumah tangga dengan gaya hidup tinggi (highest life-style) atau rumah tangga

dengan gaya hidup rendah (lowest life-style). Penelitian ini sekaligus dapat menguji

sensitifitas perubahan harga pada berbagai tingkat pendapatan terhadap permintaan

moda transportasi.

2. Untuk memperoleh pembuktian teoritis tentang kurva Engel dari obyek penelitian

yang dilakukan pada moda transportasi. Koefisien elastisitas kurva Engel

menunjukkan tingkat sensitifitas penggunaan moda transportasi bagi rumah tangga

dalam masyarakat. Semakin sensitif atau koefisien elastisitas dalam kurva Engel

semakin tinggi menunjukkan bahwa moda transportasi tersebut semakin disukai

untuk dipilih penggunaannya. Sebaliknya sensitifitas rendah atau koefisien

elastisitas kurva Engel yang rendah menunjukkan moda transportasi tersebut kurang

disukai atau dengan kata lain inferior.

3. Untuk menghasilkan suatu rekomendasi kebijakan bagi pemerintah bahwa pengaruh

pendistribusian pajak lingkungan pada BBM memenuhi prinsip keadilan

berdasarkan besarnya kontribusi kerusakan lingkungan akibat polusi dan energi

yang digunakan dalam penggunaan moda transportasi setiap individunya. Penerapan

teori pajak Pigou untuk menentukan besarnya tarif pajak yang dibebankan atas

produk BBM merupakan praktek internalisasi biaya eksternal.

Tanggapan dan kritik terhadap artikel :

1. Artikel ini bersifat purposive yang menggunakan data sampel yang fokus pada :

target penelitian. Analisis dilakukan secara diskriptif-normatif dengan pendekatan

kualitatif dan kuantitatif.

2. Judul, masalah, tujuan dan pembahasan tersusun secara sistematis dan runtut.

Analisis secara parametrik dan non-parametrik, data obyek penelitian meliputi; data

sekunder pengeluaran belanja konsumsi, data primer berdasarkan observasi

responden dengan item utama; biaya, karakteristik rumah tangga, dan aliran

pengeluaran dari pendapatan. Masing-Masing individu konsumen diwawancarai tiap

tiga bulan dalam periode 15 bulan, dan diperkirakan bahwa wawancara meliput 90-

95% tentang pengeluaran belanja.

3. Pembahasan penelitian menghasilkan antara lain:

a. Estimasi permintaan konsumen yang dipengaruhi oleh harga, pendapatan

dan jenis moda transportasi. Elastisitas harga permintaan untuk jenis moda

transportasi yang cenderung digunakan oleh rumah tangga menengah-atas

(kaya) mempunyai koefisien yang kecil, artinya sensitifitas terhadap

perubahan harga adalah lemah sehingga berapapun perubahan harga moda

transportasi perubahan jumlah permintaan moda transportasi berubah relatif

kecil. Sedangkan estimasi permintaan moda transportasi yang digunakan

oleh rumah tangga menengah-bawah (miskin) mempunyai koefisien yang

lebih besar, artinya bilamana terjadi perubahan harga dari moda transportasi

akan direspon kuat oleh masyarakat konsumen.

b. Berdasarkan data ordinal bahwa aktivitas masyarakat diperoleh

penggolongan demografis dalam masyarakat yang terbagi dalam kelompok

besar gaya hidup, yaitu:

1. gaya hidup mewah dengan ciri-ciri; tingginya

proporsi pengeluaran belanja dari besarnya total pengeluaran, cenderung

suka menggunakan penerbangan udara dan membeli mobil-mobil baru,

menyenangi perjalanan wisata, sensitifitas terhadap perubahan harga sangat

rendah.

2. gaya hidup bersahaja atau orientasi pemenuhan kebutuhan

semata.

Ciri-ciri rumah tangga ini :

memandang bahwa pengeluaran yangdilakukan sekedar memenuhi kebutuhan, lebih memilih sarana angkutan.

umum massal seperti bus dengan harga yang lebih murah, mobilitas yang

dilakukan masyarakat ini lebih rendah, sangat sensitif terhadap perubahan

harga. Penggolongan moda transportasi dapat membuktikan elastisitas kurva

Engel bahwa perjalanan dengan pesawat udara dan pembelian mobil-mobil

baru menunjukkan koefisien elastisitas yang tinggi pada kurva Engel

dibandingkan perjalanan dengan sarana transportasi massal.

. Berdasarkan fakta di atas menunjukkan bahwa gaya hidup mewah cenderung

boros energi (energy-intensive) dan berkontribusi besar pada bahaya polusi

atau pencemaran lingkungan. Pajak tak langsung atas BBM alokasi

pembebanan lebih besar ditanggung oleh rumah tangga menengah-atas

(kaya) daripada rumah tangga menengah-bawah (miskin) berdasarkan

mobilitas yang dilakukan dengan moda transportasi yang ada. Tidak

demikian halnya dengan penggunaan mobil-mobil baru yang cenderung

rendah emisi gas buangnya dibandingkan dengan mobil-mobil lama yang

begitu tinggi emisi gas buangnya sehingga lebih mencemari lingkungan.

Distribusi alokasi biaya eksternal atas bahaya polusi dibutuhkan teknologi

dalam mengatasi bahaya polusi sehingga kebijakan pajak tak langsung atas

BBM yang besarnya progresif dapat lebih tepat pada sasarannya. Seperti

yang diharapkan dari keseimbangan teori Pajak Pigou.


4. Kritik dan munculnya peluang pengembangan penelitian:

a. Artikel ini tidak dapat meninjau ulang semua bukti biaya-biaya transportasi

selama biaya-biaya yang tersebut lebih banyak dibandingkan penyerapan energi

dan pengenaan biaya. Biaya-Biaya juga meliputi pengeluaran saat berlibur di

tempat rekreasi, kerugian produksi pada saat bepergian, tidak produktif,

b. Artikel ini mempertimbangkan pengaruh pendapatan saja, dan secara parsial.

Tidak mencoba dengan analisis seluruh keseimbangan umum meliputi

perubahan harga relative dan perbedaan sensitifitas harga permintaan. Tetapi

menarik untuk mencatat kemungkinan atas skema lain, dengan penekanan atas

pajak dari sensitifitas harga komoditas, bisa memenuhi pengaruh pada lingkungan yang sama. Bagaimanapun, dalam kasus itu, pengaruh pendistribusian tidak perlu ditemukan dalam agenda artikel, dan bisa menjadi pengetahuan.

Artikel ini dapa di seminarkan Dikalangan mahasiswa

References :

Aasness, J., Biørn, E., & Skjerpen, T. (1993). Engel functions, panel data, and latent

variables.

Econometrica, 61, 1395–1422.

Aasness, J., & Røed Larsen, E. (2003). Distributional effects of environmental taxes on

transportation.

Journal of Consumer Policy, 26, 279–300.

Andersen, O. (2001). Transport, miljø og kostnader [Transportation, the environment,

and costs].

Sogndal: Western Norway Research Institute, Note No. 5.

Bureau of Labor Statistics (BLS). (2002). Consumer expenditure survey, 2000.

Interview survey and

detailed expenditure files (computer file). Washington, DC/Ann Arbor, MI: U.S.

Department of

Labor, Bureau of Labor Statistics (producer) Inter-University Consortium of Policy and

Social

Research (distributor).

Blundell, R., Browning, M., & Crawford, I. A. (2003). Nonparametric Engel curves and

revealed

preference. Econometrica, 71, 205–240.

37

Blundell, R., Duncan, A., & Pendakur, K. (1998). Semiparametric estimation and

consumer demand.

Jumat, 22 April 2011

Penulisan Karya ilmiah (catatan kaki )

KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Peranan dan tugas kaum pria berbeda dengan dan peranan tugas kaum wanita.

Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia di universitas gunadarma,depok.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada :

1.Bpk. Jono Suroyo selaku dosen pembinbing mata kuliah Bahasa Indonesia.
2.Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada penulis, baik selama mengikuti perkuliahan maupun dalam menyelesaikan makalah ini
3.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.



DAFTAR ISI




DARTAR ISI ……………………………………………………. ii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………. 1
DAFTAR ISI ……………………………………………………. 2
BAB1 PENDAHULUAN ……………………………………………………. 3
- Latar belakang ……………………………………………………. 4
- Masalah ……………………………………………………. 5
- Tujuan ……………………………………………………. 6
- Ruang lingkup ……………………………………………………. 7
- Kerangka teori ……………………………………………………. 8
- Metologi …………………………………………………… 9
- Relevasi ……………………………………………………. 10
Sistematika penyajian ……………………………………………………. 11





BAB I
PENDAHULUAN


1.1 LATAR BELAKANG

Catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah
Pernyataan ilmiah yang kita gunakan dalam tulisan kita harus mencakup beberapa hal. Pertama kita harus mengidentifikasikan orang yang membuat pernyataan tersebut.
Kedua, kita harus pula dapat mengidentifikasikan media komunikasi ilmiah tempat pernyataan itu dimuat atau disampaikan. Ketiga, harus pula dapat mengidentifikasikan lembaga yang menerbitkan publikasi ilmiah tersebut serta tempat dan itu tidak diterbitkan, tetapi disampaikan dalam bentuk seminar, maka harus disebutkan tempat, waktu dan lembaga yang melakukan kegiatan tersebut.
Sumber yang lengkap tercantum di dalam daftar kepustakaan. Untuk skripsi/teks sumber dinyatakan dalam bentuk catatan kaki .


TUJUAN PENELITIAN :

Kutipan adalah pendapat dari seseorang atau pengarang yang kita uraikan kembali. Pengarang atau seseorang,baik berupa tulisan dalam buku,majalah,surat kabar,atau bentuk tulisan lainnya,atau mungkin dalam bentuk lisan.

Tujuan Kutipan
* Sebagai Landasan teori untuk tulisan kita
* Penjelasan
* Penguat pendapat penulis.
* Bahan bukti sebagai penunjang pendapat

Daftar Pustaka
Daftar pustaka (bibliografi) merupakan sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai hubungan dengan isi sebuah karangan. Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir tulisan, para pembaca dapat melihat kembali pada sumber aslinya.

Tujuan Daftar Pustaka (Bibliografi)
* Memberikan deskripsi yang penting tentang buku, majalah, harian itu secara keseluruhan
* Sebagai pelengkap, para pembaca agar dapat melihat atau membaca sumber aslinya. Dalam daftar pustaka dapat mengtahui keterangan-keterangan yang lengkap mengenai buku atau majalah itu. Catatan Kaki (Foot Note)
Catatan Kaki (foot note) adalah keterangan dari sumber kutipan yang di tempatkan langsung di belakang kutipan. Semua kutipan harus ditunjukan sumbernya dalam sebuah catatan kaki. Catatan kaki dapat juga untuk memberi keterangan lain tentang teks.

Tujuan Catatan Kaki(Footnote)
* Pemenuhan kode etik yang berlaku, sebagai penghargaan terhadap orang lain.
* Menyusun Pembuktian : semua pernyataan yang penting yang sifat nya bukan pengetahuan umum atau hasil penelitian orang lain harus di dukung oleh pembuktian-pembuktian atau kebenaran-kebenaran.
* Sebagai keterangan tambahan untuk uraian ( Inti atau sari dari fragmen yang dipinjam).Perbedaan antara ketiga sumber penulisan diatas, melalui kutipan-kutipan itu tulisan kita terkait dengan penemuan-penemuan atau teori yang telah ada. Sedangkan referensi catatan kaki dipergunakan untuk menunjuk kepada sumber dan pernyataan atau ucapan yang dipergunakan dalam teks. Sebab itu referensi itu harus menunjuk dengan tepat dimana pembaca dapat menemukan pernyataan atau ucapan itu. Sebaliknya daftar pustaka memberikan deskripsi yang penting tentang buku, majalah , harian itu secara keseluruhan.
Karena itu fungsi catatan kaki dan daftar pustaka seluruhnya tumpang-tindih satu sama lain.




BAB II
ISI





CATATAN KAKI :

Catatan Kaki (Footnote)
1. Fungsi Catatan Kaki
Catatan kaki dicantumkan sebagai pemenuhan kode etik yang berlaku, sebagai penghargaan terhadap karya orang lain.

2. Pemakaian
Catatan kaki dipergunakan sebagai :
a) pendukung keabsahan penemuan atau pernyataan penulis yang tercantum di dalam reks atau sebagai petunjuk sumber;
b) tempat memperluas pembahasan yang diperlukan tetapi tidak relevan jika dimasukkan di dalam teks, penjelasan ini dapat berupa kutipan pula;
c) referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana/halaman berapa, hal yang sama dibahas di dalam tulisan;
d) tempat menyatakan penghargaan atas karya atau data yang diterima dari orang lain.

3. Penomoran
Penomoran catatan kaki dilakukan dengan menggurakan angka Arab (1, 2 dan seterusnya) di belakang bagian yang diberi catatan kaki, agak ke atas sedikit tanpa memberikan tanda baca apapun. Nomor itu dapat berurut untuk setiap halaman, setiap bab, atau seluruh tulisan.

4. Penempatan
Catatan kaki dapat ditempatkan langsung di belakang bagian yang diberi keterangan ( catatan kaki langsung) dan diteruskan dengan teks.
Contoh
Peranan dan tugas kaum pria berbeda dengan dan peranan tugas kaum wanita. Sehubungan dengan, hal itu, Margaret Mead (1935) berdasarkan penelitiannya di beberapa masyarakat di Papua Nuguini, menyatakan bahwa perbedaan itu tidak semata-mata berdasarkan perbedaan jenis kelamin saja, melainkan berhubungan erat dengan kondisi sosial-budaya lingkungannya. 1
Margaret Mead, Sex and Temperament in Three Primitive Societies (New York : The American Library, 1950), pp.
Karena kondisi sosial budaya, mungkin berubah dan berkembang, maka peranan dan tugas itu juga mungkin berubah bertukar atau bergeser.
Antara catatan kaki dengan teks dipisahkan dengan garis sepanjang baris.
Cara yang lebih banyak dilakukan ialah dengan meletakkannya pada bagian bawah (kaki) halaman atau pada akhir setiap bab.

5. Unsur-unsur Catatan Kaki
A. Untuk Buku
1) Nama pengarang (editor, penterjemah), ditulis dalam urutan biasa, diikuti koma (.).

2) Judul buku, ditulis dengan huruf kapital (kecuali kata-kata tugas), digarisbawahi.

3) Nama atau nomor seri, kalau ada.

4) Data publikasi :
(a) Jumlah jilid, kalau ada
(b) Kota penerbitan, diikuti titik dua ditulis
(c) Nama penerbit, diikuti koma di antara.
(d) Tahun penerbitan. tanda kurung

5) Nomor jilid kalau perlu.

6) Nomor halaman diikuti titik (.)

B. Untuk Artikel dalm Majalah/Berkala
1) Nama pengarang.
2) Judul artikel, di antara tanda kutip (“...”).
3) Nama majalah, digarisbawahi.
4) Nomor majalah jika ada.
5) Tanggal penerbitan.
6) Nomor halaman.

6. Catatan Kaki Singkat
(A) Ibid. (Singkatan dari Ibidum, artinya sama dengan di atas), untuk catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat di atasnya. Ditulis dengan huruf besar, digarisbawahi, diikuti titik (.) dan koma (,) lalu nomor halaman.
(B) op.cit. (Singkatan dari opere citato, artinya dalam karya yang telah dikutip), dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip, tetapi telah disisipi catatan kaki lain dari sumber lain. Urutannya : nama pengarang, op.cit nomor halaman.
(C) loc.cit. (Singkatan dari. loco citato, artinya tempat yang telah dikutip), seperti di atas tetapi dari halaman yang sama : nama pengarang loc.cit (tanpa nomor halaman).

7. Contoh-contoh (Perhatikan Spasinya)

a) Dari Buku
2John Dewey, How We Think (Chicago: Henry Regnery Company, 1974), p. 75.
3BP3K, Strategi Pengembangan Kekuaran Penalaran (Jakarta : Departemen P dan K, 1979), pp. 81 - 95.
4Ibid., p. 15.
5John Dewey, op.cit., p. 18.
6John Dewy, loc.cit.
7Boyd R. Mc Candless and Richard H. Coop, Adolescents : Behavior and Development (New York: Holt, Rinehart and Winston, 1979). p. 99.

8J.E. Wert, C. D. Neidt, and J. S. Ahmann, Statistical Method in Educational and Psychological Research (New York: Appleton CenturyCrofts, Inc., 1954), p. 20U

9C., H. Johnston et.al., The Modern. High School (New York : Charles Scribner's Sons, 1914), p. 17.
1OSutan Takdir Alisyahbana (edit.), The Modernization of Languages in Asia (Kuala Lumpur: The Malaysian Society of Asian Studies, 1967), P. IX.
b) Dari Majalah
11Linus Simanjuntak, "Andaikan Kolam itu Bumi Kita", Suara Alam no 9 (1980), pp. 17 - 18.
c) Dari Surat Kabar
12Tajuk Rencana daIam Kompas (Jakarta) , 7 Mei 1981.
13Artikel dalam Sinar Harapan (Jakarta). 29 April 1981.
d) Dari Ensiklopedia,
14John E. Bardach, "Fish," Encyclopedia Americana (New York: Americana Corporation, 1973), 11, pp. 289 309.






BAB III
PENUTUP



Perlu diketahui bahwa banyak cara yang teiah diterapkan sehubungan dengan pemakaian dan penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar kepustakaan. Apa yang baru saja anda pelajaari adalah salah satu di antaranya.

Dalam pelaksanaannya, setiap perguruan tinggi menetapkan aturan tertentu mengenai hal itu. Meskipun aturan itu mungkin berbeda-beda, namun semua bersepakat untuk menghargai penemuan atau karya orang lain.




DAFTAR PUSTAKA




Nama pengarang : Margaret Mead, Sex and Temperament in Three Primitive Societies
(New York The American Library, 1950), pp.

Judul : Peranan dan tugas kaum pria berbeda dengan dan peranan tugas
kaum wanita .
Tahun terbit : 1974- 19 89.

Nama penerbit : loc.cit

Referensi : www.google.com

: www.blogger.blokspot.com

: Pemikiran sendiri ( kiki mey ).


Sabtu, 09 April 2011

KERANGKA KARANGAN MANAJEMEN

NAMA : kiki mey s
npm : 11208525
study : b.indonesia

Kerangka manajemen
Membuat Kerangka Karangan

Manajemen adalah suatu proses atau suatu kolektifitas manusia dan manajemen adalah suatu ilmu (sciensi) dan seni (art).

Manajemen adalah suatu proses untuk mencapai tujuan.
Ada 2 macam karangan yaitu :

karangan yang bersifat fiksi dan karangan yang bersifat nonfiksi. Fiksi lebih kearah khayalan sedangkan nonfiksi lebih ke arah kejadian nyata (benar-benar terjadi). Penulisan karya tulis merupakan salah satu contoh karangan nonfiksi karena kejadiannya yang benar-benar dialami, atau dikerjakan. Sedangkan karangan fiksi contoh nyatanya adalah cerita pendek yang terkadang berupa cerita yang tidak mungkin terjadi.

Pada dasarnya, untuk menyusun karangan dibutuhkan langkah-langkah awal untuk membentuk kebiasaan teratur dan sistematis yang memudahkan kita dalam mengembangkan karangan.
Langkah-Langkah Menyusun Karangan:

1. Menentukan tema dan judul
Sebelum anda mau melangkah, pertama kali dipikirkan adalah mau kemana kita berjalan? lalu bila menulis, apa yang akan kita tulis? Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan yang mendasari suatu karangan. Sedangkan yang dimaksud dengan judul adalah kepala karangan. Kalau tema cakupannya lebih besar dan menyangkut pada persoalan yang diangkat sedangkan judul lebih pada penjelasan awal (penunjuk singkat) isi karangan yang akan ditulis.
Tema sangat terpengaruh terhadap wawasan penulis. Semakin banyak penulis membiasakan membaca buku, semakin banyak aktifitas menulis akan memperlancar penulis memperoleh tema. Namun, bagi pemula perlu memperhatikan beberapa hal penting agar tema yang diangkat mudah dikembangkan.

Diantaranya :
1. Jangan mengambil tema yang bahasannya terlalu luas.
2. Pilih tema yang kita sukai dan kita yakini dapat kita kembangkan.
3. Pilih tema yang sumber atau bahan-bahannya dapat dengan mudah kita peroleh.

Terkadang memang dalam menentukan tema tidak selamanya selalu sesuai dengan syarat-syarat diatas. Contohnya saat lomba mengarang, tema sudah disediakan sebelumnya dan kita hanya bisa memakainya.Ketika tema sudah didapatkan, perlu diuraikan atau membahas tema menjadi suatu bentuk karangan yang terarah dan sistematis. Salah satu caranya dengan menentukan judul karangan. Judul yang baik adalah judul yang dapat menyiratkan isi keseluruhan karangan kita.

2. Mengumpulkan bahan

Setelah punya tujuan, dan mau melangkah, lalu apa bekal anda? Sebelum melanjutkan menulis, perlu ada bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan eksistensi tulisan. Bagaimana ide, dan inovasi dapat diperhatikan kalau tidak ada hal yang menjadi bahan ide tersebut muncul. Buat apa ide muluk-muluk kalau tidak diperlukan. Perlu ada dasar bekal dalam melanjutkan penulisan.
Untuk membiasakan, kumpulkanlah kliping-kliping masalah tertentu (biasanya yang menarik penulis) dalam berbagai bidang dengan rapi.
Hal ini perlu dibiasakan calon penulis agar ketika dibutuhkan dalam tulisan, penulis dapat membuka kembali kliping yang tersimpan sesuai bidangnya. Banyak cara mengumpulkannya, masing-masing penulis mempunyai cara sesuai juga dengan tujuan tulisannya.

3. Menyeleksi bahan

Setelah ada bekal, dan mulai berjalan, tapi bekal mana yang akan dibawa? agar tidak terlalu bias dan abstrak, perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan tema pembahasan. Polanya melalui klarifikasi tingkat urgensi bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti dan sistematis. berikut ini petunjuk-petunjuknya:


a. Catat hal penting semampunya.
b. Jadikan membaca sebagai kebutuhan.
c. .Banyak diskusi, dan mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah.

4. Membuat kerangka
Bekal ada, terpilih lagi, terus melangkah yang mana dulu? Perlu kita susun selangkah demi selangkah agar tujuan awal kita dalam menulis tidak hilang atau melebar ditengah jalan. Kerangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur.
Kerangka karangan belum tentu sama dengan daftar isi, atau uraian per bab. Kerangka ini merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna.
Berikut fungsi kerangka karangan :

a .Memudahkan pengelolaan susunan karangan agar teratur dan sistematis
b. Memudahkan penulis dalam menguraikan setiap permasalahan.
c. Membantu menyeleksi materi yang penting maupun yang tidak penting
Tahapan dalam menyusun kerangka karangan :
a. Mencatat gagasan. Alat yang mudah digunakan adalah pohon pikiran (diagram yang menjelaskan gagasan2 yang timbul)
b. Mengatur urutan gagasan.
c. Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan subbab
d .Membuat kerangka yang terperinci dan lengkap
Merangka karangan yang baik adalah kerangka yang urut dan logis. Bila terdapat ide yang bersilangan, akan mempersulit proses pengembangan karangan. (karangan tidak mengalir).

5. Mengembangkan kerangka karangan

Proses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada penguasaan kita terhadap materi yang hendak kita tulis. Jika benar-benar memahami materi dengan baik, permasalahan dapat diangkat dengan kreatif, mengalir dan nyata. Terbukti pula kekuatan bahan materi yang kita kumpulkan dalam menyediakan wawasan untuk mengembangkan karangan.
Pengembangan karangan juga jangan sampai menumpuk dengan pokok permasalahan yang lain. Untuk itu pengembangannya harus sistematis, dan terarah. Alur pengembangan juga harus disusun secara teliti dan cermat. Semakin sistematis, logis dan relevan pada tema yang ditentukan, semakin berbobot pula tulisan yang dihasilkan.




REFERENSI :GOOGLE.COM
PEMIKIRAN SAYA,..KIKI MEY

Sabtu, 25 Desember 2010

TULISAN KIKI

KONSUMSI

Apa yang dimaksud dengan Konsumsi?

Dilihat dari arti Ekonomi, konsumsi adalah setiap tindakan untuk mengurangi atau menghabiskan guna ekonomi suatu benda.
Contoh: memakan makanan, memakai baju, mengendarai sepeda motor, menempati rumah.Mengapa Manusia Mengkonsumsi sesuatu?
Tujuan dari konsumsi adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia dan memperoleh kepuasan dari pemenuhan tersebut. Sedangkan orang, badan usaha, atau organisasi yang memakai, menggunakan, mengurangi atau menghabiskan guna ekonomi suatu benda disebut sebagai konsumen.
Teori KonsumsiSetiap orang atau keluarga mempunyai skala kebutuhan yang dipengaruhi oleh pendapatan. Kondisi pendapatan seseorang akan mempengaruhi tingkat konsumsinya. Makin tinggi pendapatan, makin banyak jumlah barang yang dikonsumsi. Sebaliknya, makin sedikit pendapatan, makin berkurang jumlah barang yang dikonsumsi.
Bila konsumsi ingin ditingkatkan sedangkan pendapatan tetap, terpaksa tabungan digunakan akibatnya tabungan berkurang. Dapat dicontohkan, misalnya seorang siswa diberikan uang saku oleh orang tuanya sebulan Rp. 100.000. Dia harus bisa mengatur keuangan tersebut agar cukup untuk satu bulan, mulai untuk uang transport, untuk jajan, membeli alat-alat tulis dan menyisihkan untuk menabung, diluar dari uang sekolah tentunya. Bila ternyata suatu ketika uang yang Rp. 100.000 tersebut tidak cukup, maka ia dapat menggunakan tabungannya untuk memenuhi keperluannya yang masih kurang. Demikian pula kemampuan untuk investasi, bila tingkat bunga tinggi masyarakat terdorong untuk lebih banyak menabung dan mengurangi konsumsi. Sebaliknya, bila tingkat bunga rendah orang lebih cenderung menaikkan konsumsi.Contoh sederhananya, pada saat terjadi krisis moneter tahun 1999 orang berlomba-lomba untuk menarik uangnya dari bank dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Untuk mengatasi hal ini pemerintah mengeluarkan kebijakan dengan menaikkan nilai suku bunga bank dengan harapan orang akan tergoda untuk menabungkan kembali uangnya ke bank karena tingkat suku bunga yang besar.

Apa yang dimaksud dengan Perilaku Konsumen?
Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: pendapatan, selera konsumen, dan harga barang, disaat kondisi yang lain tidak berubah (ceteris paribus).
Perilaku konsumen ini didasarkan pada Teori Perilaku Konsumen yang menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli berbagai barang dan jasa sehingga tercapai kepuasan tertentu sesuai dengan apa yang diharapkannya.

MANFAAT DAN NILAI DARI SUATU BARANG Apa yang dimaksud dengan Manfaat dan Nilai dari Suatu barang?Manfaat dari suatu barang adalah kemampuan dari barang itu untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhan manusia. Manfaat suatu barang dapat bersifat subjektif, artinya bergantung pada orang yang membutuhkannya dan hanya dapat diukur dengan menggunakan tingkat intensitas kebutuhan yang dapat dipenuhi oleh barang itu.

Contohnya: Buku dan alat-alat tulis memiliki tingkat intensitas yang tinggi bila dilihat dari sudut pandang seorang pelajar, bila dibandingkan dengan petani maka petani akan menilai buku dan alat-alat tulis tersebut kurang bermanfaat dan lebih bermanfaat cangkul, pupuk dan alat-alat pertanian lainnya.Suatu Barang akan terasa manfaatnya apabila:
1. Sudah diubah bentuknyamisalnya: rotan di hutan akan lebih bermanfaat bila sudah dirubah bentuk menjadi kursi, meja, lemari.

2. Sudah dipindahkan tempatnyamisalnya: batu di gunung, pasir dipantai akan lebih bermanfaat bila sudah dipindahkan ke tempat-tempat pembangunan.

3. Sesuai waktu penggunaannyamisalnya: jas hujan dan payung akan lebih bermanfaat bila digunakan pada musim hujan.

4. Sudah berpindah kepemilikanmisalnya: rumah akan bertambah nilai kegunaannya bila sudah dibeli dan dimiliki.Berikut ini adalah pengertian dari nilai suatu barang:Nilai Pakai adalah kemampuan suatu barang atau jasa yang dipakai untuk memenuhi kebutuhan.Nilai Pakai Objektif adalah kemampuan suatu barang atau jasa untuk memuaskan atau memenuhi kebutuhan manusia. (misal: pakaian, perhiasan)Nilai Pakai Subjektif adalah suatu arti yang diberikan oleh seseorang atas suatu barang / jasa tertentu sesuai kemampuan barang itu dalam memenuhi kebutuhannya.(misal: buku pelajaran memiliki arti yang berguna bagi pelajar)Nilai Tukar adalah kemampuan suatu barang untuk dapat dipertukarkan dengan barang lain.Nilai Tukar Objektif adalah kemampuan suatu barang untuk dapat ditukarkan dengan barang lain, nilai tukar objektif ditentukan oleh adanya hubungan tukar-menukar. Misalnya dalam membuat suatu barang yang diperlukan konsumen (sebut saja untuk membuat tas atau sepatu dari kulit) seorang produsen membuatnya berdasarkan apa yang diperlukan/diminta oleh konsumen, bukan untuk keperluan pribadi, jadi produsen menilai barang berdasarkan nilai tukar.Nilai Tukar Subjektif adalah arti yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu barang berdasarkan kesanggupan barang tersebut untuk dipertukarkan.

Misalnya si Ani sebagai konsumen mengatakan harga kemeja Rp.198.000, maka yang dimaksud adalah nilai tukar objektifnya. Tetapi bila si Ani adalah seorang produsen, maka dia melihatnya sebagai nilai tukar subjektif, karena ada faktor yang mempengaruhi, diantaranya:- biaya pembuatan dan biaya lain dari barang tersebut- persaingan dengan produsen kemeja lainDi lain pihak, bila si Ani adalah seorang pedagang, maka ia akan menilai barang tersebut berdasarkan biaya yang akan dikeluarkan.HUKUM GOSSENBagaimana Isi dari Hukum Gossen?Berdasarkan hasil penelitian seorang ahli ekonomi Jerman yang bernama Gossen, ia membuat suatu kesimpulan bahwa “Jika pemuas terhadap suatu benda berlangsung terus menerus, kenikmatan mula-mula mencapai kepuasan tertinggi. Namun makin lama makin turun, sampai akhirnya mencapai titik nol.”PRODUKSIApa yang dimaksud dengan Pengertian Produksi?engertian produksi dapat diartikan sebagai usaha untuk menciptakan atau menambah fedah ekonomi suatu benda dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sedangkan orang, badan usaha, atau organisasi yang menghasilkan barang dan jasa disebut produsen.

Contoh sederhana dari kegiatan produksi adalah produksi ikan asin. Di mana kegiatan produksi ikan asin dimulai dari menangkap ikan, menjemur ikan, pengasinan ikan, sampai dengan mengangkut dan memperdagangkan ikan.

Contoh lain dari kegiatan produksi seperti pekerjaan akuntan, pekerjaan guru, dokter, penasehat hukum.Apa Tujuan Yang hendak dicapai dari Produksi?Tujuan dari produksi adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam usaha mencapai kemakmuran. Kemakmuran akan tercapai bila konsumen memiliki daya beli yang cukup tinggi dan barang/jasa yang diperlukan tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan.

Bagaimana Proses Produksi berlangsung?Di dalam suatu proses produksi ada hal-hal yang harus diperhatikan, diantaranya:komposisi input yang bagaimana yang harus digunakan? bagaimana proses produksi berlangsung agar tingkat produksi maksimal?komposisi input yang bagaimana yang harus digunakan? bagaimana proses produksi dilaksanakan agar biaya produksi serendah mungkin?Faktor produksi asli adalah faktor produksi yang tidak dapat diperbaharui dan sudah tersedia.

Faktor produksi turunan adalah hasil penggabungan dari faktor produksi asli yang merupakan perkembangan kebudayaan dan pengetahuan manusia. Jenis ProduksiDari beberapa jenis kegiatan produksi terbagi atas beberapa bidang usaha, tingkatan produksi dan sudut pentahapannyaApa yang dimaksud dengan Teori Produksi?Yang dimaksud dengan teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah faktor-faktor produksi dan hasil penjualan outputnya.Di dalam menganalisis teori produksi, kita mengenal 2 hal:produksi jangka pendek, yaitu bila sebagian faktor produksi jumlahnya tetap dan yang lainnya berubah (misalnya jumlah modal tetap, sedangkan tenaga kerja berubah).produksi jangka panjang, yaitu semua faktor produksi dapat berubah dan ditambah sesuai kebutuhan. Apa yang dimaksud dengan Teori nilai guna yang makin menurun?Di dalam teori produksi jangka pendek dikenal hukum hasil lebih yang semakin berkurang (the law of diminishing marginal return), yaitu bila jumlah tenaga kerja ditambah terus sedangkan lahan pertanian tidak bertambah, pada tahap awal nilai tambah produksinya mengalami kenaikan tetapi pada tahap akhir nilai tambahan produksinya mencapai negatif.

Contoh: Seorang petani memiliki :
1 ha lahan pertanian, pada awalnya ia mengerjakannya sendiri.
Karena ia mempunyai 2 orang anak, maka lahan yang dia miliki dia bagi dengan anak-anaknya. Jumlah pekerja yang mengerjakan lahan itu memang bertambah, tetapi hasil yang diperolehpun harus dibagi dengan ke-2 anaknya itu. Demikian seterusnya, bila si anak memiliki anak lagi (yang berarti cucunya), maka harus berbagi lagi dengan cucunya, begitu seterusnya.

sumber : www.google.com
+ pemikiran sendiri kiki mey.

Rabu, 01 Desember 2010

WORSHOP DI KAMPUS GUNADARMA ( hypnosis as an art of education or a criminal)



hypnosis as an art of education or a criminal
Hipnosis Sebagai Sebuah Seni Pendidikan atau Penjahat



MENGUAK (kembali)STAGE HYPNOSIS/ HIPNOSIS PANGGUNGBy Iwan Ketan (Authorized Hypnosis Instructor).
Pekan lalu kembali saya mendapatkan telpon dari seseorang yang minta Forensic Hypnosis. Singkat cerita dia bilang kalau ada kemungkinan kalau pasangan hidupnya selingkuh sehingga untuk menguak kebenarannya beliau minta saya menghinotis pasangan hidupnya tersebut seperti di TV.
Karena berdasar informasi yang diterima dari tontonan tersebut begitu mudahnya seseorang dibikin tidur dan menjawab pertanyaan dengan polosnya. Menyikapi permintaan tersebut, saya pun harus meluruskan apa hypnosis dan bagaimana proses hypnosis (atau orang awam bilangnya hipnotis) yang sebenarnya terjadi. Karena tidak serta merta seseorang bisa dihipnosis dan langsung menerima sugesti yang diberikan. Mendengar kata hipnotis, tidak semua dari kita kemudian menjadi nyaman.


Bisa jadi ada ketakutan hadir dalam fikiran. Jangan-jangan yang dimaksud dengan hipnotis adalah kejahatan yang ada di sekitar kita.


Atau jangan-jangan hipnotis itu adalah sebuah ilmu ghaib seperti halnya yang kita lihat di layar televisi seseorang penghipnotis memiliki kemampuan mempermainkan fikiran seseorang sehingga orang tersebut dibikin lupa nama hingga bertingkah yang aneh-aneh.


Apakah benar itu yang bernama hipnotis?Atau bahkan anda mulai semakin bertanya tanyaBenarkah hipnotis itu mistik?Benarkah hipnotis itu musrik?DefinisiUntuk mengetahui manakah yang benar tentang hipnotis, mungkin kita lebih baik mencari dari makna katanya.Menurut http://www.thefreedictionary.com/Definisi Hipnotis adalah sebagai berikut:hypnotist :
o Proses terjadinya dari suatu hipnosis
o Orang yang melakukan Hipnosis
Masih dari http://www.thefreedictionary.com/ SedangkanHypnosis itu sendiri memiliki arti sebagai :Suatu kondisi baru yang dialami seseorang sehingga mengalami imajinasi didalam fikirannya melalui kekuatan sugestiJika demikian lantas mana yang benar hipnotis atau hipnosis?Kalau menurut saya pribadi seharusnya hipnosis adalah yang lebih tepat.


Namun karena sudah terlanjur kata "hipnotis" lebih dikenal di masyarakat, maka dalam tulisan kali ini saya akan menggunakan kedua kata tersebut.Lantas bagaimana hypnosis itu yang sebenarnya?Saya berterima kasih kepada kawan-kawan MyQ (Yayasan Insan Mayantara) yang mengundang saya untuk berbagi tentang ilmu hypnosis.


Dimana ketika mendemokan hypnosis , murni hanyalah komunikasi persuasive semata atau tepatnya komunikasi super sugestif yang membuat seseorang mengakses kekuatan fikiran bawah sadar manusia.Hypnosis pada prinsipnya memiliki proses. Namun prosesnya tidak seinstan seperti di televisi. Karena kalau ditelevisi banyak bagian proses hypnosis yang disembunyikan di belakang layar.


Hal ini disebabkan karena terbatasnya waktu spot mereka untuk tampil di televisi.Kalau menurut prosedur, maka proses Hypnosis yang digunakan dalam Panggung/ Hiburan biasanya memerlukan 6 tahapan :


1. Tahap I , tahap Perkenalan (Building Rapport), dimana pada proses ini sang penghipnosis harus membuat keakraban dan memiliki otoritas (dipercaya) oleh suyetnya (suyet = orang yang dihipnosis).


2. Tahap II, tahap Pre Induction, dimana para proses ini sang penghipnosis mengetes dengan sugesti ringan, apakah orang tersebut bisa dihipnosis atau tidak.Prinsip utama hipnosis adalah setiap hypnosis adalah self hypnosis. Artinya seseorang hanya bisa dihipnosis kalau dirinya mau dihipnosis. Persetujuan seseorang bisa dihipnosis biasanya kalau di layar kaca adalah ketika seseorang tersebut tidak berontak atau menolak untuk dihipnosis. Jadi hypnosis pada dasarnya tidak bisa terjadi kalau saja sang suyet menolak untuk dihipnosis.Persetujuan untuk menerima dihipnotis bukan saja dengan menganggukan kepala atau dengan mengatakan "iya" semata. Akan tetapi juga indirect agreement yaitu Ketika seseorang mendatangi sang penghipnosis sebenarnya itu adalah persetujuan juga (persetujuan tidak langsung) antara orang tersebut dengan sang penghipnosis. Sama seperti anda terhipnosis dengan "DISKON" di Mall/supermarket. Yaitu ketika anda datang ke tempat diskon dan kemudian sulit rasanya menolak diri dari membeli barang tersebut, maka proses anda menuju ke tempat diskon itu juga termasuk indirect agreement(Persetujuan tidak langsung) Karena pada prinsipnya “Hipnosis hanya berlaku jika orang tersebut mengizinkan dirinya dihipnosis”, maka tentunya sang penghipnosis yang terhebat sekalipun tidak akan pernah bisa menghipnosis orang yang mereka tidak pernah mengizinkan dirinya dihipnosis, kalaupun bisa biasanya menggunakan trapping method (metode jebakan)


3. Tahap III, dari proses ini adalah tahap Induction, dimana para proses ini sang penghipnosis melakukan induksi hipnotis, baik itu relaksasi maupun rapid (Rapid adalah hypnosis dengan kejutan dan biasanya sang penghipnotis melanjutkannya dengan berkata “tidur”).


4. Tahap IV, tahap Deepening, adalah proses dimana sang suyet, dibuat lebih nyenyak dan lebih lelap dalam tidurnya. Hal ini disebabkan pada saat seseorang di-induksi pertama kali , bagi mereka yang belum pernah dihipnosis biasanya kalau menurut skala Davis Husband Scale (Skala ada digambar berikut) biasanya mereka tertidur pada skala “Light Trance” atau sekitar skala “6-12”Deepening adalah hal yang penting dalam proses hypnosis.

Karena dengan deepening inilah seseorang baru bisa diketahui apakah sudah sampai level dimana sugesti bisa diterima atau tidak.

Kalau menurut Skala ini , maka kejadian pada “Show“ Forensic Hypnosis di layar kaca dimana ada seseorang yang baru pertama kali kenal kemudian dihipnosis langsung bisa sampai level “Somnabulism" itu tidak akan pernah bisa terjadi. Karena Somnabulism adalah level dimana biasanya proses Forensic Hypnosis itu terjadi.” Sedangkan untuk mencapai level Somnabulism, biasanya diperlukan deepening terlebih dahulu melalui dari level Hypnoidal, Light Trance, Medium Trance barulah sampai di level Somnabulism.Sehingga besar kemungkinan proses deepening menuju level Somnabulism dilakukan di balik layar. Karena untuk melakukan proses deepening ini membutuhkan proses yang tidak sebentar. Sehingga dengan seseorang sudah dibawa ke kondisi Somnabulism sebelumnya maka orang tersebut dapat dengan mudah dan cepat langsung kepada kondisi Somnabulism, yaitu level hypnosis dimana forensic hypnosis biasanya dilakukan.


5. Tahap V, tahap SugestiTahap sugesti adalah tahap dimana sang Penghipnosis memberikan informasi yang kemudian dianggap layak diterima oleh sang suyet. Tidak semua sugesti bisa diterima oleh Suyet. Hal ini disebabkan di dalam Pikiran manusia masihlah ada Filter Value. Filter Value ini bertugas untuk menyaring informasi mana saja yang bisa diterima dan informasi mana saja yang ditolak karena tidak sesuai dengan value yang dipercaya oleh sang Penghipnosis.


Misalnya seseorang wanita muslimah yang kemudian disuruh melepaskan jilbabnya. Ketika hal tersebut bertentangan oleh Value Agama yang diyakininya maka sepanjang hal tersebut diyakini dengan teguh oleh sang suyet maka Sang Penghipnosis tidak akan mampu membuat sang suyet melepaskan jilbabnyaNamun ketika sugesti itu bisa diterima oleh Filter Pikiran, maka orang tersebut malah bisa melakukan hal-hal yang mungkin tidak bisa dilakukan oleh orang normal. Seperti mematahkan besi dengan tangan, memakan api, jalan diatas paku, atau mengangkat mobil dengan tangannya. Hal ini disebabkan orang tersebut sudah mengakses kekuatan Pikiran bawah sadar yang luar biasa.


6. Tahap VI, tahap Terminasi (selesai kembali normal) .Ketika proses hypnosis sudah selesai, maka biasanya suyet dikembalikan ke kondisi awal/semula. Untuk proses pengembalian ke kondisi normal dibutuhkan prosedur counting (hitung 1 sampai 5) agar sang suyet bisa kembali ke kondisi normal dengan aman. Tepukan tangan untuk menyadarkan orang yang terhipnosis bukanlah cara terminasi yang aman. Bahkan malah membuat orang pusing seperti kaget ketika bangun dari tidurnya.Wow ternyata prosedur hypnosis yang sesungguhnya tidak semudah yang mungkin kita kira selama ini.


Ada tahapan-tahapan yang mungkin belum sempat disampaikan oleh media, maupun sang Penghipnosis. Hal ini bisa jadi karena keterbatasan waktu mereka show di TV yang memiliki durasi yang cukup singkat.Seperti yang kita ketahui mungkin selama ini masih banyak yang menganggap hypnosis adalah ilmu yang mistis bahkan ada yang menganggap sesat maupun haram. Sehingga penulisan prosedur hypnosis panggung dalam tulisan saya kali ini, semoga memberikan informasi proses hypnosis yang lebih jelas. Dan juga dengan penulisan artikel ini para pembaca dapat lebih memahami bahwa hypnosis tidak se-simple yang kita lihat bersama di televisi.


Mungkin kalau di Televisi ada orang yang dihipnosis kemudian bercerita tentang dirinya dalam waktu yang cepat dan mudah, maka bisa jadi sudah ada proses di balik layar sebelumnya.Saya menyadari tulisan sederhana ini pastilah belum memuaskan para pembaca akan ilmu hypnosis. Karena ilmu hypnosis baru dapat diketahui rasanya ketika para pembaca mengalaminya secara pribadi (Personal Experience).
SUMBER :
www.google.com
worshop di gunadarma
























































































Jika mungkin para pembaca masih penasaran atau ingin mengetahui lebih lanjut apa dan bagaimana Hypnosis itu sebenarnya terjadi, saya senang sekali bisa berdiskusi dengan anda melalui Facebook di "Iwan Ketan" atau jika anda berminat saya memberikan EBook Hypnosis Gratis untuk anda.





Cukup dengan mengirimkan permintaan ebook ke smiletrainer@gmail.com dan saya akan mengirimkan ebook tersebut untuk Anda.Semoga sederhana tulisan ini memberikan manfaat untuk kita semua.





SUMBER :


http://www.google.com/


WORSHOP